SEHAT TANPA IMUNISASI

3 TEMAN SAYA ANAKNYA SEHAT TANPA IMUNISASI
Penulis : Nurman Ihsan ( Penulis Lepas )

Pertanyaannya Saya Balik

Bila ada sebuah pertanyaan, apakah mungkin bayi sehat tanpa imunisasi???

Jawabnya : pasti sehat. Sudah banyak buktinya.

Sekarang saya balik, apakah mungkin bayi sehat dengan imunisasi?

Jawabnya : Pasti tak sehat, sudah banyak buktinya. Bahkan banyak bayi yang mati karena imunisasi.

Mana buktinya?

Pertama, lihatlah kakek nenek kita, apakah mereka diimunisasi? tentu tidak. Umur mereka rata-rata berusia lanjut.

Kedua, saya sendiri. Anak pertama dan kedua saya dimunisasi. Hasilnya? sering sakit. Alhamdulilah saya bantu dengan madu. Jadi lebih sehat. Anak ketiga saya tak diimunisasi, hasilnya kondisi badannya terlihat lebih sehat dibanding kakak-kakaknya dulu.

Ketiga, kisah-kisah dari Ummu Salamah penulis buku tentang Imunisasi, di dalam buku tersebut diceritakan sehatnya bayi tanpa imunisasi.

Dan keempat, cerita teman-teman saya.  Saya mempunyai 3 model teman yang anaknya tak diimunisasi dan anak mereka sehat-sehat kok. Mengapa saya katakan model? sebab ketiganya beda anak dan beda perlakuan dari imunisasi. Ke tiga teman saya ini, punya pengalaman tersendiri tentang imunisasi.

Mungkin ada banyak teman saya yang punya model lain dari ke-3 teman saya ini, mungkin lain kali kalau ada testimoni akan saya lampirkan kemudian.

Teman Pertama, Bapak Rahmat.
Dia tinggal di Tanah abang, terakhir saya bertemu anaknya sudah 5 insan. Anak pertamanya sudah memasuki sekolah SMP. Artinya sudah cukup besar, usianya 13 tahunan. Ke-5 anaknya ini tak ada satu pun yang diimunisasi !!!. Ketika tahun 2002 saya tanya kepadanya, ” kok nga diimunisasi?”
Dia jawab,” kalo tanpa diimunisasi bisa sehat, kenapa mesti diimunisasi, nur?. hati-hati, imunisasi itu program terselubung”
” nga takut anak kamu nanti sakit?” balas saya
” saya malah takut, abis diimun anak saya sakit? siapa yang mo ganti biaya kesehatan kalo anak saya sakit atau mati?”
Setelah melewati tahun demi tahun, anak-anak pak Rahmat sama seperti dengan anak-anak lain. Mereka tumbuh sehat tanpa imunisasi.

Teman kedua, Pak Iwan Juwaeni
Dia tinggal Di Sukabumi Utara RW 05,  Kebon Jeruk. Dia mempunyai 3 anak wanita, anak pertama kelas 4 SD, anak kedua 6 tahun dan yang kecil berumur 4 tahunan.
Dari ke-3 anaknya, anak 1 dan 2 diimunisasi. Tetapi anak yang ke-3 tak sama sekali diimunisasi. Begitu saya tanyakan, ” apa bedanya anak yang diimun deengan yang tidak pak?”
” wah beda banget, anak yang diimun dulu sering sakit-sakitan dan badannya kurang tenaga. tapi yang kecil itu, tenaganya luar biasa dan badannya kokoh deh”
” yang kecil nga diimunisasi sama sekali, pak?” saya meyakinkan lagi
” bener, sama sekali nga”
” kok beda ya pak?”
” beda banget deh, kalo punya anak lagi, saya nga mau diimunisasi,,,”

Teman ketiga, Pak Widodo
Tadinya tinggal di Sukabumi Utara, kemudian pindah rumah ke Tangerang. Dia punya 2 anak wanita. Yang pertama berusia 3 tahunan dan yang kedua 1,5 tahunan.
Anak yang pertama diimunisasi dan yang kedua sama sekali tak diimunisasi. Mereka berdua sehat, tetapi dari sisi mobilitas dan pergerakan anak yang ke-2 lebih lincah. Artinya apa? anak yang tak diimunisasi bisa tumbuh sehat dan normal.

Jadi, bila ada anak tumbuh sehat dan normal tanpa diimunisasi maka untuk apa perlunya imunisasi? kalau pun sakit , mereka akan memberi obat supaya anaknya sembuh.

Anak yang diimunisasipun kalau sakit pun orang tuanya akan membawa anaknya supaya sembuh, masalahnya seperti biasa sang dokter atau tenaga medis lainnya akan lepas tangan.
” ini mungkin, penyakit lain diluar imunisasi yang ikut serta. Padahal jelas-jelas ada anak yang mati setelah diimunisasi. Kalau sudah begitu apa mereka ( dokter atau bidan ) mau bertanggungjawab???”

Yang jelas, mereka akan berlepas tangan!!

About NURMAN IHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
This entry was posted in KESEHATAN. Bookmark the permalink.

11 Responses to SEHAT TANPA IMUNISASI

  1. Ririn ariyanti says:

    Pengalaman imunisasi yang masih buat saya truma…anak ku setelah imunisasi hepatitis b seminggu kemudian diare yang lumayan parah 2 minggu lamanya.alhamdulillah allah masih menolong anakku..kata dokter setelah tes darah bisa terlihat dari mana bakteri itu muncul…tapi setelah anak saya sembuh,mereka bilang tidak tau..

  2. Amalia says:

    dari 4 anak saya, 1 tidak diimunisasi sama sekali. Benar sekali seperti cerita di atas, yang satu ini lebih sehat hampir tidak pernah sakit. Teman-teman saya di kantor jg rata-rata sudah tidak mengimunisasi anaknya lagi, lebih sehattt, Insya Alloh……

    • Fitri Anggarini says:

      Bener ta mb anaknya tetep sehat meski gk diimunisasi soalnya anak saya gk sya lanjutkan imunisasinya karena panas tinggi sekali jd rewel trus dn gk bsa tdur,mangkanya saya malas imunisasi tp sya khawatir nnti kena penyakit gmn mb

    • missyellow05 says:

      klo sudah terlanjur vaksin sampe usia 1 thn, apa di stop aja ya mba? kan ada vaksin yg ada lanjutan2nya itu. saya jg kpikiran, klo Allah ksh saya anak kedua, saya gamau vaksin. Percaya sm Allah yaa bukan sm vaksin2 yg malah memasukkan penyakit itu..

      • Cincin clarisa says:

        Bener Bun sy jg udah terlanjur vaksin yg dasar itu tp sy stop udah g lanjut lg,anakku slalu panas tinggi rewel,sbentar2 sakit,semenjak stop imunisasi Alhamdulillah jarang sakit,semoga Allah selalu melindungi anak2 kita y mba,aamiin

  3. Sari says:

    Benar sekali komen ibu amalia. Sy jg seperti itu kasusnya. Anak bungsu yg tdk diimunisasi lebih sehat. Lebih pintat lagi.
    Di tempat saya byk jg contoh2 spt diatas. Tks

  4. missyellow05 says:

    Wah… saya sudah bbrp bulan belakangan ini slalu kepikiran apa bener vaksin bs lebih menyehatkan. saya kepikiran anak kedua saya nanti, klo Allah ksh saya hamil lagi, gausah vaksin. Tp anak pertama saya sudah terlanjur vaksin, gmn ya.. krn ada yg satu vaksin hrs bbrp kali suntik..

  5. Lia says:

    2 anak saya ga di vaksin. seperti cerita di atas anak saya sampe skrng menginjak 4 tahun. sangaaaat jarang sekali sakit. seandainya sakit panas kurang lebih cm 2 harian udh sembuh. gerakan lincah tenaga g abis2. anak kedua sy malah ga pernah ketemu 1x pun sm yg namanya dokter anak. klo masih ragu coba cek youtube bnyk pakar dari akademisi sampe profesor. dokter di luar negeri yg menekankan bahaya vaksin.

  6. Lia says:

    anak teman2 saya di kantor yg anaknya di vaksin bolak balik RS terus. bntr2 sakit n di rawat. kesimpulan LOGIKA sederhana sy kira2 seperti ini : Klo semua manusia sehat lantas dokter n industri farmasi dpt duit dari mana ? mungkin bnr vaksin mencegah bbrp pnyakit tp mungkin jg sekalian melemahkan antibody manusia agar gampang terkena penyakit laen.

  7. palangkaraya2008 says:

    Ini artikel bahaya banget.

    Bahaya buat kesehatan publik. Blabar pisan enggak ilmiah.

    Okelah ada bayi yang mati karena imunisasi (itu pun belum jelas apakah betul karena imunisasi). Tapi berapa banyak–ribuan–bayi mati atau cacad karena tidak diimunisasi. Enggak ingat wabah cacar atau polio zaman dulu? Zaman kakek-nenek kita muda dulu?

    Kok dibandingkan sama kakek-nenek kita yang umurnya panjang? Ya, mereka itu lolos saringan dan berumur panjang dan oleh karenanya disebut kakek dan nenek. Ribuan dari generasi mereka, mati waktu bayi, sebagian lagi mati muda dan sebagian lagi tidak sempat jadi kakek-nenek walaupun mungkin sempat jadi bapak-ibu. Kenapa? Karena generasi mereka tidak diimunisasi dan tidak divaksinasi.

    Duuh, ini gimana ya ngomongnya. Mau suruh baca jurnal kesehatan juga gak bakal percaya kan.

    Baca Republika aja gimana? Percaya ‘kan Republika?

    Coba baca ini aja deh. Dari Republika nih: https://health.detik.com/anak-dan-remaja/d-3131222/mengapa-anak-bisa-tak-mudah-sakit-meski-tak-imunisasi-ini-penjelasannya

Leave a reply to Lia Cancel reply