APLIKASI PUPUK DAN DOSIS PUPUK TANAMAN PADI

TIGA TAHAP DOSIS PUPUK UNTUK TANAMAN PADI
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )

Suatu ketika, saya pernah bertanya pada seorang petani. Nama petani itu Pak Karta. Pertanyaan saya ini, berkaitan dengan masalah pemupukan.

” pak Karta, waktu pupuk tempo hari, dikasih pupuk apa aja?”
” cuma urea aja, pak ”
“ kok cuma pupuk urea ?”
“ nga punya uang tuk beli yang lain”
” ohh gituu, tapi bapak pakai pupuk kandangkan?”
” tahun ini, nga dikasih”
” pas musim tanam kemarin, emang dikasih pupuk kandang apa, pak karta?
” dikasih sih, tapi cuma 4 karung ayam petelor”
” kalo jeraminya dimasukin lagi ke sawah nga pak?”
” nga sih…. “
 

Di dalam hati saya, keluar kata, ” Innalillahi “. Kok bisa kata itu yang keluar?

Kata Innalillahi adalah kata yang kita ucapkan, bila kita atau orang lain mendapatkan musibah. Bukan sebatas ada orang meninggal saja, kalimat itu baru keluar dari mulut kita. Orang yang meninggal itu, salah satu bagian dari musibah.

Bagi saya, apa yang diceritakan Pak Karta adalah musibah. Bukan saja bagi Pak Karta tapi juga bagi sebagian besar petani di Indonesia. Pak Karta hanya mewakili saja kenyataan yang dialami sebagian besar para petani.

Saudaraku para petani,,,,

PUPUK KUJANG

PUPUK KUJANG

Apa yang bisa kita harapkan dari usaha tani, bila kita sebagai petani mempersiapkan “makanan” bagi tanaman kita seadanya. Wajar saja, bila hasil yang kita dapatkan pun seadanya juga.

Secara umum, tanaman butuh makanan, termasuk tanaman padi. Dengan makanan yang cukup (pupuk organik -kompos dan POC- dan pupuk anorganik), maka perkembangan fase vegetatif dan fase generatifnya akan tumbuh dengan baik.

Bila kita sudah memberikan “makanan” terbaik bagi tanaman. Maka tanaman akan mengeluarkan hasil terbaiknya buat kita. Jadi ada korelasi antara usaha tani yang baik dengan hasil yang baik.

Untuk tanaman padi, pola pemupukannya ( aplikasi pupuk kimia ) dibagi dalam 3 tahap pemberian. Pada tulisan sebelumnya saya sudah menjelaskan 3 Macam Dosis untuk Tanaman Padi .

Kaidah Umum Pemupukan Kimia/Anorganik :

– Secara umum, aplikasi untuk hara N adalah pupuk dasar 20 %, pupuk susulan ke-1 sebesar 40 % dan pupuk susulan ke-2 adalah 40 %.

Mengapa pupuk dasar untuk hara N cuma 20 % ??

Sebab tanaman padi yang berumur sekitar 7-10 hari masih kecil. Pertanyaannya : Apakah tanaman kecil dengan perakaran sedikit perlu banyak pupuk yang mengandung hara N? jelas tidak.

Sedangkan untuk hara yang mengandung P dan K aplikasinya adalah sbg pupuk dasar 50 % dan pupuk susulan ke-1 sisanya 50 %. Mengapa banyak? sebab pupuk yang mengndung P atau K larut juga cuma waktunya agak lama.

– Bila pemakaian pupuk organik (terutama pupuk kandang banyak), jerami dan pemberian POC/hayati/MOL maka penggunaan pupuk anorganik dapat dikurangi. Bahkan dosis pupuk kimia bisa sampai mencapai 50 %.

Pembahasan

Sekarang marilah kita bahas 3 macan dan 3 tahap pemberiannya : ( jangan lupa memberikan pupuk kandang/kompos min 1-2 ton/ha. Sebab penggunaan pupuk kompos sangat membantu proses penyerapan pupuk kimia yang kita berikan. Apalagi untuk pupuk TSP/SP dan KCL, sebab pupuk ini membutuhkan mikroba pelarut P dan K. Jadi, pupuk kompos/organik sebuah keharusan. Lebih hebat lagi, bila dilakukan penyemprotan POC/hayati/MOL sewaktu pengolahan lahan)

Cara Pertama,  300 kg pupuk NPK Ponska dan 100-150 kg pupuk Urea 

( kandungan haranya 113 kg N, 45 kg P2O5 dan 45 K2O ) .

Pupuk dasar /pertama: 150 kg ponska.

Ada 2 pendapat mengenai  waktu atau kapan pemberian pupuk dasar ini:

Pertama diberikan pada awal/sebelum tanam 
Kedua, diberikan 7-10 hst

Saya pribadi lebih suka cara yang kedua. Mengapa? sebab bibit pada umur 7-10 hst  perakaran padi sudah mulai berkembang dan siap menghisap pupuk yang diberikan walau jumlahnya sedikit.

Kemudian, ada kaidah sederhana, bibit  yang baru ditanam akan adaptasi dengan lingkungan ( boleh disebut bibit tsb stres ) beberapa hari. Makanya ada sebagian dari daunnya yang kuning dan mengering. Baru setelah itu, proses tumbuh akar berjalan.

Makanya dosis kandungan N di pemupukan pertama tanam 1/2 dari dosis pupuk ke-2 dan ke-3.

Pernah saya bertanya pak seorang petani yang memberikan pupuk urea di awal tanam 1 hst.

“Pak, tanaman menghisap pupuk lewat akar kan?”
” ya pak”
“menurut bapak, anak-anak (bulu-bulu) akar pada bibit padi dah berkembang belum?”
“kayanya belum pak mantri”
“kalau bibit belum dapat menghisap pupuk lewat akar kenapa diberikan pak. Apalagi pupuk urea mudah menguap, mudah hilang”.
 

Petani tersebut mengangguk setuju,,,

Untuk pupuk NPK ponska, pupuk ini punya nilai lebih sebab terdapat kandungan Sulfur sekitar 10 %. Salah satu fungsi sulfur ini adalah merangsang pertumbuhan tanaman-tanaman muda. Baca disini Fungsi Sulfur Bagi Tanaman.

Pupuk 150 kg Ponska/ha = 150 kg/10.000m2

Bila petani punya lahan 1.000 m2 maka cukup 15 kg NPK Ponska saja.

Catatan: Pada pemupukan dasar ini, ada petani yang ingin menambahkan SP-36 dengan dosis 50 kg/ha, silahkan saja.

Untuk memaksimalkan fungsi pupuk, sebaiknya sehabis pemupukan dilakukan penginjakan. Bila ini dilakukan, pupuk akan bertahan lebih lama di sawah, pupuk maksimal diserap akar tanaman, tanaman lebih subur, gulma akan terkendali, hasil panen bisa meningkat, dll.

Biaya injak-injak, Insya Allah akan tertutupi dengan hasil panen yang meningkat.

Pemupukan ke-2  : 150 kg ponska + urea 50 kg.

Diberikan sekitar pekan  ke-3 atau 21 hst. Diberikan pada waktu selesai pengoyosan, sehingga anakkan yang dihasilkan bisa maksimal. Lebih baik lagi, dilakukan pemupukan kemudian baru dilakukan pengoyosan/diinjak-injak. Sebab seperti penjealsan di atas, pupuk akan multiguna bagi tanaman.

Bila lahannya cuma 1.000 m2 maka dosisnya sekitar

Pupuk Ponska 150 kg/ha = 150 kg/10.000m2 = 15 kg/1000 m2

Ditambah Pupuk Urea 50 kg/ha = 50 kg/10.000 m2 = 5 kg/1.000 m2 .

Pemupukan ke-3  : 50-100 kg urea.

Diberikan sekitar 35-40 hst. Atau sebagai patokan sewaktu daun bendera atau daun terakhir keluar. Pada kondisi ini, tanaman padi membutuhkan energi ( baca pupuk ) dalam jumlah maksimal. Kenapa? sewaktu tanaman padi akan mengeluarkan malai maka daun perlu hijau, apalagi daun bendera.

Dengan daun yang hijau terutama daun bendera maka proses fotosintesis akan maksimal. Dan ini akan berpengaruh kepada panjang malai.

Saya sering memperhatikan daun bendera yang masih agak hijau maka isi malai akan semakin baik, semakin merunduk. Dan perhatikan lagi, ketika daun bendera suatu malai sudah kuning maka gabah yang dihasilkan kurang bernas,,,

Tapi, kita juga harus melihat kondisi daun tanaman padi tsb. Bila kondisinya masih hijau terutama daun benderanya. Maka aplikasi untuk pupuk urea/za ini bisa dikurangi. Aplikasinya sekitar 50 kg/ha.

Berdasarkan pengalaman di lapangan, bila musim hujan, biasanya pemupukan terakhir sekitar 50 kg/ha. Tapi bila musim kemarau (karena adanya proses penguapan) dosis pupuk menjadi 75-100 kg/ha.

JANGAN LUPA, kita lakukan proses penginjakan di fase ini. Alasananya? sebab masa pengisian bulir padi akan semakin panjang sekitar 4-5 hari. Hasilnya, malai yang kita hasilkan akan banyak yang bernas.

Disamping menggunakan pupuk kimia, alangkan baiknya bila petani juga menggunakan/melakukan penyemprotan pupuk hayati/POC/MOL. Minimal diberikan 3 kali penyemprotan. Waktunya sekitar 15 hst, 30 hst dan 70 hst.

Apakah pola di atas bisa dimodifikasi dosisnya?

Bisa saja, sebab pemupukan bukan hitung matematika !!.

Misalkan saja, pemupukan 1 (150 kg ponska + 25 kg urea), pemupukan ke-2 ( 150 ponska + 50 kg urea) dan pemupukan ke-3 ( 50-75 kg urea).

Atau pemupukan 1 (50 kg ponska + 50 kg urea), pemupukan ke-2 ( 150 ponska + 50-100 kg urea) dan pemupukan ke-3 ( 100 kg NPK ponska).

Pemupukan yang baik bagi tanaman, sebaiknya ada 2 arah.

Pertama lewat akar.
Kedua lewat daun.
 

Pemupukan lewat daun, bisa dipakai POC/MOL.

Cara Kedua, 150 kg NPK Ponska + 300 kg pupuk NPK Kujang 

( kandungan haranya 114 kg N, 40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ). Sebaiknya ditambah 12 kg TSP

Pupuk dasar /pertama: 150 kg ponska

Pemupukan ke-2  : 150 kg kujang + 12 kg TSP (15 SP-36)

Pemupukan ke-3  : 150 kg kujang

Bila petani ingin melakukan pola pemupukan spt ini (silahkan saja) : pemupukan 1 (150 kg kujang + 15 kg SP-36), pemupukan ke-2 (150 ponska) dan pemupukan ke-3 ( 150 kg kujang)

Cara Ketiga,200-250 kg Urea,100 kg TSP (128SP-36), dan 75 kg KCL

( kandungan haranya 115 kg N, 46 kg P2O5 dan 45 kg K2O )

Pupuk dasar/pertama : 50 kg Urea + 50 kg TSP + 40  kg KCL

Pemupukan ke-2   : 100 kg Urea + 50 kg TSP + 35 kg KCL

Pemupukan ke-3  : 50-100 kg Urea

Sekali lagi, bila petani ingin melakukan dosis lain, bisa seperti ini : pemupukan 1 ( 75 kg urea + 50 kg TSP + 40 KCL ), pemupukan ke-2 ( 100 kg urea + 50 kg TSP + 35 KCL ) dan pemupukan ke-3 ( 75 kg urea )

Bila tak ada pupuk TSP maka bisa diganti dengan 128 SP36 /TS. Bila kondisi daun masih terlihat hijau, pemupukan ke-3 ( bisa dikurangi menjadi 50-75 kg urea)

Oleh sebab itu, pemupukan yang kita berikan harus mengetahui tahap kebutuhan makanan tanaman.

Dengan mengetahui kebutuhan tersebut maka pupuk yang kita berikan akan optimal diserap oleh tanaman. Sehingga pertumbuhan dan produksi yang kita harapkan akan maksimal. Dan  jangan lupa, pas pemupukan sebaiknya kondisi air di sawah dalam keadaan macak-macak.

Disamping menggunakan pupuk kimia, alangkan baiknya bila petani juga menggunakan/melakukan penyemprotan pupuk hayati/POC/MOL. Minimal diberikan 3 kali penyemprotan. Waktunya sekitar 15 hst, 30, 70 hst

Bila kita perhatikan realitas di lapangan, keadaan yang dilakukan oleh sebagian para petani agak berbeda. Mereka melakukan pemupukan sekitar 2 kali saja, bahkan cuma 1 x saja.

Apakah ini salah? soal pemupukan terserah para petani saja. Cuma bila ingin mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya melakukan hal yang terbaik.

Pak, bagaimana kalau pemupukannya hanya 2 kali saja? kapan dan dosisnya bagaimana?

Menurut saya, sebaiknya diberikan pada umur sekitar 15-20 hst dan 35-40 hst

Pola 1. 300 kg ponska + 100-150 urea

Pemupukan 1 : 150 kg ponska + 100 kg urea

Pemupukan 2 : 150 kg ponska + 0-50 kg urea

Pola 2. 150 kg NPK ponska + 300 kg NPK kujang

Pemupukan 1 : 150 kg NPK kujang + 100 kg NPK ponska

Pemupukan 2 : 150 kg NPK kujang + 50 kg NPK ponska

Pola 3. 200-250 kg Urea + 100 kg TSP/128 SP-36 + 75 KCL

Pemupukan 1 : 150 kg Urea + 100 kg TSP/128 SP-36 + 75 kg KCL

Pemupukan 2 : 50 – 100 kg urea

Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat dan pelajaran bagi kita semua, khususnya bagi para petani Indonesia. Dan umumnya para petani di mana pun berada. Amin.

Catatan : Sebaiknya sehabis dilakukan pemupukan, dilakukan proses penginjakan.Memang membutuhkan biaya tenaga kerja, tetapi hasil panen akan jauh lebih tinggi. Bila dikurangi tenaga tukang injak pun pendapatan masih jauh lebih besar.

About NURMAN IHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
This entry was posted in PEMUPUKAN. Bookmark the permalink.

298 Responses to APLIKASI PUPUK DAN DOSIS PUPUK TANAMAN PADI

  1. dwi khoirudin says:

    jika ada tambahan SP36 apa bisa mas,,.dan kapan pengaplikasiannya

    • NURMANIHSAN says:

      Bisa saja mas Dwi, dengan menghitung dosis di NPK Ponska maka NPK nya bisa dikurangi dan ditambahkan SP-36 dan KClnya. Sekedar perbandingan 100 kg TSP46 = 128 kg SP-36.
      Untuk aplikasi sebaiknya SP-36 dan KCl diberikan pada pupuk dasar atau pupuk susulan ke-1 sebab pupuk ini larut dalam waktu agak lama.

  2. jumadil says:

    apakah aplikasi dan dosis pupuk yang anda tulis tersebut diperuntukan untuk lahan irigasi saja ?kalo iya bagaimana dengan lahan tadah ujan ?

    • NURMANIHSAN says:

      Terima kasih mas Jumadil
      Secara umum, tanaman padi membutuhkan pupuk dengan dosis seperti itu. Tapi bila penggunaan pupuk kompos cukup dan ada pemberian pupuk hayati/POC/MOL maka dosis pupuk kimia bisa berkurang.
      Kebutuhan ppk tsb, secara umum berlaku bagi tanaman padi baik di sawah irigasi maupun tadah hujan.
      Memang kelebihan sawah irigasi, pengairan bisa diselang-seling dan saat yang baik untuk memberikan pupuk adalah saat dimana kondisi sawah sedang macak-macak.

  3. amin says:

    mas kq justru pemupukan yang terakir urea kq bukan ponska apa alasanya mas.biasanya kalau kebanyakan urea biji padinya jadi ampang

    • NURMANIHSAN says:

      Trima kasih Mas Amin
      Sebelum membahas lebih lanjutnya, mari kita lihat umur padi.
      Biasanya padi sudah dipanen berumur 110-120 hss (hari setelah sebar). bila pupuk terakhir diberikan umur 35-40 hst. jadi masih ada rentang waktu 55-60 hari setelah pemupukan terakhir ( dipotong 20 hr dipersemaian ).
      Dengan dosis 300 kg ponska + 150 kg urea.
      Mengapa urea terakhir? pupuk NPK ponska adalah pupuk majemuk yang terdiri atas 3 unsur : Urea, TSP dan KCl. Pupuk Urea, pupuk yang mudah larut dan menguap. sedangkn TSP dan KCL larut dalam jangka waktu yg agak lama.
      Oleh sebab itu pemberiannya diberikan pada tahap awal dan susulan ke-1. Jadi sewaktu aplikasi 1 dan 2 kandungan urea yang ada dlm ponska sudah sedikit atau habis.
      Oleh sebab itu pemberian urea perlu diberikan juga pada tahap akhir. Tujuan pemberiannya adalah agar daun tetap hijau sehingga proses fotosintesis tanaman akan maksimal. Sehingga untuk proses pembentukan dan pembesaran malai akan maksimal pula.
      Makanya sering kita saksikan daun padi yang menguning bersamaan dengan gabah yang menguning. Bila demikian hasil akan berkurang, sy sudah sering melakukan ubinan model ini. Tapi kita akan senang, bila daun padi masih dalam keadaan hijau tapi padi sudah menguning, hasilnya lebih banyak.

  4. muliyatul khamdiyati says:

    Porsi pemupukan trsbt untuk luas sawah berapa ya mas. Makasih

  5. ryo wijaya says:

    Mas dari pemupukan dasar hingga akhir,apakah bisa hanya menggunakan NPK KUJANG saja?
    karena NPK KUJANG sudah campuran.jadi tidak memakai urea,sp36,phonska,dan kcl.!

    • NURMANIHSAN says:

      Trima kasih mas ryo wijaya.
      Secara umum bisa saja para petani memakai pupuk NPK kujang saja dengan dosis tertentu per hektar.
      Kita bisa mengkonversi (menghitung) berapa kebutuhannya per hektar.
      Untuk 100 kg pupuk kujang 30:6:8 terdpt:
      Untuk Urea (46 kg N) maka tinggal kita balik menghitungnnya
      100/46 x 30 kg = 65,22 kg
      Untuk TSP (46 kg P2O5) maka tinggal kita balik menghitungnnya
      100/46 x 6 kg = 13 kg kg
      Untuk KCL (60 kg K2O) maka tinggal kita balik menghitungnnya
      100/60 x 8 kg = 13,33 kg

      Karena keb secara umum tanaman padi adalah 250 kg Urea, 100 kg TSP dan 75 KCl maka kebutuhan pupuk NPK kujang yang setara adalah 400 kg. Itu artinya 4 x 65,2 urea = 260,8 kg urea , 52 kg TSP dan 53,32 KCL.
      Dari unsur hara yang tersedia di NPK kujang maka dapat kita lihat ada kekurangan dari pupuk TSP sebesar 48 kg dan kekurangan KCL 21,68 kg. (Sebaiknya ditambahkan pupuk TSP 48 kg tsb.)
      Untuk kekurangan ini dapat kita tutupi dengan penambahan bahan organik (pupuk kandang) sekitar 1- 2 ton/ha. atau mengembalikan jerami padi atau sekam padi ke dalam petak sawah.

  6. joko supriyono, madiun says:

    Di kelompok tani di desa saya kalau pengambilan pupuk harus lengkap, urea, Za, phonska dan SP36 (harus diambil semua sesuai arahan distributor pupuk)n gimana mas takaran pupuk tsb utk pemakaian 1 ha, mulai pupuk dasar, susulan 1 dan susulan 2…joko supriyono -Madiun, terimakasih

    • NURMANIHSAN says:

      Trim atas pertanyaannya mas joko
      Untuk menghitung kebutuhan pupuk, cara yg paling mudah adalah dengan melihat zat tertentu yg dikandungnya.
      Sekarang, marilah kita hitung KADAR UNSUR HARA masing-masing pupuk, 250 kg Urea, 100 kg TSP, dan 75 kg KCL
      Dosis pupuk Urea 250 kg. Untuk Urea ( 46% kg N dalam 100 kg) berarti dalam 250 kg urea, ada 2,5 x 46 kg N = 115 kg N
      Dosis pupuk TSP 100 kg. Untuk TSP ( 46 % kg P2O5 dalam 100 kg) berarti dalam 100 kg TSP, ada 1 x 46 kg P2O5 = 46 kg P2O5
      Dosis pupuk KCL 75 kg. Untuk KCL ( 60% kg K2O dalam 100 kg) berarti dalam 75 kg KCL, ada 0,75 x 60 kg K2O = 45 kg K2O
      Nah, RDKK tiap daerah berbeda, demikian pula di madiun. Untuk itu, sebaiknya mas Joko sebutkan dosisnya masing2. Kemudian nanti sy hitung, apakah sesuai atau mendekati kebutuhan umum tanaman padi. Trim
      Sekedar perbandingan :
      100 kg Urea = 220 Pupuk ZA
      100 kg TSP (46%) = 128 kg SP/TS-36

      • jokosupriyono, madiun says:

        terimakasih Mas atas petunjuknya, namun yg menjadi permasalahan di kelompok tani saya Pupuk Za sendiri sebagai bagian yang harus di ambil oleh petani saat mengambil pupuk di kelompok tani, apa masuk hitungan unsur N yang ada di urea mas ? sedangkan unsur K sudah ada di pupuk jenis Phonska.
        secara pribadi saya senang memakai pupuk/mengambil pupuk jenis NPK/phonska dan Urea saja lebih gampang menghitungnya dan pemakaiannya.

      • NURMANIHSAN says:

        Untuk pupuk ZA ( 21 % Nitrogen, 24 % Sulfur ), jelas masuk hitungan dengan Urea (46% unsur N). Jadi unsur N nya digabungkan. Cuma memang kelebihan pupuk ZA ada unsur sulfur tsb.
        Untuk aplikasi sebaiknya pupuk ZA untuk pupuk dasar sebab ada unsur S yang baik untuk pertumbuhan tanaman muda.

        Untuk RDKK pupuk seingat saya kira-kira seperti ini : 100 kg Urea, 100 kg ZA, 300 kg ponska + 50 kg SP-36 per hektar.

        Untuk dosis dan aplikasi : pupuk dasar 150 kg ponska + 50 P-36, susulan ke-1 : 150 kg ponska + 100 kg ZA, susulan ke-2 adalah 100 kg urea.

        Untuk Mas joko bisa coba 2 petak ( luas 500-1000 meter), yg 1 pake Ponska + urea saja. yg satunya pake ponska + urea + ZA. Dan liat hasilnya !! Trim

  7. jokosupriyono, madiun says:

    Terimakasih mas Ihsan atas petunjuknya, nanti saya cobanya utk musim tanam berikutnya, karena lahan sawah yang sekarang sudah masuk musim tanam semua dan menjelang pemupukan susulan ke dua.
    Setelah membaca arahan dari Mas pola pemupukan susulan sudah saya rubah yang semula susulan pertama ditekankan ke urea dulu sekarang dibalik utk pupuk npk didulukan dan urea didominankan ke susulan kedua, saya ingin tahu perubahan hasilnya dua bulan lagi……Salam ” Ayo Bertani “

  8. wawan suarjana says:

    Mas, tentang pemupukan ke 3, saat padi umur 45 hari. Apa itu tidak akan menyebab kan penyakit kresek. Biasanya di tempat saya pemupukan terakhir itu maksimal umur 30 hari setelah tanam. Bila melebihi 30 hari biasanya terkena penyakit kresek(blas)

  9. zainul ahmadi says:

    Saya mau nanya mas, tapi sebelumnya saya minta maaf kalau pertanyaan saya nanti membingungkan karena saya kurang begitu pahan tentang dunia pertanian. Begini; mertua saya biasanya dalam menggunakan pupuk itu berlebihan menurut aplikasi yang biasa digunakan petani yang lain. contoh musim padi sekarang ini, pupuk dasar SP36 150 kg dan ZA 50 kg, susulan awal PONSKA 250 kg, susulan kedua UREA 250 kg(umur sebulan), dan nanti masih direncanakan lagi akan ada pemupukan lagi minimal 250 kg UREA. Bagaimana menurut mas, apakah itu berlebihan?, dan apakah kandungan unsurnya masih punya pengaruh baik untuk tanaman setelah padi?

    • NURMANIHSAN says:

      Trim atas komennya dan pertanyaannya mas zainul ahmadi
      Coba kt liat kandungan haranya
      pupuk dasar Sp36 150 kg dan ZA 50 kg
      150 kg SP36 = 1,5 x 36 kg = 54 kg
      50 kg ZA (21% N) = 0.5 x 21 kg = 10,5 kg
      pupuk ke-1, 250kg ponska
      N = 15 x 2,5 = 37,5 kg N
      P = 15 x 2,5 = 37,5 kg P2O5
      K = 15 x 2,5 = 37,5 kg K20
      pupuk ke-2, 250 kg urea
      N = 46 x 2,5 = 115 kg N
      Jadi total N 10,5 + 37,5 + 115 = 163 N, P2O5 54 + 37,5 =91,5 kg dan K2O 37,5 kg
      Secara umum tanaman padi/ha butuh 115 kg N, 36 kg P2O5 dan 56,25 kg K2O

      jd untuk mertua mas, kandungan N dan P2O5 kebanyakan dan K2O kurang.
      Apalagi mau dikasih 250 kg urea lagi (115 kg N) yg kandungan N nya tinggi. Ini sudah sangat2 kelebihan. Hati-hati tanaman padinya mudah roboh. Dan bisa terkena penyakit blas atau kresek. Trim

  10. Wawan Suarjana says:

    Mas, kok pemupukan terakhir yang mas anjurkan (150 phonska + 150 urea). Apa ngga kebanyakan tuh unsur N nya. Emang sih dosis tsb bisa membuat pohon padi tumbuh besar, daun hijau kehitaman, dan biasanya malai nya panjang. Tapi dari pengalaman sih. Biasanya bulir padi banyak yang hampa/ga ngisi. Pohon padi mudah rebah. Dan yang paling parah kalau kelemban tinggi, daun yg terlalu hijau bisa terkena penyakit blas.
    Mas bagai mana kalo pemupukannya seperti ini.
    Pemupukan 1 (5-7hst) Urea 100kg, Sp36 50kg, Phonska 50kg.
    Pemupukan 2/ terakir(20-25hst)
    Urea 50kg, Sp36 50kg, Phoska 200kg.

    Selanjutnya pemberian pupuk dilakukan melalui penyemprotan.
    -Umur padi 30hst, pupuk multi NPK(13,2,45) 1Kg.
    -Umur padi 40hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg.
    -Umur padi 50hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg.
    -Umur padi 80hst, pupuk MKP(52,34) 1Kg, hormon ga3 20% 5gr.

    Allhadulilah musim panen kemarin hasilnya 10ton/ha.

    • NURMANIHSAN says:

      Trim mas wawan atas komennya selama ini,
      Mhn maaf sy tak menulis pemupukan terakhir seperti itu (150 phonska + 150 urea).
      yg sy tulis seperti ini
      “Pupuk susulan ke-2 ini diberikan sejak umur bibit 30-35 hst. Sebagai patokan, pemberian pupuk susulan ke-2 ini setelah daun bendera ( daun terakhir) pada tanaman padi keluar. Sebab pada fase ini tanaman padi akan mengeluarkan malainya. Untuk fase ini dibutuhkan makanan yang cukup tinggi. Oleh sebab itulah pupuk susulan ke-2 diberikan.
      Cara 1, dosis yang disarankan 100 kg Urea.
      Atau untuk cara 2, dosis yang diberikan adalah 150 kg NPK Kujang.”
      Memang pemupukan pd tulisan tsb ada 2 cara :
      cara 1, dosis 300 NPK Ponska dan 150 kg Urea
      pupuk dasar 150 kg NPK ponska
      pupuk susulan 1, 150 kg Ponska + 50 kg urea
      pupuk susulan 2, 100 kg urea
      cara 2, dosis 300 NPK Kujang + 150 NPK Ponska
      pupuk dasar 150 kg NPK ponska
      pupuk susulan 1, 150 kg NPK Kujang
      pupuk susulan 2, 150 kg NPK kujang
      Yg mas wawan tanyakan itu diatas, hal tsb ada kata atau jadi bukan digabungkan. Kalau digabungkan cara 1 dan 2 jelas kandungan N nya tinggi.

      Mas wawan, tanaman padi umur 5-7 hari perakarannya masih sedikit dan pendek, jadi sayang kalo diguyur urea dalam jumlah besar.
      Sy senang mas wawan menerapkan pemupukan model tsb, smga ditiru pembaca lain. Tapi yg saya tuliskan bila diterapkan oleh petani kita saja sudah bagus. Kendala di lapangan, petani banyak yg blm melakukan pemupukan sesuai anjuran.
      Bila menerapkan pemupukan yg berimbang sj maka hasilnya akan bagus. Sy jg pernah melakukan ubinan dng hasil di atas 10 ton/ha dengan dosis pemupukan 300 kg NPK ponska + 150 kg urea. Tp waktu itu, sy melakukan ubinan model lama. Silahkan baca disini https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/08/14/model-ubinan-padi-yang-lebih-tepat/ atau https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/09/09/menghitung-produksi-padi-sistem-legowo/

    • Amrido says:

      Wah-wah….. Hebat ya hasilnya… Kalau dipikir dengan hasil segitu, 10ton/ha bukan dihasilkan petani konvensional melainkan dihasilkan oleh petani yg sudah mendapatkan pelatihan SRI.. Dengan dosis pupuk sedikit&kelembaban rendah, Ph tanah terjaga dengan penambahan kapur pertanian dolomite serta penggunaan pupuk kandang yg lebih murah menghasilkan panen yang wah……

  11. WS says:

    Mas, mo nanya nih. musim kemarin morekat 2011 alhamdulillah saya dapat 10ton/ha. Tapi kok tanaman padi nya roboh semua/ayeuh, padahal ga ada hujan tuh. Varietas padi nya ciherang bima/cidenok.
    Apa kurang unsur kalium ya. Aku pake phonska 250kg(k2o=37,5kg). Apa harus nambah KCl ya.

    • NURMANIHSAN says:

      Sebelum saya jawab, sy mau tanya tanaman rebah semua hasilnya bisa tinggi mas?. Oh ya mas WS tinggal dimana?.
      Mengenai varietas sebenarnya di daerah kerawang dan sekitar menurut ucapan pak sutisna ( pemulia BATAN) yang berkembang disana adalah Sidenuk ( si dedikasi nuklir ). cuma para petani disana memberi nama jadi sidenok. Dan memang hasil untuk sidenuk ini tergolong tinggi.
      Kalo sy liat dari unsur pupuk KCL memang kurang. Kebutuhan K2O per hektar sekitar 45 kg. Kalo dari 250 NPK ponska cuma ada 37,5 kg K2O mas. Menurut saya, bisa ditambah 7,5/60 x 100 kg = 12,5 kg KCL lagi. trim

  12. saya pempunyai sawah sekitar 1,5 hektar, saya menggunakan pupuk 50 kg urea dan 50 kg sp 36 dan 6 kg furadan 3g. padi yang saya gunakan adalah jenis bibit 1 tahun sekali bukan bibit unggul. lokasi saya di kabupaten banjar gambut kalimantan selatan.

  13. abraham masykur says:

    mas, saya baru tanam padi di lahan seluas 3000m2, bibit ditanam pada umur 25 hari persemaian. saya tanam tidak serumpun tp hanya 3-4 btg perlubang, pemupukan pertama pada umur 15 hst dengan pupuk urea 20 kg dan tsp 20 kg.
    yg sy tanyakan umur brp sy hrus pupuk lg dan dosisnya brp? kondisi saat ini tanaman nampak kurus dan kecil-kecil jika dibanding dengan padi yg ditanam serumpun.
    bls sgr. trima ksih

    • NURMANIHSAN says:

      Terima kasih mas Masykur atas komentarnya,,,
      Sy bisa jawab lebih leluasa bila melihat langsung kondisinya, sebelum sy jawab sy juga masih bingung dng kata serumpun. Serumpun itu artinya banyak bibit atau 1 rumpun.
      Memang bila kita ingin memndapatkan hasil yg maksimal harus melihat kondisi tanah, cara pengolahan lahan dll lihat disini, materi sl ptt padi
      Sy jawab dari sisi pupuk sj: untuk lahan 3000 m2, pupuk pertama sdh mas berikan 15 hst. Dosisnya diatas cukup ( setelah sy hitung untuk 3000m2 sekitar 15 kg Urea, 15 kg TSP dan 12 KCL). Apakah mas berikan pupuk kandang? tidak tidak 15 hst agak terlambat. Bila diberikan PK sebaiknya pupuk urea + tsp + kcl disebar sekitar 10 hst.
      Untuk pemberian sebaiknya 10 hari kedepan

  14. Ina says:

    sawah sy 40 are, dengan jenis padi yang akan d tanam adalah IR 64
    rencananya saya mau mengaplikasikan hormon (pupuk hantu), kira2 dosis pemupukannya berapa y?

  15. Ibana Naga says:

    saya bingung dalam pemupukan, cari2 di internet yg saya dapatkan
    1. urea untuk masa vegetatif atau memperbanyak anakan
    2. sp 36 untuk batang dan buah
    3. kcl untuk enzim (getah/manusia darah yg menyalurkan energi)

    dan waktu pemupukan
    1. sp 36 sejak awal krn payah larut
    2. kcl sejak awal agar tanaman tahan terhadap penyakit
    3. urea sejak awal agar anakan banyak

    pemupukan harus 3 kali, jadi bila penting pupuk sejak awal knp harus 3 kali???

    saya punya tanah 1 hektar, sebaiknya takaran pupuk apa aja dan kapan diberikan ( ponska +urea+sp36+za)?

  16. BUDI says:

    aslkum pak nurma..sy petani gurem yg miskin ilmu bertani.di daerah tmpt sy klau pakae standar pemupukn bpk yg dosis totalnya cuman 450kg kemungkinan hasilnya hnya 5ton/ha.
    karena mayoritas petani pemupukan min 700kg. itu penyebabnya apa n bagaimana solusinya?

  17. pak barus says:

    Yth: Mas Nurman
    Assalamu’alaikum Wr.Wb.
    terima kasih telah berkenan sharing informasi melalui blog ini
    saya ingin menanam padi varietas BUNDA (benih unggul nusantara dimensi alam) yang potensi hasilnya sangat tinggi, mencapai 20 ton / ha. (di Banyuwangi telah berhasil hingga 22 ton / ha. GKP)
    belum lama ini ada sosialisasi oleh BKP Kementerian Pertanian, yang salah satu sesi nya tentang padi bunda oleh pemilik PVT-nya, Prof. DR. Hariyadi MP
    dalam presentasinya, ternyata kebutuhan unsur hara per Ha. untuk padi bunda ternyata cukup besar, yakni sebagai berikut:
    N= 600 kg P= 95 kg K= 565 kg
    Ca= 65 kg Mg= 60 kg S= 25 kg
    namun saya mengalami kesulitan untuk mengkonversi nilai kebutuhan di atas kedalam ukuran kebutuhan pupuk yang beredar di pasaran
    untuk itu mohon bantuan Mas Nurman untuk memberikan besaran konversi pupuk yang ada di pasaran, apakah dengan kombinasi NPK Phonska dengan yang lain, ataupun kombinasi NPK Kujang dengan yang lain, agar saya bisa mengaplikasikannya pada tanaman saya
    saya juga mohon saran, mana yang kira-kira lebih recommended menurut Mas Nurman menggunakan NPK Phonska ataukah NPK Kujang ?
    informasi tambahan, dalam budidaya padi bunda ini, saya mencoba aplikasi sistem TABELA, untuk itu mohon juga agar dibuatkan jadwal pemupukannya, pada berapa HST saja pupuk tersebut diberikan
    terima kasih atas kesediaan Mas Nurman untuk membantu, semoga menjadi amal jariyah dan mendapat pahala dari Allah SWT. Amin.
    tak lupa saya mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan
    Wassalamu’alaiku Wr.Wb.

    • NURMANIHSAN says:

      Wa’alaikum salam Wr.Wb.
      Terima kasih sebelumnya saya ucapkan telah bersedia berkunjung ke blog saya, Pak Barus.
      Wah saya masih dalam tarap belajar pak kalau urusan pemupukan nih. Tapi sy akan jwab semampu saya,,,
      Sebelum sy jwb, ada beberapa pertanyaan yg akan sy ajukan,
      1. varietas BUNDA ini jenis hibrid atau bukan?
      2. umur tanaman ini brp hss?
      3. tinggi tanaman?
      Kalau sy lihat dari hara yg diperlukan varietas ini “boros” hara, tapi tetap akan sy cari konversinya dng pupuk yg beredar dipasaran. Trim

      • pak barus says:

        Terima kasih Man Nurman, maaf telah merepotkan
        oh ya, varietas BUNDA ini menurut pemilik PVT nya bukan hibrida, tapi padi unggul lokal, hanya saja dari pertemuan kemaren itu, dikatakan bahwa untuk menjadikan padi yang kita panen bisa menjadi benih, harus dengan perlakuan khusus, yang hingga kini masih dipegang sendiri oleh Prof. Hariyadi, tapi bila diinginkan oleh masyarakat, beliau akan memberikan tekniknya, hanya saja saya belum tahu apa syaratnya
        dari budidaya yang sudah dilakukan, umurnya 105 hss
        kalau tinggi tanaman saya belum tahu persis, tapi dari informasi yang saya terima, tingginya seperti padi lokal, lebih tinggi dari varietas ciherang gitu
        sebenarnya sudah ada takaran2 dari beberapa orang yang sudah menanam, tapi saya lihat itu merupakan kreasi mereka sendiri2, tapi data yang saya tulis di atas, berdasarkan data presentasi dari pemilik PVT nya
        Terima kasih sekali lagi Mas Nurman, maaf bila ada yang kurang berkenan

    • NURMANIHSAN says:

      Terima kasih atas infonya Pak Barus,
      Nga merepotkan kok pak, malah saya senang dapat “ujian” mengerjakan soal baru, hee.
      Saya sudah buat hara yang disebutkan di atas sejak kemarin malam, baru malam ini sy jawab. Hara tsb adalah N= 600 kg P= 95 kg K= 565 kg, Ca= 65 kg Mg= 60 kg S= 25 kg
      Jawaban saya :
      1. Pakai pupuk tunggal
      Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA ( S=24 , N=21
      kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg (Ca=75, Mg=55) untuk unsur ini saya cari yang paling mendekati
      Ketiga, pakai urea 1.259 kg ( N=579 )
      Keempat, pakai TSP46 207 kg ( P= 95,22 )
      Kelima, pakai KCL 942 kg ( 565,2 )
      2. Pakai pupuk tunggal + majemuk
      Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA (S=24 , N=21)
      kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg ( Ca=75, Mg=55 )
      Ketiga, pakai NPK kujang 1600 kg ( N=480, P=96, K=128)
      Keempat, Urea 215 kg ( N=99)
      Kelima, KCL 728 kg (P=436,8)
      3. DLL ( nyusul pak )

      Saya pribadi cukup “heran” ada varietas umurnya 105 hss dan tingginya diatas ciherang hasilnya begitu banyak. Tapi pada sisi lain saya merasakan varietas ini “sangat2 boros” pupuk.
      Insya Allah akan saya bahas dalam tulisan khusus, pak Barus.

      • pak barus says:

        Alhamdulillah, terima kasih Mas Nurman, sudah dibuatkan “resep” nya
        sebenarnya di daerah jawa timur, padi bunda sudah cukup dikenal oleh masyarakat, karena padi bunda ini sudah menyebar ke masyarakat sejak sekitar 2010 (atau mungkin 2009), bahkan juga hingga ke sulawesi
        sebenarnya sosialisasi oleh BKP kemarin di malang itu dikhususkan untuk santri pesantren, juga ada yang dari Banten, tapi saya lupa nama pesantren nya, kalau Mas Nurman menginginkan, mungkin bisa tanya ke BKP pasar minggu, nanti saya kasih nomor kontak orang BKP nya
        keberadaan saya disana pun waktu itu bukan sebagai peserta resmi, kebetulan saya dikasih info tentang acara tsb, kemudian saya kontak sana sini, dan saya diperbolehkan mengikuti sesi nya Pak Hariyadi dan juga Pak Jafar dari UGM, lalu saya pulang (sebenarnya jadwalnya 3 hari dan ada kunjungan lapang juga ke sawahnya Pak Hariyadi)
        sedikit info tambahan dari Pak Hariyadi, dalam beberapa hari ke depan akan ada kunjungan tim dari Thailand, untuk melihat program dan sawah Pak Har yang memiliki potensi hasil hingga 40 ton/Ha. dimana benih dan teknik budidayanya akan dilaunching dalam waktu yang tidak lama lagi

      • NURMANIHSAN says:

        Maaf Pak Barus,
        Untuk NPK kujang kemarin saya tulis 1500 kg, seharusnya 1.600 kg. Kemarin salah ketik, tapi dah sy rubah.

        Trima kasih untuk semua infonya tentang varietas BUNDA, Pak.
        Boleh pak, saya bisa ke BKP pasar minggu kok. Bisa dikirim ke email atau no hp saya di 0812.82030682. Sekali lagi trima kasih banyak.

      • NURMANIHSAN says:

        Lanjutan,,,
        3. Pakai pupuk tunggal + majemuk
        Pertama, untuk mencukupi unsur S didapat dari NPK ponska
        kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg ( Ca=75, Mg=55 )
        Ketiga, pakai NPK ponska 600 kg ( N=90, P=90, K=90)
        Keempat, Urea 1.108 kg ( N=510)
        Kelima, KCL 791kg (P=475)

        Aplikasi dosis pupuk
        Untuk kapur dolomit, diberikan sewaktu pengolahan lahan. Tujuannya supaya kondisi pH tanah mendekati nertal (6,5-7). Diberikan min 3 pekan sblm tanam
        Pupuk kandang, menurut saya dosis pupuk organik/kandang min 5 ton/ha. Diberikan/ditaburkan 10 hari sblm tanam.
        Karena dosis pupuk yg luar biasa dan umur yg genjah (105 hss) maka pemberian diberikan 5 kali ( 0,10,20,30,40 hst)

        1. pake pupuk tunggal
        pakai 100 kg ZA + urea 1.259 kg
        pakai TSP46 207 kg
        pakai KCL 942 kg
        0 hst TSP 40 % dari 207 kg + KCL 40 % dari 942
        10 hst ZA 100% + urea 15 % dari 1259 kg + TSP 30% + KCL 30%
        20 hst urea 25 % + TSP 30% + KCL 30%
        30 hst urea 30 %
        40 hst urea 30 %

        2. Pakai pupuk tunggal + majemuk kujang
        Pertama, untuk mencukupi unsur S pakai 100 kg pupuk ZA (S=24 , N=21)
        kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg ( Ca=75, Mg=55 )
        Ketiga, pakai NPK kujang 1600 kg ( N=480, P=96, K=128)
        Keempat, Urea 215 kg ( N=99) dan Kelima, KCL 728 kg (P=436,8)
        0 hst KCL 50 %
        10 hst ZA 100% + NPK kujang 250 kg + TSP 30% + KCL 20 %
        20 hst NPK kujang 500 kg + KCL 30 %
        30 hst NPK kujang 600 kg
        40 hst NPK kujang 250 kg + urea 215 kg

        3. Pakai pupuk tunggal + majemuk ponska
        Pertama, untuk mencukupi unsur S didapat dari NPK ponska
        kedua, untuk unsur Ca dan Mg pakai kapur dolomit 250 kg ( Ca=75, Mg=55 )
        Ketiga, pakai NPK ponska 600 kg ( N=90, P=90, K=90)
        Keempat, Urea 1.108 kg ( N=510)
        Kelima, KCL 791kg (P=475)
        0 hst KCL 50 %
        10 hst 300 kg NPK ponska + urea 15 % + KCL 25 %
        20 hst 300 kg NPK ponska + urea 25 % + KCL 25 %
        30 hst urea 30 %
        40 hst urea 30 %

    • MUFRODI says:

      Yth : Pak Barus…untuk mendapatkan benih padi BUNDA dimana ? saya tertarik untuk menanamnya.

      • pak barus says:

        sebenarnya didaerah banyuwangi, lumajang etc. (jatim) ada yang jual, tapi disarankan beli langsung ke malang Mas, ke tempat Prof Hariyadi, silahkan kontak di 0341-416341
        semoga bermanfaat

      • pak barus says:

        bila kesulitan menghubungi nomor di atas, bisa juga melalui Mas Andi dari Tulungagung, bisa di hubungi di 081335188488
        semoga bermanfaat

  18. mushon says:

    untuk tanam padi gadu aplikasi pupuk yg dprlukan ap saja dan berapa takaranya

  19. eka says:

    untuk tanam padi gadu aplikasi pupuk yg diberikan apa saja dan berapa takaranya

  20. nurul nganjuk says:

    sawah saya luasnya 180 ru dosis pemupupuk ke 1 urea, ponka , kcl, za brp kg ke 2 dan ke 3 brp kg makasih

    • NURMANIHSAN says:

      Sawah dng luas 180 ru = ….. ?
      1 ru adalah 3,75 x 3,75 m. Jadi 180 ru adalah 2520 dibulatkan 2500 m2 atau 1/4 ha.
      Kebutuhan pupuk : pupuk kandang dan pupuk anorganik.
      Jangan lupa pake pupuk kandang 250 kg/2500m2
      Untuk pupuk anorganik :
      kalo pake ponska keb/ha adalah 300 kg ponska dan 100 kg urea dan 110 za. bisa ditambah 25 KCL.
      Aplikasi :
      pupuk dasar : 150 kg ponska + KCL 25 kg
      pupuk susulan ke-1 : 150 ponska + 110 ZA
      pupuk sus ke-2 : 100 kg urea
      KARENA LUAS MAS NURUL CUMA 1/4 Ha maka kebutuhan itu dibagi 4 untuk 2500m2.

  21. budi says:

    assalmualaikum……
    pak barus…..pemupukan yang tepat untuk padi yang sudah berumur lebih 25 hari baru ditanam?,saya sdh pupuk yang ke1:organik…pupuk ke2:Za+Sp36…pupuk yang tepat selanjutnya apa?sedangkan padi sudah muncul padi dan belum tumbuh anakan…..

  22. mar says:

    mas nur bagaimana caranya pemupukan tabela [tanam benih langsung]? dan apakah ada bedanya kalau tanahnya masih subur dgn tdk subur pemupukannya?

    • NURMANIHSAN says:

      Secara umum cara pemupukan dengan tabela atau bukan sama saja. Yg membedakan adalah waktu/tgl pemupukan dan dosisnya.
      Dosis yang saya tulis di tulisan adalah secara umum. Bila kita tahu tanah kita subur maka pemupukannya dikurangi. Misalkan daun padi pada umur 35 hst subur dan hijau ketuaan maka hara N nya dikurangi. Dari 100 kg menjadi 75 kg.
      Kalau tanah tak subur maka yang perlu diperhatikan adalah tanahnya bukan pupuknya. Berikan pupuk kandang pd tanah tsb. Mengapa? sebab bila tanahnya tidak remah dan liat maka tanaman “seakan2 tercetkik” shg pupuk yang kt berikan tak maksimal diserap akar.

  23. suli says:

    Saya trenyuh sama pak budi….terutama tanaman padi sudah tumbuh padi tapi belum ada anakan gitu tho….? dari umur varietas tersebut mungkin sangat genjah,umpama inpari 13 ya sudah terlalu tua bagi bibit ditanam 25 hari, kedua apakah itu betul betul umur 25 hari ? kalau bibitnya beli,harus curiga ?jangan jangan lebih dari itu, ketiga tanam terlalu dalam, beranak pasti susah/lambat,bernafas aja susah apalagi beranak.keempat bibit terlalu mungil ini terjadi sewaktu nyebar benih terlalu rapat jadi tumbuhnya jangkung jangkung,jawanya “nyada” =seperti lidi lidi. tidak pipih sedikit besar,kelima dari benih rapat dicabut akarnya putus/pendek pendek lebih lebih umur 24 hari, jadi di butuhkan tenaga LEBIH untuk sehat dulu baru beranak, urusan pupuk pak ihsan saja….saya nga jago urusan pupuk. kedepan saya sarankan begitu. MT selanjutnya perbaiki diawal , tidak ada kata terlambat.

  24. Farid says:

    Saya punya tanaman padi seluas 1,5ha skrg brumur 30 hari, pemupukan biasanya saya berikan 2 kali, yaitu pertama umur 7 hst (300kg phonska, 150kg sp36, dan 150kg urea) dan pemupukan yang kedua biasanya 35 hst. Pupuk apa yang sebaiknya saya berikan pada pemupukan kedua nanti? Mohon saran.! Suwun

    • NURMANIHSAN says:

      Kalau melihat pupuk pertama yg diberikan, terlihat sudah terlalu banyak yang diberikan. Kebutuhan dosis untuk tanaman padi secara umum adalah 300 kg NPK ponska dan 150 kg urea.
      Nah, pemupukan ptama saja sudah 300kg phonska, 150kg sp36, dan 150kg urea. Apalagi diberikan pd umur 7 hst. Tanaman dng umur 7 hst akarnya masih kecil dan pendek jadi sangat sayang pupuk dng Hara N diberikan banyak. Apalagi hara N mudah menguap ke udara.
      Jadi untuk umur 35 hst, menurut saya cukup diberikan 100 kg urea saja. Karena hara P2O5 dan K2O masih banyak tersedia. Semoga saja tanahnya diolah dan diberikan pupuk kandang yang banyak supaya tanahnya remah.

  25. sodikin says:

    Saya coba menyemprot tanaman padi saya dengan pupuk daun dan saya campur dengan sedikit pupuk urea.setelah 2 hari pucuk daun padi yang baru saya semprot menjadi kering.apakah padi saya bisa pulih kembali?dan apakah cara saya itu tidak benar? mohon bantuannya.

    • NURMANIHSAN says:

      Salah satu sifat pupuk urea (46 %hara N) adalah bersifat sangat higroskopis ( kemapuan mengikat upa air ). Bila daun terkena pupuk urea maka pupuk urea akan mengikat uap air yg ada di daun sehinggi daun akan kering.
      Bila urea banyak menempelnya maka daun akan cepat kering tp bila sedikit maka daun akan kering secara perlahan-lahan.
      Tanaman akan pulih bila air yang ada disawah banyak,
      Bila ingin menyemprot tanaman dng pupuk daun jngn dicapur urea.

  26. sodikin says:

    umur padi saya 3 minggu

  27. pongki says:

    bagaimana jika hanya menggunakan pupuk za,urea,phonska dan sp36. berapa dosisnya setiap pemupukan

  28. Zainal says:

    Saya punya tanah 1ha dgn tnm padi tahunan, berapa pupuk yg sy butuhkan dan jenis pupuk apa

    • NURMANIHSAN says:

      Trim mas zainal,
      Maksud “padi tahunan” apa ya?

      • zainal says:

        Ass wr wb
        atas pertanyaan saya kemarin, padi tahunan maksudnya bertanam padi 1 tahun sekali dan dilahan pasang surut. trims

      • NURMANIHSAN says:

        Wslm Pak Zainal.
        Sy belum pernah melihat secara langsung lahan padi di pasang surut. Tapi berdasarkan literatur yg saya baca kebanyakan dosis pupuknya sbb : Urea sebanyak 200 kg/ha, SP-36 sebanyak 75 kg/ha dan KCl sebanyak 50 kg/ha. Kalau bisa jerami musim panen sebelumnya dimasukan kembali.

  29. Hasan Basri says:

    Ass,,, sy dari lombok mas pengen nanya apakah pemupukan ini berlaku juga untuk persawahan di lombok sebab disini kita gak pernah nanam tanaman lain sekarang selain padi, apakah gak berpengaruh???

  30. zainal says:

    ass..wr wb
    sy senang sekali ats penjelasan bp yg brharga buat sy,krn bagi sy ini adalh pengetahuan dan ilmu yg sy dpt dr bp,apalg sy petani pemula yg belum begitu mengerti mslh pemupukn yg benar. didaerah sy dosis dan aplikasiny
    N14-25kg/0.3ha-14hst
    tsp10kg/0.3ha-1bulan stlh ppk ke1. menurut bp bgmn?

    Dgn jarak 1bln untuk ppk kedua apa tdk kelamaan pa?
    daerah sy variates padi unus, mutiara,siam. 2.5 bln stlh tugal/semai baru ditanam. panen 6bln stlh tanam.
    Dosis yg bp berikan berapa kali aplikasi.

  31. NURMANIHSAN says:

    Terima kasih Pak Zainal,,,
    Kalau tulisan saya di atas adalah dosis secara umum untuk padi sawah. Umurnya pun hampir sama.
    Nah, ketika diaplikasikan ke tanaman padi dengan habitat lain seprti lahan rawa maka jelas beda perlakuan dan dosisnya. Apalagi umur padinya pun mencapai 160 hari.
    Hal yg baru bagi saya adalah umur 2,5 bulan ( 75 hss ) setelah tugal baru ditanam. Ini saja sudah luar biasa Pak Zainal.
    Ok pak, sebelum sy lanjutkan, ada bebrapa pertanyaan yg sy ingin ketahui :
    Pertama, umur 2,5 bulan tingginya brp cm?
    Kedua, umur 14 hst tingginya brp cm?
    Ketiga, umur berapa hst keluar malainya?
    Keempat, berapa kali pemupukan? dengan pupuk yg biasa dipakai bagaimana keadaan daun dan hasil panenya?
    Trima kasih banyak.

    • zainal says:

      Begini bp norman ..
      1) umur 2.5 bln tinggi padi sekitar 70-80cm
      2) tinggi padi setelah tanam skitar 2.5 jengkal atau 45-50cm (sebelum tanam daun/akar padi dipangkas dlu)
      3) saat keluar malai 4-4.5bulan hst dgn catatan air cukup tergenang dilahan persawahan
      4) untuk pemupukan 2x aplikasi,warna daun hijau.
      hasil panen 260 balik/ha atau 520gantang/ha

      didaerah sy pa’ tdk ada badan penyuluhan pertanian,hingga sy bingung bgmn bertani yg benar, mohon petunjuknya pa’
      trima ksh pa’ ats komentar n waktunya

  32. sugi says:

    wah terimakasih atas pencerahanya,sangat sangat sangat membantu, pak saya tinggal di daerah ngawi, begini pertanyaan saya pak, sawah saya 1/3 ha. d sini umumnya memupuk dng dosis 1/3 ha dng 3 kw pupuk, 100 kg urea, 100 kg ponska,100 kg za,organik 160 kg hasil berkisar 2,8 ton-3,2 ton yg saya alami slma ini. stlh saya lht tulisan bpk ternyata pemukan saya slma ini sangt berlebihan, dan tentu saja pemborosan. pertanyaan saya pak
    1. bila saya menerapkan pemukan yg bapak
    rekomendasikan,otomatis pupuk yg saya terapkan selama ini dr 300 kg/ 1/3 ha akan berkurang menjadi 150 kg / 1/3 ha. it nanti apa tidak mempengarui hasil nya pak,mengingat tanah d sdh trbiasa dng 300kg.
    2. pernyataan bpk sngt berbanding terbalik dng apa yg saya lakukan,yaitu membuang pupuk urea sbgai penutup pupuk, kalau pupuk urea d berikan d belakang, bukankah daun nya yg subur dan isi nya sedikit?
    3. biasanya d sini sering terkena kresek, ujung daun nya mengering,biasanya d mulai pada saat padi dlm keadaan bunting. apa karna aplikasi pupuk yg berlebihan itu ya
    pak.

    sebelumnya saya minta maaf,karna banyak bertanya.terimakasih.

  33. NURMANIHSAN says:

    Terima ksh atas kunjungannya,,,
    Kalau dilihat dari hasil panen yg dicapai mas sugi, sudah masuk katagori bagus. Dng hasil terendah saja 2,8 ton ( 8,4 ton/ha ) sudah bagus. Apalagi bisa 3,2 ton ( 9,6 ton/ha). Sangat bagus Mas
    Bisa dijelaskan bisa mencapai hasil seperti itu Mas Sugi? brp kali pemupukan dan aplikasi dosisnya? apa mas sugi pakai POC? varietas apa yg dipakai? supaya pembaca lain dpt pencerahan.
    1. Untuk pemakaian dosis pupuk yg dipilh mas sugi adalah pupuk ponska + urea + ZA
    Keb pupuk padi untuk model spt ini per hektar adalah 300 kg ponska + 100 kg urea + 110 ZA.
    Kalau 1/3 ha mjadi sekitar 100 kg ponska + 35 kg urea + 40 kg ZA. = 175 kg.
    ( didalam 100 NPK ponska tdpt 32,6 kg Urea + 42 kg SP-36 dan 25 KCL)
    Masalah pemupukan adalah masalah/wilayah perkiraan. Untuk mengetahuinya ada baiknya dilakukan uji coba. Bila nanti dng pupuk yg biasa digunakan hasilnya sama/mendekati sama dng 100 kg ponska + 35 kg urea + 40 ZA maka ini adlah pilhan mas sugi. Tp bila hasilnya beda jauh, pemupukan yg biasa digunakan dpt diteruskan. Sbb sy juga dalam tarap menuntut ilmu,,,
    2. Mas sugi bisa baca tulisan https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/03/pupuk-padi/ .
    3. Bisa jadi, dng dosis hara N tinggi membuat daun mudah terserang kresek. Padahal pd masa bunting, unsur N ( Urea/ZA dibutuhkan untuk mempertahankan daun spy hijau ) agar proses fotosintesis sempurna. Fungsinya lebih kpd penghasil energi tanaman. Cuma tak boleh berlebihan. Trim

  34. sugi says:

    terimakasih, sblmnya saya mau mengklarifikasi dulu, 2,8ton-3,2ton it biasanya kita dpt pada musim tanam antra bln 7-bln 10. d bln ini lah hasil bs maksimal, dan d musim tanam bln 11- bln 2 hasil nya tdk jauh berbeda. nah kendalanya pada musim tanam antara bln 2 – bln 6 biasanya hasil merosot tajam kisaran 2,2 ton per 1/3 ha. karna bnyk sekali serangan sundep,beluk potong leher dll. hasil terbaik yg pernah saya dpt pada musim tanam kemarin,,bln 11-bln 2 saya mendapatkan 3,3 ton dng IR 64, urea 100kg, 150 kg, za 100kg. dng 3 kali pemupukan. pupuk dasar d hari ke 3 dr tanam bibit urea 100kg, susulan pertama d hari ke 11 dng ponska 150kg, dan d tutup d hari ke 25 dng za 100kg. dan saya tdk memakai poc. saya hanya menggunakan pestisida dan fungisida yg biasa d gunakan para petani, oh iya pupuk organik saya gunakan 160 kg. stlh saya baca tulisan mas nurman, msh bnyk hal2 yg keliru dng apa yg saya lakukan slma ini. saya jg masih pemula d bidang pertanian. msh harus bljr lbh bnyk lg dr orang2 yg lbh paham d bidang nya. sprt mas nurman. tulisan2 mas nurman sngt membantu skali,dan menambah ilmu jg saya dan semua pembaca. semoga ilmu yg bermanfaat dr mas nurman d balas oleh Alloh SWT. amin.

    • sugi says:

      maaf ada yg kurang , yg 150 itu pupuk ponska.

    • NURMANIHSAN says:

      Mas Sugi, skemanya gini :
      Di Musim Tanam (MT) 1 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil bagus
      Di Musim Tanam (MT) 2 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil mendekati bagus
      Di Musim Tanam (MT) 3 dimulai bulan Juli-Oktober. Hasil kurang karena banyak hama dan penyakit.
      Solusi mengatasi hama dan penyakit silahkan baca https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/04/27/mengenal-musim-tanam-dan-pola-tanam/
      – sekarang banyak varietas padi yang terbaru dan banyak hasilnya. Dan pernah coba pakai varietas Inpari mas sugi? atau bisa juga pakai varietas logawa. Semakin terbaru benih maka hama dan Penyakit akan berkurang sebab hama dan penyakit blm mengenal karakter varietas terbaru.
      Atau diselang seling MT1 pakai IR64 dan MT2 pakai yg lain. Dan di MT3 tanam kacang kedelai atau kacang hijau.

      • sugi says:

        ooo bgt ya, sekali lg trimakasih mas, pengetahuan saya tmbh lg, rencana saya mau tanam padi bunda. katanya hasilnya bs 15ton per ha. sprt biasa orng2 d sni suka ikut2an, termsuk saya. saya jg ikut2an. insyallloh akan saya sering lg hasilnya 3 bln ke dpn, stlh panen. dng modal tulisan2 mas nurman d atas akan coba saya terapkan. sekali lg terimakasih mas.

  35. mufti says:

    mas mau tnya., Apa yang membedakan tanaman tertentu harus dipupuk dengan ZA (Amonium Sulfat) dan tidak cukup dengan Urea, meskipun kandungan N urea 2 kali lipat ZA??

    • NURMANIHSAN says:

      Untuk tanaman sayuran ( sawi ), ada petani yg menggunakan pupuk ZA. mengapa? sebab pupuk ZA kata petani tsb, nga terlalu panas. Dan hasil panen jg lebih manis.
      Berdasarkan pengalaman berbagai petani : kalau menggunakan pupuk ZA memang tak cepat tanaman menghijau dibanding urea tp secara bertahap tanaman tumbuh berkembang. Jd hasilnya tidak langsung. MAsalahnya, petani dikita ingin segera melihat hasil pemupukan dng cepat.

      menurut sy : untuk tanaman sayuran yang umurnya relatif pendek menggunakan pupuk ZA lebih baik sebab selain mengandung unsur N jg me ngandung sulfur. Baca fungsi sulfur bg tanaman https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/01/26/fungsi-sulfur-s-atau-belerang-bagi-tanaman/
      Untuk tanaman padi, menurut sy di awal pemupukan lbh baik menggunakan pupuk ZA sbb spt di atas mengndung sulfur. Baru setelah itu, menggunakan urea.

      • adehamka says:

        ass pak nurman

        mohon infonya pak saya punya lahan sawah irigasi tehnis luas 7000 m2 dosis pupuk yang diberikan berapa ? dan aplikasinya kapan? agar hasil memuaskan saya dirumah sudah ada urea,phonska,sp36 dan kcl, terima kasih

        waassalam
        adehamka

  36. NURMANIHSAN says:

    Kalau ada pupuk Ponska, berarti tinggal pakai urea /ZA.
    DOsis 300 kg NPK ponska + 150 kg urea / ha / 10.000 m2
    Bisa jg pakai 200 kg ponska + 182 kg urea + 41 kg Sp36 + 25 KCL
    kalau sawah bapak 7.000 m2 bisa kan cari brp kebutuhannya?
    Catatan : Didalam 1 karung NPK Ponska terdapat 16,3 kg Urea, 20,5 kg SP36 dan 12,5 kg KCL.
    Untuk aplikasi bisa baca lag tulisan diatas, pak.
    Bapak bisa baca https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/03/11/kebutuhan-pupuk-padi-per-hektar/#comment-683

  37. tia says:

    sawah saya 10.000 m2 pupuk yg biasa sya gunakan : pupuk dasar : 100kg Sp36,100kg ZA
    susulan 1 : 150kg Urea,150kg NPK susulan 2: 100kg urea,100kg NPK…….! apakah cara saya sudah benar..?ini anjuran dari PPL di daerah saya..! pada musim hujan pemupukan susulan 1 di ubah : 100kg Urea, 200kg NPK..! karena hujan sdh mengandung unusr N yg tinggi..itu kata PPL di daerah saya..!MOHON BANTUANNYA..!!

    • NURMANIHSAN says:

      trima kasih ibu tia,
      sblm sy jawab, saya mau tau dulu pupuk NPK tsb merk apa?
      sebab kandungan tiap NPK berbeda. NPK yg umum adalah NPK kujang, NPK ponska dan NPK pelangi

      • tia says:

        NPK Ponska.

      • NURMANIHSAN says:

        Secara umum keb pupuk untuk tanaman padi adalah 250 kg urea, 100 kg TSP/120 kg SP36 dan 75 (bisa jg 100 kg) KCL
        Untuk tia, dari pupuk dasar-ppk susulan 2 total 250 kg urea, 100 kg ZA,100 kg sp36 dan 250 kg NPK ponska.

        Mengetahui isi NPK 100 kg ponska : 32,6 kg Urea, 41 kg Sp36 dan 25 kg KCL
        jd dlm 250 kg ada 81,5 kg urea, 102,5 sp36 dan 62,5 kg KCL.
        jd, urea 331,5 kg, ZA 100, SP36 202,5 kg dan kcl 62,5
        Mnrt sy : urea lebih 81,5 kg plus ZA 100 kg, sp36 82,5 kg dan minus kcl 12,5 kg
        kalau sudah pakai NPK ponska sebaiknya tak pakai ZA, sbb kandungan ponska dan ZA sama2 terdapat unsur belerang.
        Untuk musim hujan, memang air hujan mengandung urea.
        baca tulisan saya https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/11/21/air-hujan-mengandung-urea/

  38. Rolis razali says:

    mohon penjelasan nya pak, kalau tanam sistem tabela apakah jadwal pemupukannya sama,atau lebih awal. mohon rinciannya pak.

  39. Pongki says:

    Gimana mas nurman sudah punya info tentang bibit padi BUNDA? Setelah baca artikel mas kok saya penasaran dg padi BUNDA trims.

    • NURMANIHSAN says:

      coba bapak hub pak barus. dia dah tanam padi bunda tempo hari.
      coba lihat di di www,petanipadi.co.cc. hun pa effan.
      Sekedar Info Pak, untuk memperoleh benih padi BSM bisa pesan ke Distributor BSM Jatim, an. Effan Sholeh Wahyudi, email : eswahyudi@yahoo.com. Hp. 082143407030. Dan jika ingin mengetahui perkembangan tanaman padi BSM klik saja : http://www.petanipadi.co.cc.Insya Allah beberapa info tambahan dapat diperoleh juga.

  40. Pongki says:

    Oh ya di daerah saya tepatnya lamongan kok banyak yg terserang blas,beluk ato potong leher. Bagaimana solusinya n pengendaliannya? Trims.

    • NURMANIHSAN says:

      terima kasih mas suli atas penjelasannya,,,
      Menurut sy, tersebarnya penyakit dipengaruhi oleh min 3 faktor:’
      1. tanaman yang mas suli sebutkan, memiliki karakter varietasnya atau tanaman inang yang rentan.
      2. lingkungan yg mendukung. ada varietas yang tahan penyakit kresek, tp karena ada sebagian besar sawah varietas lain tanaman kena kresek maka tanaman tsb kena imbasnya
      3. kemampuuan pathogen dalam menimbulkan penyakit.

      Artinya ke3 faktor di atas memiliki keterkaitan satu sama lain. Dan petani memiliki peran dalam mengatur atau manipulasi untuk menekan penyakit tsb.

      Untuk Blas atau potong leher sama saja disebakan oleh Jamur Pyricularia oryzaelgrisea.
      cuma kalau blas biasanya yg terserang adalah daun makanya disebut Leaf blast ( Blash daun) di masa vegetatif.
      Untuk potong leher biasa terdapat pada malai. malai bisa patah atau malai keluar tak maksimal.

      Untuk beluk disebabkan oleh HAMA PENGGEREK BATANG.

      Cara yg paling mudah: kenali dulu ini penyakit atau hama. Bila penyakit disebabkan oleh apa? bakteri atau jamur atau virus.
      banyk merk dagang untuk mengendalikannya.
      Untuk beluk maka pakai insektisida. Sy sengaja tak menyebut merk dagang.

      Biasanya, untuk blas karena disebakan oleh jamur maka faktor kelembaban harus diperhatikan, atur jarak tanam yang agak lebar, sistem legowo.
      untuk pupuk, biasa yang doniman adalah hara N spt Urea tinggi. Jd tanaman rentan terserang penyakit ini.

  41. alief says:

    kalau menggunakan cara tanam jajar legowo yg benar baris tanaman menghadap ke arah mana?
    saya menggunakan jajar legowo 2:1 dan biasa menghadap utara selatan alasan sya mengikuti arah angin….ad yg menyarankan mengikuti arah sinar matahari..!mohon penjelasanx..trims.

    • NURMANIHSAN says:

      Trim mas alief atas pertanyaannya,
      Pertanyaan yg menarik nih.
      Selama ini pemahaman saya adalah menghadap timur dan barat. artinya mengikuti terbit menggelamnya matahari. banyak keuntungan yg bisa didapatkan.

      Bila menggunakan krn mengikuti arah mata angin, pertanyaannya adalah apakah arah angin selalu tetap ke arah utara selatan?
      setahu saya arah angin bisa berbeda dari waktu ke waktu. Karena berbeda maka tidak cocok dijadikan patokan.
      Kecuali di daerah tertentu yang anginnya besar. dengan menghadap arah angin maka akan mengurangi tingkat kerobohan tanaman. hal ini mungkin saja dilakukan.

  42. suli says:

    Pak pongki
    penyakit blast atau potong leher biasanya sudah pembawaan varietas tersebut,dideskripsi padi….contohnya varietas sidenuk tidak tahan blast, saya pernah menanamnya gagal disawah semi rawa,tapi panen di sawah irigasi. solusi pilih yang tahan….

    beluk itu karena hama jadi bukan penyakit,beluk kalau sudah bunting,keluarnya gabuk/hampa,sundep tanaman masih muda,bisa menyerang dari awal persemaian.

    Pestisida? bisa tanyakan pada kios dan sales pestisida yang selalu memakai baju nama produsennya

  43. kartolo says:

    Dosis 3, 30 kg NPK kujang, 15 kg NPK ponska, 100 kg PO,
    Pupuk dasar : 15 kg Kujang + 100 kg PO
    PS1 : 15 kg NPK ponska,
    PS 2 : 15 kg Kujang
    Cara Kedua, 150 kg NPK Ponska + 300 kg pupuk NPK Kujang ( kandungan haranya 114 kg N, 40,5 kg P2O5 dan 46,5 K2O ). Sebaiknya ditambah 12 kg TSP

    Pupuk dasar : 150 kg ponska

    Pupuk ke-1 : 150 kg kujang + 12 kg TSP

    Pupuk ke-2 : 150 kg kujang
    pak ini dosis yang benar yang mana

  44. kartolo says:

    makasih penjelasanya slm kenal

  45. kartolo says:

    oya maksudnya pupuk dasarnya itu kujang dulu ato pomska dulu.dan sya pernah baca itu lbih baik mnggunakan pupuk yang kandungan p dan k nya banyak sedangkan kujang kandunga p 6 dan k 8 mohon penjlasan matur nuwun.

  46. lito says:

    Mas Nur,
    pertama tama saya ucapkan, terimakasih atas pencerahanya, karena saya masih pemula,
    ada beberapa pertanyaan yg mungkin Mas Nur bisa membantu,
    1. apakah pupuk urea, za, sp, kcl, phonska, npk mutiara, kieserite, dolomite, zeolite, kalsit (kaptan) boleh dicampur dahulu sebelum ditaburkan di sawah? apa saja yg boleh dicampurkan untuk sekali penaburan pupuk supaya bisa menghemat biaya penaburan pupuk?
    2. apakah dolomite dan za atau sp kalau dicampur bisa saling mengikat, mengingat sp dan za bersifat asam sedangkan dolomite bersifat basa?
    3. berhubung di daerah saya (sumatera utara) tidak dapat dolomite yg berbentuk granule, kalau dolomite yg berbentuk tepung dicampurkan dengan urea akan menggumpal sehingga sulit untuk ditaburkan secara merata, mohon pencerahannya supaya tdk menggumpal.
    4. kalau kebanyakan pupuk berbentuk granule, sedangkan dolomite dan zeolite berbentuk tepung, bagaimana cara penaburanya supaya merata? (granule pasti lebih jauh daripada tepung)
    5.bagaimana dosis dan usia padi untuk pemakaian mpk kalinitra dan kaliphos? kenapa diberikan asam gliberrelin 20% pada usia 80 hst?
    6.kalau pada waktu pengolahan tanah diberikan bakteri psb ( sp lactobassilus) apakah dapat mempercepat proses pembusukan jerami? bagaimana cara aplikasi yg benar supaya bakteri tersebut tdk mutan? pemakaian bakterisida?
    mohon penjelasan dan..trims

    • NURMANIHSAN says:

      Trim pak lito,
      dari pertanyaan saja, mas lito tak masuk “katagori petani pemula”. sy malah bs beljar dari pak lito,,,
      sy ini masih belajar pak, masih banyak hal yang blm saya ketahui,,,
      mngkn tak semua pertanyaan bisa sy jwb:
      1. untuk yg ini, sebetulnya ada tabelnya, sy pernah baca, cm saya lupa. disana dijelaskan ppk apa saja yang bolh dicampur atau tidak
      2. tergantung aplikasi, biasanya dolomite diberikan pas pengolahan lahan. spy pH mendekati netral. pengolahan tanah yg baik dilakukan 2-4 pekan sblm penanaman. Untuk ppk ZA + SP bisa diberikan pada pemupukan pertama. jd jngan berbarengan aplikasinya
      Untuk pupuk ponska sendiri mengndung urea/za, sp36 dan kcl plus sulfur.
      3. untk dolomite (granule/tepung) kan aplikasinya pas pengolahn lahan. tuk urea sendiri diberikan berlainan. Kalau pake npk malah ppk urea aplikasinya pemupukan ke-2 dan ke-3
      4. ya itu tadi pak, beda waktu saja.
      5. biasanya ada aturan pemakaiannya, biasanya pemberian di masa generatif. atau ada juga yg memberikan pada 30 hst. cuma bisanya aplikasinya 3- 4kali saja. cuma jarang petani yang memakainya. mngkn banyk petani yang tak kenal mpk tsb.
      kalo 20% asam gliberrelin usia 80 hst, sy harus bnyk beljar lg pak.
      itu mungkin dari saya. trim

      • lito says:

        Salam Mas Nur,
        terima kasih banyak atas penjelasannya, gini loh mas Nur,
        saya ini masih petani bodoh, masih kurang pengetahuan di pertanian,
        1. untuk tabel pencampuran pupuk lito pernah baca di web. http://www.pusri.co.id/indexC030204.php
        tapi saya kurang yakin apakah za yg bersifat asam dapat dicampur dengan dolokmite yg bersifat basa. karena pemakaian dolokmite pada pengolahan tanah terbentur dengan pemakaian bakteri laktobasillus sp (supaya pembusukan jerami dapat dipercepat dan tidak terbentur jadwal air irigasi) yg menghendaki sifat asam, sedangkan sawah saya kekurangan zat kalsium dan magnesium, mohon pencerahannya.
        2. katanya pemakaian zeolite aktif dicampur dengan pupuk supaya kadar nitrogen dan kaliumnya dapat diikat oleh zeolite (nilai ktk zeolite tinggi), pupuk menjadi slow release, dan juga kadar silikatnya diperlukan padi, saya sdh pernah mencoba hasilnya cukup memuaskan, tetapi terbentur dengan masalah pengumpalan tersebut. mohon pencerahannya.
        3. kalau pemakaian tricoderma diawal penanaman itu gimana ya?
        sekali lagi lito ucapkan terima kasih, karena penjelasan Mas Nur sangat membantu dan bermanfaat bagi saya. semoga Tuhan dapat membalas kebaikan Mas Nur.
        thanks

      • NURMANIHSAN says:

        wah, sy bisa belajar dari mas lito nih. kynya seorang peneliti,,,
        1. sebetulnya, pemakaian pupuk kandang dan jerami padi yg dikembalikan ke sawah cukup efektif untuk mengembalikan kondisi tanah sawah.
        selama ini kan kebalikan, petani kita royal pakai pupuk kimia cuma pupuk kandang tak diberikan sesuai kebutuhan tanaman. dan jerami tak dibalikan. akibatnya tanah sawah cendrung asam.
        tapi bila pupuk kandang + jerami masuk ke sawah, pemakaian kapur dolomite bisa diabaikan.
        ini yg saya sering terjadi dilapangan mas,,,

        2. kalau mas lito pernah mencoba dan hasilnya ckp mmuaskan itu artinya mas lito dah aplikasi lapangan. ini modal yg bagus.
        walau terjadi penggumpalan, kalau hasilnya ckp memuaskan itu artinya penggumpalan tsb tak terlalu berpengaruh mas.
        itu pandangan sy yg blm blm aplikasi lapangan. mknys sy bisa beljar dari mas lito

        3. wah, perlu di uji lapangan mas lito. sy berharap, mas lito bis aplikasi lapangan terutama pada tanaman padi. dan hasilnya, bisa dishare buat pembaca yg lain.
        sy jg terima kasih, sebab mas lito memberikan pencerahan bagi saya dan pembaca yang lain. semoga Allah SWt jg membalas kebaikan mas lito. trima kasih.

  47. kartolo says:

    pak,di daerah saya pake tanam sitem baris tpi ada legownya yaitu 13:1 klo yang baik itu sistem legowo 1 bandins berapa?

    • NURMANIHSAN says:

      Kalo di BB padi, banyak legowo 2:1 tapi ada jg yg 4:1
      mnrt saya: legowo yang bisa dijadikan pegangan legowo 2:1 – 6:1 lah. kalau di atas itu terlalu banyak. trim

  48. alief says:

    mohon informasi varietas benih padi yg potensi hasilnya tinggi dan sudah pernah di coba…!

    • NURMANIHSAN says:

      varietas ciherang dan IR64 bagus, padi inpari 3,4,10,13,21,logawa,dll jg hasilnya bagus.
      ditanam dalam pot jg hasilnya bagus.

      • alief says:

        mas nurman pernah coba varietas yg mana? brp hasilx.? klau Inpari 13 sya adh tanam & sdh panen bln agustus 2012 ini ..hasilnya 9 ton luas 11.000 m2..!cara tanam legowo 2:1… saya ingin coba varietas logawa mungkin tau kelebihan & kekuranganx.? mohon informasix .! trims..

      • NURMANIHSAN says:

        Trim mas alief,
        tinggal di mana mas alief? persawahan disana irigasi atau bukan?

        memang blog ini menjadi sarana/media tuk berbagi: info pertanian,pengalaman, saling share, dll.
        dng hasil 9 ton/11.000 m2 dari inpari 13 adlh hasil yg baik.
        mas alief bisa berbagi kpd yg lain, bgm cara budidayanya? dari benih, pemupukan dll
        Untuk varietas logawa, yg tahu betul karakternya adalah mas suli. dia pernah dapat hasil sekitar 11 an ton/ha.
        alhamdulillah, dari yang sy sebutkan, inpari 10 dan inpari 4 yg bagus menurut sy. hasilnya bagus. di atas 8,5 ton/ha GKP

  49. alief / tia says:

    sya tinggal di bondowoso jatim, di sni sawah irigasi.! sya menggunakan sistem legowo 2:1, seleksi benih menggunakan air garam dan benih di pindah tanam kurang dr 14 hss..perawatan penyemprotan pengendalian hama & pemberian POC intensif setiap 10hr.
    klau pemupukan sya sesuai anjuran PHL di sni
    pupuk dasar : 100kg Sp36,100kg ZA
    susulan 1 : 150kg Urea,150kg NPK
    susulan 2: 100kg urea,100kg NPK
    pemupukan ini pernah kakak sya tanyakan di atas ke mas nurman.! agak berbanding terbalik sih…!! tp sya akan coba terapkan yg mas nurman, di tanam berikutx..kebetulan sya akan tanam inpari 10 dan 20 ..!trims

    • NURMANIHSAN says:

      Secara umum, apa yg dilakukan oleh mas alief untuk budidaya padi sudah sangat baik, sistem legowo, seleksi benih, umur pindah bibit, pemberian pupuk dan POC. wajar saja, hasilnya baik.
      Boleh tau, POC apa yg digunakan?
      Masalah pemupukan adlah masalah perkiraan, jd boleh sy diterapkan dng komposisi yg lain. silahkan saja. sy lihat masih masuk akal komposisi tsb.
      tp, sy mo tanya, dng pemupukan musim tanam sblmnya komposisinya bgm sampai dpt hasil 9 ton/ha GKP per 11.000 m2?

      • tia says:

        saya pakai (POC), Bio Multigrow. dan bru nusim tanam ini yg sya pakai..!
        klau pemupukanx sya pakai komposisi itu sjak dulu.. musim tanam kemarin (musim hujan) dapat 7,1 ton /11.000 m2 GKP..!

  50. lito says:

    Salam Mas Nur,
    pertama tama saya ucapkan, terimakasih atas ilmu ilmu pertanian dari Mas Nur,
    lito pernah baca cara membuat POC dan juga EM4 http://ahmad79.blogdetik.com/2012/01/07/pembuatan-pupuk-cair-organik/
    murah dan mudah pengerjaannya, akan tetapi kenapa mesti dipakai terasi untuk pembuatan POC dan EM4 ya?
    oh ya, lito juga pernah membaca di Surabaya sdh ada yg membuat mesin panen padi dengan menggunakan traktor tangan yg harganya sekitar 50 jutaan, kalau tdk salah nama mesinnya FUTATA, http://adainiitu.blogspot.com/2012/04/mesin-panen-padi-yang-telah-dilirik.html?showComment=1346422107640#c849684367111531106
    ada yg sdh pernah pakai? dimana dapat dibeli? kalau ada teman teman yg tahu alamat dan contact no tolong diemail ke lito, alamat email saya lito_h73@yahoo.com
    thanks and regards
    lito

    • NURMANIHSAN says:

      Trim atas komennya, sekali lg, sy jg tahap belajar mas.
      kalo urusan POC beserta isi didalamnya, mengkin pembaca termasuk pak efendy bisa membantu apa yg ditanyakan mas lito.
      tapi, dari komposisi yg ada:
      1 liter bakteri
      3 kg bekatul (minimal)
      ¼ kg gula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu)
      ¼ kg terasi
      5 liter air
      dari komposisi tsb,kita kan dapat melihat apa fungsi masing2 kan? seperti gula saja kan bisa pakai gula merah/aren/gula pasir/tetes tebu/dll,
      nah untuk terasi (yg berasal dari udang rebon) bisa jg disubsitusi dng yg lain sprt: ikan yg bekas, kepala udang dll. yg sifatnya mudah mengeluarkan aroma atau zat tertentu. ini menurut pendapat saya.
      kalo mesin yg dimaksud, sy blm pny info mas. tx

  51. pak aku mau nanya apa sih perbedaan padi yg tdk di pupuk sama yg di beri pupuk ? dan kira2 berapa tinggi padi yg no pupuk dan pake pupuk perharix ?

    • NURMANIHSAN says:

      jawaban sederhananya: apa perbedaan manusia yg makan dan tak makan (atau makan sedikit). Mengapa? sbb tanaman (padi) dan manusia sama2 makhluk hidup yg butuh makan.
      kalo untuk menghitung yg anda maksud harus ada penelitian terlebih dahulu. Tapi biasanya, yg diukur secara berkala. misalkan: 7 hst (hari setelah tanam), 14 hst dst.
      penelitian ttg ini ada, cuma datanya bisa anda cari di penelitian2 skripsi di Perguruan Tinggi,,,

  52. alief says:

    Mohon informasi bagi teman2 yg pernah menggunakan HERBISA pd padi..?

    • satriyo says:

      herbisida utk padi yg biasa kita pake “clipper” mas 1 botol utk 3 tangki sprot 14 liter,,,gulma atau rumput mati padi g terganggu…

  53. Rolis razali says:

    assalamualaikum pak nurman, kalau bibit di persemaian apakah perlu di pupuk, kalau ya, pupuk apa yg cocok ,berapa dosisnya, dan pada umur berapa mengaplikasikannya,, mohon penjelasannya. terimakasih.

    • NURMANIHSAN says:

      wslm, trim atas pertanyaannya,
      kalau pupuk kandang cukup, apalagi diberikan pupuk hayati/POC maka menurut saya sudah cukup
      tp bila ingiin memakai pupuk, pakai pupuk ZA atau NPK dengan dosis 10 gram/m2.
      Sebaiknya diberikan 1-2 hari sebelum tanam.

  54. Pulung says:

    Selamat siang Kang Nurman,
    – Dalam menyiapkan lahan sawah setelah panen padi, apakah setiap pasca panen utk sawah harus di-singkal pada saat proses bajak sawah ? Terima kasih

    • NURMANIHSAN says:

      Trim mas pulung,
      Sebagaimana kita pahami, setelah panen, di sawah akan terdapat akar-akar padi yg padat. proses pembalikan tanah salah satu proses yang menurut saya harus dilakukan. Apalagi, bila proses pengolahan tanah tsb selain diberikan pupuk kandang/jerami dll ditambahkan pupuk hayati.
      Dari pupuk hayati inilah, proses pembuatan pupuk di dalam tanah diproses. Artinya: bakteri2 yg terkadung dlm POC menjadi “penghasil pabrik2 pupuk alami”. Sehingga tnaman akan tummbuh baik. danjg mengurangi penggunaan pupuk buatan/kimia.
      kecuaali, bila di MT-3, bila ditanam dngn tanaman palawija maka bekas2 tanaman padi bisa langsung ditugal untuk dimasukan benih kedelai/kacang hijau dll

  55. suli says:

    Pak Pulung …..saya lengkapi dari PAk Nurman, tidak harus pakai singkal setelah panen padi,tergantung kegemburan sawah, bagi sawah datar dan subur/dalam cukup pakai bajak garu/gelebeg (bahasa jawa) cukup menghancurkan dan meratakan, namun harus dilakukan dua kali.pertama habis panen, kedua menjelang bibit siap di tanam.

  56. Pulung says:

    Terima kasih Kang Nurman utk tambahan informasinya yang sangat berguna dan membantu.
    Utk musim tanam sekarang Saya gunakan :
    1. Pra-tanam : 2 ton kompos + POC (Bio extrim + Organox).
    2. Pemeliharaan Padi : 50 % ( Cara II pemupukan : NPK Poskha, NPK Kujang, TSP ) + POC (Bio Extrim, Organox, Hormax) + Score Organik.
    3. Penanganan hama : Pestisida Organik- monster & N-Bio.
    4. Tanam padi usia 15 hari dgn jajar legowo 4 x 1.
    5. Jenis yg ditanam : Sintanur, Cidenuk, Parikesit.

  57. suli says:

    Top…Pak udah hampir organik total, semoga petani lain mengikuti, parikesit itu yang pemulianya seorang TNI ya….saya pernah baca di trubus?

  58. Pulung says:

    Pa Suli…..betul sekali….Saya masih uji coba varietas Parikesit. Saya beli benih tsb di Koperasi Mabes TNI- Cilangkap.

  59. Pulung says:

    Kang Nurman, harga benih Parikesit Rp 8.000,-/kg. Selanjutnya utk pembelian benih padi Parikesit bisa menghubungi :
    1. Bp Sucipto, 085282362817, 085287942915.
    2. Bp Indra, 0811964942.
    3. Bp Lalang, 081220635889, 02184595611

  60. Pulung says:

    Kang Nurman…..Saya tambahkan ttg karateristik padi Sri Agung Parikesit ( Info dari Bp Sucipto-pemulia varietas tsb ) :
    1. Akar serabut terbagi akar besar & kecil.
    2. Batang 1,5-2 cm.
    3. Tinggi 140-180 cm.
    4. Lebar daun 2-3,5 cm.
    5. Jumlah bulir/malai 400-750.
    6. Usia 95-105 hari.
    7. Rasa gurih & sedikit manis/pulen.
    8. Gabah/beras bentuk bulat.
    9. Dapat ditanam di ladang/sawah.
    10. Potensi 10 ton GKG. ( pernah mencapai 12 ton ).

    • NURMANIHSAN says:

      Trim mas pulung atas infonya.
      kalau dilihat dari jumlah bulir per malai sepertinya potensinya bisa lebih dari itu
      Indonesia potensinya luar biasa, setahu saya jumlah bulir per malai terbanyak dihasilkan oleh Pak Ito dng panjang malai 50 cm dng jumlah 702 bulir.
      Bila ada yg sampai 750 bulir/malai sungguh luar biasa.

  61. krtolo says:

    mas nurman,mau tanya bentar lgi saa dah mau panen dan akan mau tanam musim penghujan biasnya di lingkungan saya klo musim penghujan pemupukan dilakukan 2kali,rncana saya ini mau saya pupuk 3 kali,kata orang2 klo 3 kali nanti tanaman akan robao.mohon penjelaanya mas nurman suwun

    • NURMANIHSAN says:

      trim mas kartolo,
      mnrt saya: pemupukan 3 x silahkan, cuma pupuk hara N dikurangi.
      Misalkan pake dosis 300 kg ponska + 150 kg urea/ha. Nah, dosis 150 kg urea ini dikurangi manjadi 100-125 kg.
      sbb memang air hujan didalmnya ada unsur N nya.

  62. kartolo says:

    mas mau tanya lgi,,he he gini mas kan klo pindah bi2t itu yang baik umur dibawah 20 hari.lha susahnya sawah kanan kiri saya itu ada yang umur 25 lha selishnya ada 6 hari panenya gk bersama.yang sayatamyakan apakah gk trserang hama ato burung pipit.trims

  63. pithunov says:

    Mas Nurman klo untuk bibit tanaman kehutanan (puspa, pasang, huru, pakis, dll) cara pemberian pupuk ny seperti apa?

    mohon pencerahan ny.
    trims 🙂

  64. Pagi mas nurman,,,,saya petani tuban jawa timur.saya mempunyai lahan 0,72 ha.musim panen ini saya pakai pupuk dasar phonska 200kg.tapi setelah 7HST tanaman padi saya kekuning-kuningan,jd saya pupuk lagi dengan phonska 100kg,urea 100kg dan ZA 50kg.Kira2 pupuk tersebut apa melebihi dosis?? dan apa efek sampingnya??,Sebelumnya TERIMA KASIH,

    • NURMANIHSAN says:

      Terima kasih pak rudy,,
      Kebutuhan pupuk padi bila menggunakan pupuk ponska adalah 300 kg ponska + 150 kg urea/ha/musim
      Nah, baru umur 7 hst, pupuk yg diguyur sudah 300 kg ponska + 100 kg urea + 50 kg ZA.
      jadi, bibit padi yg baru berumur 7 hst jelas butuh pupuk sedikit pak.
      Asumsi saya, seperti ada anak bayi yang dikasih makan 1 ember/drum. Harusnya kan 1 gelas. jelas kebanyakan.
      coba lihat kedepannya sekitar 1-2 pekan, pak?
      Coba hitung berapa pengeluaran bapak, jelas biaya pupuk tsb bisa dialihkan ke kebutuhan yg lain, seperti beli POC/pupuk hayati.

      Mulai Sekarang, harus kita mulai dengan pertanian yg ramah lingkungan
      pas olah lahan taburkan 2 ton pupuk kandang/ha. kemudian, semprotkan POC/pupuk hayati seperti M-BIO, EM4, MA-11, dll. Biarkan selama 1-2 pekan. Setalh itu, ratakan sawah baru tanam padi.
      Umur 8-10 hst, baru berikan pupuk ponska 150 kg/ha
      umur 17 hst, semprot dng POC ( lihat aturan pakainya )
      umur 25 hst, pupuk dng 150 kg ponska + 50 kg urea
      umur 30 hst, semprot dng POC
      umur 35 hst berikan 100 kg urea (lihat kondisi daun, bila daun masih hijau berikan 75 kg urea saja)
      umur 50 hst semprot dng POC
      Insya Allah, hasilnya kan meningkat dari musim ke musim

      • Terima kasih untuk penjelasannya mas norman,semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
        InsyaALLAH 1-2 pekan ke depan saya informasikan perkembangannya,

  65. iwan says:

    Sore mas nurman, ini saya petani pemula di daerah kediri jawa timur
    saya mempunyai lahan seluas 6000m2 mau saya tanami padi, padi jenis apa yang sebaiknya saya tanam
    berapa dosis yang tepat untuk pemupukan ,pupuk apa saja yang sebaiknya saya gunakan
    terimakasih sebelumnya

  66. Malam mas norman,,,,,
    menindaklanjuti permasalahan saya minggu lalu, kembali saya informasikan perkembangan tanaman padi saya yang sekarang yg berumur 16HST.padi saya skrng sdh tidak kekuning-kuningan, akan tetapi muncul permasalahan baru, yaitu banyaknya daun yang menjadi berwarna coklat kehitaman yang lama2 mengering dan mati, itu membuat saya menjdi tmbh resah.kira2 apa karena kebanyakan pupuk seperti yg mas norman bilang??untuk menolong tanaman padi saya kira2 apa yg harus saya lakukan??klo mas norman mengijinkan saya bisa kirimkan foto tanaman padi saya yg seperti terbakar tersebut.mohon solusinya mas.sebelumnya saya sampaikan TERIMA KASIH.

  67. kartolo says:

    asslkum mas,alhmdulillh skrng ini saya sudah panen,bntar lgi mau tanam musim penghujan mohon kiranya diberi anjuran untuk bi2t yang kira2 bgus untuk musim penghujan ini

  68. hilman kusuma says:

    as.wr. bagaimana pak nurman, mengenai pertanyaan sy terdahulu ttg pola pemupukan ko blm da tanggapan pada hal sy sgt mengharapkan tanggapannya.

  69. RAMA says:

    assalamu’alaikum
    saya mau tanya mas, biasa di desa saya pemupukan di lakukan 2 kali yaitu
    pupuk dasar 7 HST PONSKA + UREA
    pemupukan susulan 21 HST ZA
    sawah saya ada 3 bau
    untuk dosis nya berapa ya mas? terus apakah pemupukan yg saya lakukan salah?

    • NURMANIHSAN says:

      wa’alaikum salam,
      1 bau sekitar 7.000 meter2. kalau 3 bau = 21.000 m2 = 2,1 ha
      Kalau pakai pupuk NPK ponska umumnya 300 kg ponska + 150 kg urea per hektar
      jadi kebutuhannya tinggal dikalikan saja
      pwmupukan 2 kali bisa juga, cuma lebih baik pada umur 35-40 hst dipupuk kembali
      untuk dosis silahkan dibaca kembali tulisan ini. trim

  70. anita adhi says:

    malam mas norman, gini mas mau tnya kira2 pupuk cair apa yg bisa dipakai untuk tanaman padi ladang??? tanpa menggunakan pupuk padat sama sekali, n bagaimana dosisx??? trims

  71. efendy manan says:

    Numpang saran Mbak…
    Kalau pendapat saya,belum pernah ada pupuk cair atau hayati yang mampu menggantikan pupuk padat baik Kimia maupun Organik 100%.Metode itu pernah dicoba beberapa tahun lalu dengan namanya BIO KULTUR dan dosisnya sekitar 10.000 liter per hektar.tapi sayang saat ini tidak terdengar gaungnya lagi…
    Hal ini dikarenakan kandungan hara makro NPK pupuk cair organik hanya maks 2% sehingga sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
    Penggunaan pupuk cair biasanya hanya mampu mensubstitusi 50% pupuk kimia.atau jika full organik sebagai support pertumbuhan padi baik stadia vegetatif dan generatif seperti yang dilakukan oleh Pak Suli dengan Pupuk Urine nya….
    Kalau yang mbk maksud pupuk cair AMINA/limbah vetsin mungkin saja karena mengandung Nitrogen tinggi.beberapa petani daerah saya menggunakan cara ini sebelum tanam dengan dikocor ke tanah cuma efeknya tanah jadi keras,dan hasilnya merosot karena banyak gabuk…
    Semoga bisa membantu.
    Trims

  72. lantasu says:

    Assalamu alaikum mas Norman! Pertama sy ucapkan banyak terima kasih pada mas yang telah membagikan ilmu pertanian kepada pengunjung blog ini, smg menjadi ilmu yang bermanfaat dan di balas oleh Allah dgn pahala yg setimpal.. Begini mas Nurman. saya memiliki lahan sawah 0,5 ha, dan lima hari yg lalu (tgl 20-10-2012) sy tanami dgn sistem TABELA (tabur benih langsung). Sy berencana memberikan pupuk urea dan NPK Ponska. Tolong Mas Nurman berikan penjelasan yg rinci pada sy kapan saatnya sy melakukan pemupukan dan berapa kali saya melakukanpemupukan tsb serta berapa banyak dosisnya.? Penjelasan mas sangat saya butuhkan. Terima kasih sebelumnya.

    • NURMANIHSAN says:

      wa’alaikum salam pak,
      inti pemupukan adalah tanaman sudah mempunyai akar yang cukup. sebab fungsi akar adalah menghisap makanan (pupuk) dari tanah. Nah, untuk tabela umur berapa kira2 tanaman mempunyai perakaran cukup (tahap pertama). Sebab fungsinya supaya masa vegetatifnya bagus.
      Saya ambil contoh Inpari 10 yg berumur sekitar 108-115 hari. atau rata-rata 110 hari.
      Dari umur padi tsb 110 hari tinggal dikurangi 60-65 hari (ini adalah masa generatif secara umum untuk tanaman padi)= 55-60 hari.
      umur 55-60 hss adalah masa vegetatif. umumnya pemupukan kimia dilakukan pada masa ini.
      kalau untuk tabela umur 15-20 hss, saya kira bisa diberikan pemupukan pertama.
      Untuk pemupuka ke-2 sekitar 35-40 hss, intinya supaya jumlah anakkan betambah banyak.
      Pemupukan ketiga, sekitar 55-60 hss (patokannya keluar daun bendera/padi bunting)
      Untuk dosis, saya kira sama seperti di atas untuk perhektarnya.
      karena 0,5 ha tinggal dibagi 2 dari kebutuhan 1 ha. trim

      Catatan:
      pemupukan bukan sebatas kimia
      jangan lupa pupuk organik/kandang 2 ton/ha
      jerami dimasukan kembali ke sawah
      pakai POC minimal 2 x aplikasi

  73. efendy manan says:

    Boleh nambah sedikit mas?
    Sebaiknya pada saat tabur benih sebelumnya telah diberi “perlindungan” benih.misalnya dengan merendam dengan tembakau,atau daun mimba agar terhindar dari lalat bibit atau hama lain.Kedua,agar pemupukan lebih efektif sebelumnya digasrok atau disiang dulu agar gulma tidak merajalela,karena pasti gulma dan padi tumbuh bersamaan.memang agak sedikit ribet tp jika tanam tabela dilakukan secara benar saya yakin anakannya lebih dari tanam konvensional.

  74. efendy manan says:

    Betul juga mas,POC,Pupuk Hayati cair apapun itu namanya baik itu bermerk atau buat sendiri memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pupuk tabur karena Lebih mudah dan cepat terserap langsung oleh daun dan langsung “diolah”oleh tanaman.

  75. Pagi mas Nurman, sebelumnya jangan pernah bosen2nya menjawab pertanyaan2 dari kami yang memang masih perlu tambahan ilmu tentang pertanian.
    Saya mau bertanya, di desa saya sudah umum memakai pupuk kandang terutama dari kotoran sapi, akan tetapi cara pembuatannya tergolong unik, yaitu dengan dibakar dan di jadikan abu (“Awu” istilah disini).yang saya tanyakan apakah kandung unsur hara dari ABU / AWU tersebut tidak rusak atau hilang karena proses pembakaran tersebut? Sebelumnya saya sampaikan TERIMA KASIH.

  76. suli says:

    Pada koment diatas terutama oleh sahabat sejati efendy tentang full organik urine…itu tetap sebelum masa tanam sudah ada pemberian pupuk organik padat. betul kata beliau tidak ada POC yang bisa mengganti Pupuk kimia. Saran saya bagaimana cara menemukan pupuk padat organik 200 kg sama kasiatnya dengan 1 ton .ayo kita sama sama temukan ….kelak akan memperingan tenaga angkut dan waktu. atau malah petani sudah ada yang menemukan caranya, mohon share di sini ??

  77. efendy manan says:

    Ass Pak Suli…saya uda kirim Inpari 19 dan 20 nya via Herona express.semoga bermanfaat pak.
    Trims…

  78. efendy manan says:

    Menurut hemat saya jika bahan organik dibakar pasti terjadi perubahan unsur kimia hara yang terkandung di dalamnya.Kehilangan terbesar terjadi pada N dan C organik.Itu jika hanya dilihat dari sisi kimia dan fisik saja.Namun kerugian terbesar jika Kohe dibakar adalah hilangnya mikroba penambat N,selulotik,pelarut P dan K yang terkandung dalam kohe -yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman.memang dengan dibakar lebih praktis dan tidak berbau namun jika lebih sedikit bersusah payah misal dikompos pasti akan lebih baik lagi.Bapak bisa memanfaatkan MOL nasi,MOL buah atau dekomposer yang dijual di toko2 pertanian untuk membuat kohe lebih cepat jadi…..

    • terima kasih buat jawaban pak efendi manan.salam kenal yaaa,,,,
      masyarakat disini terlalu sangat percaya pak klo awu/abu mempunyai kandungan unsur hara tinggi,tapi kira2 apakah kandungan unsur hara dari awu/abu tersebut benar2 hilang tk tersisa????
      terima kasih,

  79. suli says:

    Terima kasih Pak efendi inparinya, rencana buat demplot di gapoktan.

  80. ihsan says:

    pak nara sumber terhormat sy petani ndeso tinggal diperairan pasang surut, kami hanya bisa tanam padi satu kali setahun, itupun dengan cara disonor atau ditabur bukan tanam, kasih tau dong pemupukan yang tepat untuk padi kami,

  81. suli says:

    Pak rudi, jerami yang menjadi awu hanya menjadi subur sesaat dan mudah larut terbawa air,tidak seperti jerami yang di olah dengan dekomposer awet taunan artinya tiap musim terjadi penambahan unsur hara dari jerami, penambahan massa tanah yang subur, tiap tahun tanah tambah dalam oleh cacing dan hewan lain(pertanian organik) seperti belut dan ketam. ini yang terlihat oleh mata, yang kasat mata seperti mikroba itu urusan formulator pupuk

    Ujicobakan saja satu lahan jerami setiap pasca panen di bakar, petak lain jerami di buat kompos…amati setiap pengolahan tanah masing masing, dan hasilnya nanti, catat.

  82. hilman kusuma says:

    pak Nurman sy mw minta cara pemupukan padi dgn
    urea, ts36 dan phonska/ ha, karna pemupukan yg lalu saya mengalami gagal panen kena blas malai, sekarang menanam jenis ir 64 dan wai opu, lokasi saya di pandeglang banten sebelumnya trima kasih

  83. hilman kusuma says:

    as.wr, …met sore bapak bapak, panen saya bulan Nopember ini gagal total, dengan benih B3, pada hal pola pemupukannya sdh maksimal, padi tetrkena blas malai (mati tungkai malai) sehingga padi jadi hampa tdk berisi semua, pola pemupukan saya :
    Urea 250 Kg
    Ts.36 100 Kg
    Npk Kujang 50 Kg
    Npk phonska 15:15:15 200 kg
    obat cair Score
    NAP cair
    apakah pola pemupukan saya itu ada yang salah, tolong penjelasannya karena sya padabulan ini juga akan langsung menanam padio jenis Ir 64 dan Wai Apu,,, Trims atas penjelasannya

    • NURMANIHSAN says:

      trim atas komennya pak hilman,
      benih B3 berasal dari mana pak?
      Boleh tahu pak hilman brp kali pemupukan dan dosisnya bagaimana? trim

      • hilman kusuma says:

        Saya mendapatkan benih B3 dari Jawa Timur (situ bondo)
        aplikasi pemupukan 3 kali yaitu :
        pemupukan awal dgn kotoran sapi 2 ton dan kapur Dolomit 5 zak
        Urea Sp.36 Phonska NPK Kujang
        200 Kg 100 Kg 250 Kg 50 Kg
        OLAH TANAH
        2 hari sebelum tanam di berikan sp.36 100 %

        Urea Phonska
        7 Hst 40 % = 100 Kg 40 % = 100 Kg
        10 Hst semprot NAP
        15 Hst semprot dgn Alphadin

        25 Hst 20 % = 50 Kg 40 % = 100 Kg
        28 Hst semprot NAP
        35 Hst semprot dgn Alphadin

        45 Hst 20 % = 50 Kg 20 % = 50 Kg
        48 Hst semprot dgn score

        55 Hst semprot dgn score
        65 Hst semprot dgn Giberline

        pada umur 35 hari hawar daun muncul kemudian hari ke 45, malai busuk dalam 1 Ha sekitar 30 % dan patah sehingga buah tdk terisi akan tetapi batang ke bagian bawah hijau dan utuh dan pada saat panen tiba hasilnya sgt kecewa, apakah ada yg salah penerapan pupuk dan obat ? dan mohon petunjuk utk pemupukan dgn UREA, SP.36 dan PHONSKA, mengingat KCL mahal bsa diganti dgn apa pak Nur, lokasi sawah di Desa Cadasari Pandeglang

      • NURMANIHSAN says:

        Kalau dilihat dari aplikasinya, yang jelas bukan karena benihnya mas hilman. soal pupuk nanti kita hitung lagi
        menurut saya: faktornya adalah banyak zat tumbuhnya, pestisida dan kurang multimikrobanya !!!
        score adlh fungsida sistemik dan juga sebagai zat pengatur tumbuh. Alphadin Insektisida sistemik racun kontak dan lambung. NAP C-organik tinggi, banyak kandungan makro dan mikro, dan perangsang tumbuh (geberelin, auksin dan sitokinin). dan masih pakai giberelin,,,
        Dengan pupuk kandang 2 ton + NAP (C-organik)maka dibutuhkan multimikroba yang sanggup mengurai itu semua. Jadi sangat sedikit mikroba baik. PAda saat yg sama pestisida tinggi. Jadilah mikroba tsb makin sedikit.
        Sebetulnya penyakit yg ditimbulkan krn ketidakseimbangan mikroba di dalam sawah. Oleh sebab itu pakailah POC/pupuk hayati atau MOL mas hilman.
        Aplikasikan POC/pupuk hayati di awal pengolahan lahan dan semprot secara berkala,,,
        Mungkin ini penjelasan saya. trim
        untuk KCL di dalam pupuk ponska tinggi kok ada 25 kg di dalam 100 kgnya
        silahkan baca https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/02/12/cara-membuat-pupuk-npk/

        NB: Kalau pakai NPK ponska 300 kg ponska + 150 kg urea plus 50 kg Sp-36.

  84. suli says:

    Pak Hilman

    Inilah gunanya PPL punya blog…kita tidak malu mengutarakan kegagalan pertanian, dengan kegagalan nanti bisa di koreksi dan di analisa…mana yang salah. kalau tidak salah benih B3 itu yang berasal dari purwokerto ya, apa dari hibrida? masalahnya kalau yang dari purwokwerto B3 (beranak, berbulir banyak ) namanya udah tergiur to…..lha B3 hibrida dari Biogene , seandainya B3 dari purwokerto wa janganlah, benihnya mahal.maaf saya dekat dengan purwokerto tapi tengkulak tidak ada yang tau padi tersebut….artinya ??

  85. efendy manan says:

    Ass Hilman Kusuma dan Mas Nurman Ihsan…
    Boleh nambah sedikit Mas…
    Kalau saya boleh berbagi pengalaman (bukan mendiskreditkan benih B3),kejadian yang menimpa pak hilman juga terjadi pada teman saya pak Jarmono di Mojokerto..beliau tanam B3 dan hancur kena Blast leher Malai…sehingga dapat dikatakan B3 rentan di Blast.Jika dirunut kebelakang Blast tidak menyerang secara mendadak tetapi melalui tahapan di batang dan daun (berbentuk belah ketupat) di akhir masa vegetatif dan berakhir pd serangan leher malai…yang efeknya leher malai patah dan tidak bisa mengisi bulir.
    Jika bapak menggunakan fungisida jenis TRIAZOLE (Heksakonazole,Difekonazole,Tebukonazole) termasuk score jelas tidak tepat sasaran.karena bahan aktifnya bukan untuk blast tapi untuk Rhizoctonia Solani atau busuk upih.
    Saran saya:
    1.Pilih varietas yang tahan blast.
    2.Mikroba patogen di lahan bapak begitu dominan jadi perkaya dengan Mikroba bermanfaat dari pupuk hayati,mol dll.
    3.Atur kondisi air di lahan agar tidak terlalu tergenang,cukup macak2 karena blast menyukai kondisi kelembaban tinggi.
    4.Atur jarak tanam tidak terlalu rapat agar ada sirkulasi udara misal legowo atau 25x25cm.
    Matur nuwun semoga bermanfaat…

    • hilman kusuma says:

      Terimaksih banyak atas pejelasannya, baik terhadap Bapak Nurmanihsan, Bapak Suli dan Bapak Efendy manan, saya telah mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang tdk ternilai dari rubrik ini,,,,,, dan sudah jelas panen kemarin saya sgt kecewa, akan tetapi saya tdk sampai disitu dan akan terus mempelajari pola penanaman padi yang benar sehingga angan angan saya ingin mencapai target panen 6 – 8 ton/Ha bisa tercapai, karena selama ini hanya mendapat hasil gabah kering sawah 2,5 ton/Ha (Ciherang) oleh karena itu sy mencoba dgn padi B3, yg ternyata malah ancooor
      untuk kedepan saya akan mencoba dgn menanam padi IR.64 1/2 Ha dan Wai Apo 1/2 Ha, yg Insya Allah minggu depan sdh dibajak kembali lahannya dan saya sdh persiapkan EM4 dan kotoran sapi 1 ton dan akan memakai pemupukan dari Bapak yaitu : Phonska, Urea dan Sp.36, untuk langkah selanjutnya sya akan berkonsultasi dgn bapak, sekali lagi trimakasih banyak atas saran dan petunjuknya.

      • hilman kusuma says:

        oh iya pak, untuk POC yang bagus merk apa ya ?

      • NURMANIHSAN says:

        Semua POC pasti mengklaim bagus, hee
        yg mahal banyak tp yang harganya terjangkau ada. Sy sendiri pake EM4, M-BIO (30-35 rb), dan MA-11 macrobakter alfafa (50rb).

      • NURMANIHSAN says:

        Sama2 pak hilman, kita semua sdng beljar kok, menggali ilmu sebisa mungkin, dll
        mengenai benih padi B3, sewaktu bapak dpt dijelaskan tidak benih hibrida atau non hibrida?
        oh ya pak, di musim kemarin (MT3), tanaman padinya kekurangan air nga? atau bermasalah di pengairan karena musim kemarau? trim

  86. hilman kusuma says:

    benih padi B3 Non Hibrida pak, menurut penjualnya bisa untuk ditanam kembali, pada musim kemarau kemarin tidak kekurangan air pak, krn disuplai dgn mesin penyedot
    bagaimana kalo pada awal olah tanah sy gunakan EM4 dan setelah 7 Hst menggunakan POC NAP cair pak, apakah akan bermasalah dgn tanaman padinya ? atau harus seterusnya menggunakan EM4 dan MA-11 ?

  87. suli says:

    Pak Hilman….
    Saran saya tanam kedepan jangan padi padi yang sudah lama beredar, contohnya IR 64 pemerintah sudah memperbaikinya dengan inpari 1, pastinya BB padi sukamandi sudah tidak buat lagi, kalau ada masih benih IR 64 itu benih antar lapang. namun saya sendiri tidak bilang juga benih keluaran terbaru bagus, semua tergantung petani sebagai hakim di sawah. seleksi petani lebih cepat merata jika suatu varietas baru itu sesuai harapan hatinya, tahan hama penyakit, kokoh, nasi pulen dan tentunya produktififtas tinggi.

    contoh benih benih FS yang banyak di BB padi sukamandi , inpari 20, situ bagendit, inpari 14, inpari 15, mekongga. sawah pak hilman kayaknya cocok memakai situ bagendit dan mekongga.

    Petani maju harus berani berkorban akan mahalnya sebuah pengalaman. tidak ada pertanian yang maju jika di dalamnya tidak ada orang orang berani ingin maju.

    Sekali lagi jangan tergiur akan panjang malai, tergiurlah akan malai yang terisi biji bernas.

    SEMANGAT

  88. hilman kusuma says:

    terima kasih pak SULI, saya sangat senang sekali suportnya, insya allah saya akan terus mengembangkan pertanian, walau saya belum begitu memahami seluruhnya, mohon petunjuknya apakah padi jenis mekongga dan situbagendit itu susah juga merontokannya ? mengingat di tempat saya sgt suah mencari rontogan padi.

    • NURMANIHSAN says:

      Sebetulnya untuk mengetahui suatu varietas susah/tidak rontoknya, mudah pak. Lihat saja karakteristiknya, biasanya akan ada penjelasannya. Kerontokan : ……
      Nah, untuk mekongga dan situbagendit termasuk yang kerontokan sedang.
      UNtuk padi mekongga (2004) di lapangan memang kerontokan sedang, untuk situbagendit (2002)di daerah saya sepertinya jarang atau belum ada yang tanam.
      Menurut saya Karena padi ini masuk katagori padi gogo. bisa juga untuk padi sawah cuma kalau dilihat dari potensinya tergolong rendah.

    • NURMANIHSAN says:

      Sebetulnya untuk mengetahui suatu varietas susah/tidak rontoknya, mudah pak. Lihat saja karakteristiknya, biasanya akan ada penjelasannya. Kerontokan : ……
      Nah, untuk mekongga dan situbagendit termasuk yang kerontokan sedang.
      UNtuk padi mekongga (2004) di lapangan memang kerontokan sedang, untuk situbagendit (2002)di daerah saya sepertinya jarang atau belum ada yang tanam.
      Menurut saya Karena padi ini masuk katagori padi gogo. bisa juga untuk padi sawah cuma kalau dilihat dari potensinya tergolong rendah.

      • hilman kusuma says:

        pak nur,,,, saya minta petunjuk untuk penggunaan POC dari awal tanam hingga setelah tanam,,,,maksudnya kalo pd tahap olah tanah sy menggunakan EM4 dan setelah sebar saya menggunakan NAP, apakah boleh pak Nur ? atau harus menggunakan POC yg sejenis saja,

  89. suli says:

    Betul seperti pak nurman bilang, kerontokan sedang ….jadi menjadi bahan diskusi tersendiri untuk merontokannya, masalah potensi ….BB sukamandi memberi angka rata2 setelah didapat dari uji multilokasi, di daerah saya kedua padi diatas memberi pencerahan hasil, saya juga tadinya ragu padi dataran tinggi (situ bagendit) bisa adatif di dataran rendah lahan irigasi teknis.

    Ya carilah info yang terbaik…..pada saung saung di sawah, musyawarah pertanian bulanan pra MT

  90. Ass. mas Nurman, saya baru selesai panen, alhmdllh hasilnya meningkat ( 8 ton/h ciherang ), sebelumnya hanya 6,5 ton. saya memakai urea 200kg, npk ponska 200kg ( keduanya sekaligus pada umur 7 hst). pada umur 50 hst saya semprotkan score ( 250ml), dan pada umur 65hst saya semprot kan lagi score (250ml ). Apakah cara saya tsb sudah benar, tanpa POC, pemupukan hanya satu kali, dan penggunaan score yang notabene nya adalah bukan pupuk. Yng kedua POC apa yg bagus dan bgmn waktu dan cara penggunaannya. Atas tanggapan nya saya ucapkan terimakasih.

    • NURMANIHSAN says:

      Wa’alaikum salam pak bimo,

      Dengan hasil tsb sudah bagus pak bimo,
      tapi menurut saya kalau terus melakukan pola tsb, lahan di sawah akan jenuh dan kurang baik. Dan bila hal ini diteruskan hasil panen akan statis dan cendrung turun.
      Apalagi pupuk kimia menyebabkan tanah keras dan asam. Belum lagi, penggunaan pestisida.

      Menentukan POC baik atau tidak bisa dilihat dari kandungan hara atau jumlah mikrobanya.
      biasanya aplikasi buat POC di pengolahan lahan, pembibitan, dan secara berkala biasanya 10-15 hari/sekali.
      Untuk dosisnya biasanya tertera dikemasannya pak. trim

      • hilman kusuma says:

        as.wr. pak nurmanihsan, untuk pupuk hayati yg sudah teruji merk apa ?

      • NURMANIHSAN says:

        Semua pupuk hayati telah teruji merknya mas hilman. sebab untuk melepas suatu POC ada pengujian dan multi lokasi. Dan ada sidangnya juga.
        Sya suka pakai M-BIO, M-11 Microbakter Alfafa, dll. Tapi menurut saya, pembuatana POC/pupuk hayati mudah mas. Sama seperti buat MOL kok

  91. Dear mas nurman,,,,,,
    Apakah pada waktu penyemprotan POC (EM4) bisa di aplikasikan bersamaan / dicampur dengan insektisida,fungisida,ataupun herbisida?.Sebelumnya saya TERIMA KASIH.

    • NURMANIHSAN says:

      Tuk pak Rudy,
      Isi POC selain hara, ZPT adalah mikrobakteri/mikroorganisme. Sebaiknya, aplikasi POC jangan bersamaan dangan pestisida/insektisida/fungisida/herbisida. Setelah POC diberikan minimal 3 hari setelah itu baru diberikan pestisida. trim

  92. Akew says:

    selamat sore mas nur.. Saya mo tanya pemberian pupuk 300kg urea dan 150kg phoska untuk lahan 1hektar itu harus d beri pu2k organik lagi gak… Kebetulan saya punya lahan seluas 2 bau setara dengan 1,5 hektar… Setiap pemupukan saya tidak menggunakan pu2k kandang atau membenamkan jerami ke sawah karena selalu d bakar sama peternak bebek.. Kalau sawah saya tidak di beri pupuk organik kira2 berapa kebutuh pupuk kimia untuk sawah saya.. Dan kira2 berapa kg kebutuhan pupuk untuk benih padi yg d semai (persemaian basah) dan untuk aplikasinya pada umur berapa hss. Kebetulan persemaian saya baru 5hss

    • NURMANIHSAN says:

      Sebetulnya, dengan adanya pupuk kompos + POC akan mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 %.
      Baca tulisan mas efendy https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/10/31/pakai-jerami-dan-poc-pupuk-bisa-berkurang-50/
      Bila tak pakai pupuk organik, tiap musim tanam kebutuhan pupuk kimia akan meningkat mas akew.

      • zainal says:

        Ass..wr.wb
        pak saya mau tanya?
        Apa bisa pupuk urea dicampur dgn tsp?
        Kalau pupuk npk ponska/pelangi dicampur dgn urea bagaimana? Ada yg mengatakan bila tsp dicampur dgn urea . Pupuk tspnya tdk berfungsi pada tanaman. Apa benar pak?. Terimakasih sebelumnya..

      • NURMANIHSAN says:

        Wa alaikum salam pak zainal
        boleh pak,
        kalau dng NPK ponska/pelangi boleh juga pak.
        begini pak zainal, pupuk urea adalah pupuk yg mudah larut dan berekasi dng air dan udara. JAdi, dalam 1-2 hari sudah bisa diserap oleh tanaman. Dan kebutuhan tanaman akan unsur hara N juga tinggi jadi sangat cepat pengaruhnya.
        Silahkan baca tentang pupuk kimia urea https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/11/30/pupuk-kimia-urea/
        Hasilnya tanaman cepat hijau, tapi itu berlangsung tak lama.

        Sedangkan ppk TSP, pupuk yg agak sukar larut, dan dibutuhkan tanaman dalam fase vegetatif sedikit. sedangkan pada fase generatif baru dibutuhkan dalam jumlah agak banyak.
        Nah, karena sukar larut tsb, makanya pemberiaannya diberikan pada pemupukan pertama. dan pengaruhnya, dibutuhkan dlm jumlah banyak 1-2 bulan kemudian.
        Masalahnya adalah tanah yang tidak banyak pupuk organik / tidak dipupuk oleh pupuk organik, tanah jadi padat, sehingga pemberian pupuk yang banyak pun kurang maksimal.
        Nah disinilah peran bakteri pelarut posfat agar pupuk tsb maksimal diserap tanaman. Oleh sebab itu, banyak faktor yang menyebabkan pemberian pupuk kurang maksimal. Kata kuncinya adalah pemberian pupuk kompos yang cukup, agar tanah gembur, sehingga pupuk yg kita berikan akan meresap ke dalam tanah,,,

  93. Akew says:

    Maksud saya urea 150kg phoska 300kg yg di atas salah ketik

  94. jay says:

    aslmkum,pak nurman sebelumnya salam kenal dari saya jay dari Tangerang.saya pnya sawah seluas 4000 m2.hasil panen paling bagus mencapai 2 ton,menurut saya hasilnya kurang memuaskan pak.saya minta solusi dimulai dari penggunaan pupuk apa saja dan takarannya.dan obat semprot yang saya gunakan biasanya Dhippo, pokker terakhir pake score apakah itu baik?tolong minta solusinya pak sudah dua musim padi saya rebah.tolong dibalas pak supaya saya mendapatkan hasil yang memuaskan.waslm

  95. syafrizal says:

    assalammualaikum mas.
    saya mau tanya, pada saat pupuk susulan ke-2 kita gunakan urea+kcl, apakah cara ini sudah tepat mas?

  96. adhunk says:

    assalamu’alaikum pa,sy mau nanya nih,kalo apalikasi buat pemupukan awal untuk sawah bekas empang harusnya gimana? ksuwun

  97. ripki hairuski says:

    assalamualaikum wr wb. mas nurman saya mau tanya bagaimana perhitungan penggunaan pupuk jika lahan saya cuma 3/4 ha.. makasih mohon dibantu penjelasaanya.. dengan pertimbangan pupuk yangakan sayagunakan adalah : urea, Tsp, dan kcl.

  98. ripki hairuski says:

    makasih mas.. btw kemarin ngobrol2 dengan petani yg menggarap lahan.. saya coba singgung masalah jerami. bagaimana penggunaan jerami untuk lahan sawah agar cepat menjadi kompos,,
    2. menurut petani jika menggunakan jerami padi bisa ngangkat dr tanah atau ngambang? kira2 apa penyebabanya ya mas

    • NURMANIHSAN says:

      Trim mas ripki
      1. sebaiknya pembuatan kompos diluar sawah baru kemudian dimasukkan ke dalam sawah mas. untuk lebih jelasnya baca tulisan https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/11/05/moldecomposer-buat-jerami-padi/ dan komentar2nya
      2. kalau jerami yang mengambang sedikit itu biasalah mas. Coba perhatikan brp banyak jerami yg dimasukan ke sawah dibanding yg mengambang?
      Tuk jerami, biasanya jerami yang dilakukan oleh petani adalah menabur begitu saja jerami padi ke sawah. artinya proses penguraian dilakukan di sawah. Selain memakan waktu yg lama, proses penguraian jg kurang sempurna. Nah, kalau sudah jadi pupuk kompos kemudian kita masukkan kesawah, maka proses pencampuran kompos dan tanah sawah akan saling mengikat/bercampur sehingga jerami yang ngambang berkurang. tks

  99. ripki hairuski says:

    bagaimana jika pemupukan itu hanya dilakukan 2x saja mas karena faktor kebiasaan petani didaerah saya.. diwaktu kapan pemberiaanya? dan berapa masing2 Kg pupuk yg diberikan selama proses penanaman padi? dengan Pupuk yg digunakan Urea, Tsp, Kcl. makasih
    mhn infonya mas

    • NURMANIHSAN says:

      Sebetulnya, pemupukan pupuk tsb dipengaruhi oleh seberapa banyak pupuk kandang/kompos yg kita berikan. Semakin banyak ppk kompos/kandang maka pemupukan kimia bisa berkurang. Apalagi bila ada aplikasi MOL/POC/Pupuk hayati. Bahkan ada petani organik yg tak pakai pupuk kimia sama sekali tp hasilnya bagus https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/11/25/budidaya-tanpa-pupuk-kimia/

      Boleh 2 kali mas, cuma ya itu tadi, perbanyak ppk kompos/kandang dan aplikasi POC/MOL
      untuk waktunya sekitar 15 hst dan 35 hst.’
      Dosis 15 hst 100 kg urea dan 100 kg Sp36 dan 75 kcl/ha
      Dosis 35 hst 125-150 kg urea tp klo daun terlihat masih hijau cukup 75-100 kg urea/ha

    • NURMANIHSAN says:

      Sebetulnya, pemupukan pupuk tsb dipengaruhi oleh seberapa banyak pupuk kandang/kompos yg kita berikan. Semakin banyak ppk kompos/kandang maka pemupukan kimia bisa berkurang. Apalagi bila ada aplikasi MOL/POC/Pupuk hayati. Bahkan ada petani organik yg tak pakai pupuk kimia sama sekali tp hasilnya bagus https://ceritanurmanadi.wordpress.com/2012/11/25/budidaya-tanpa-pupuk-kimia/

      Boleh 2 kali mas, cuma ya itu tadi, perbanyak ppk kompos/kandang dan aplikasi POC/MOL
      untuk waktunya sekitar 15 hst dan 35 hst.’
      Dosis 15 hst 100 kg urea dan 100 kg Sp36 dan 75 kcl/ha
      Dosis 35 hst 125-150 kg urea tp klo daun terlihat masih hijau cukup 75-100 kg urea/ha

  100. ardhy says:

    ass..artikel untuk cara tanam sistem tabela(pengolahan lahan,pemupukan,pengendalian hama) ada gak pak?soalnya di tempatku rata2 menggunakan sistem tanam tabela.terimakasih

  101. paino says:

    kang nurman,mau tanya sistem pengairan mas.sawah saya ini terletak di pinggir aliran air,sehingga padi sya otomatis tergenang terus palagi musim hujan,apkah gk pengaruh pada hasil panen nanti.memang bisa keluar tapi air di sluran tetap saja merembes masuk jadi padi saya itu bagaikan ditanam di atas sungai mas,lahanya gk bisa macak2.padi yang sya tanam situbagendit.oooya mohon klo bisa di tambah materi tentang bawang merah mas,matur suwun

    • NURMANIHSAN says:

      Sebaiknya pakai varietas Inpara mas paino bila kondisi lahan demikian
      atau pakai varietas logawa seperti pengalama mas suli di daerahnya yg semi rawa. tks

    • NURMANIHSAN says:

      kalau hal tsb menurut saya bapak main di varietas padinya,
      bapak bisa tanam logawa seperti pengalaman mas suli yg swahnya semi rawa
      atau bapak pakai varietas inpara

  102. susanto says:

    ass ? kang mau nanya ! bagamana solusinya atau mempersiapkan lahan kalau persiapan lahan < 10 hari mau tanam, semaian sudah 25hss siap tanam, karena daerah saya bisa 3 x tanam padi semua, di Indramayu (tukdana) lokasinya bisa dikatakan persiapan kurang maksimal semisal belum pakai pupuk dasar skarang tanam chi denok, yg batangnya kecil, musim hujan (rendeng) lalu rebah tp lokasi air bisa buka tutup, jadi cocoknya pemupukan yg bagaimana dgan permasalahan tersebut, kesuwun kang ! jaya terus petani indonesia

    • NURMANIHSAN says:

      Wslm pak susanto,
      sebaiknya yg bapak lakukan adalh menebar/memasukan pupuk kompos (ppk yg sudah jadi) yg cukup ke sawah bapak. Hal ini akan membuat swah bapak sehat. Pupuk kompos juga bisa mendatangkan mikroorganisme menguntungkan, apalagi bisa disemprot pupuk organik cair/pupuk hayati 5-7 hst sblm tanam.
      fungsinya adalah untuk membantu menguraikan pupuk kimia yg bapak berikan nantinya. tks

  103. wahyudi says:

    mas nurman, saya mempunyai pupuk : NPK PHONSKA, NPK KUJANG, SP36, ZA, UREA rencananya akan saya pakai buat pemupukan padi, tapi saya bingung dosis yang tepat untuk aplikasinya berapa? mohon petunjuknya…trims.

  104. mau tanya kang, dosis pupuk 450 kg /ha untuk berapa ribu rumpun? hatun nuhun

    • NURMANIHSAN says:

      Biasanya untuk 1 ha sawah
      nah, untuk berapa rumpunya tergantung jarak tanamnya pak heri
      bila jarak tanamnya 25 x 20 cm 200.000 rumpun, bila 25 x 25 cm maka 160.000 rumpun, dst
      Sebaiknya jarak tanamnya lebar minimal 25 x 30 cm atau 30 x 30 cm
      dng jarak tanam yg lebar hasil lebih banyak, apalagi bila jarak tanam yg lebar dilegowo juga tanpa sisipan

  105. wahyudi says:

    mas nur,..minta infonya untuk jenis mesin power treser (perontok padi) yang bagus seperti apa..

  106. lito says:

    salam Mas Nur,
    kalau masalah mesin perontok padi, sebenarnya menurut Lito semuanya hampir sama, tergantung dengan pekerjanya, kalau di Medan, dengan power treser biasanya pekerja mengarit hanya di bagian atas batang padi, biasanya kalau tdk hati hati pasti banyak yg tercecer dan tak terarit, karena yg diarit terlalu pendek, kalau menggunakan mesin perontok yg biasa (kalau di medan dinamakan mesin gombak), mereka biasanya arit lebih panjang, tetapi pekerja borongan aritnya hanya mau cepat saja, banyak padi terbuang juga jg, tergantung varietas padi, kalau yg susah dirontokan memang sulit sekali dengan mesin rontok biasa (mesin gombak). jd menurut Lito sebenarnya tergantung dengan pekerjanya.

    thanks and regards
    lito

  107. suli says:

    Pak Nurman…..

    Menurut saya power threser yang bagus, bisa memisahkan gabah hampa dan bernas..namun harus di pertimbangkan rpm, ini berhubungan dengan kwalitas beras nantinya, sebagai contoh mesin power threser untuk kedelai hitam,sang mekanik bakal mengecilkan rpm jika mau menggiling kedelai hitam supaya tidak banyak yang pecah, beda dengan kedelai putih biarpun ada satu dua pecah tidak bakal keliatan pecahnya.
    Kemungkinan sebelum membeli power threser di tanyakan ke penjual….
    -Kekuatan blower/kipas mendorong gabah hampa
    -Kemudahan membawa ke tengah sawah, di karawang roda di ganti drum di belah tapi tetap ada jari jari dan mur baut dll
    -Pengaturan rpm
    -Kekuatan ton/jam
    -harga dan pelayanan servis gratis di awal awal bulan

  108. ripki lampung says:

    asslm mas nurman maaf mau tanya.. apa perbedaan pupuk tunggal dengan pupuk majemuk.. dan lebih menguntungkan mana menggunakan pupuk tunggal atau majemuk… mohon masukann nya mas… makasih

  109. wahyudi says:

    mas nurman, berapa takaran kombinasi untuk masing-masing pupuk dan untuk pemupukan pada usia tanam dan selanjutnya apa saja urutan/yang didahulukan aplikasi yang digunakan berikut :
    1. npk phonska / hektar ;
    2. npk kujang / hektar ;
    3. za / hektar ;
    4. sp36 / hektar ;
    5. urea / hektar ;
    mohon petunjuk lebih detail supaya jelas…trims sebelumya..

  110. andre says:

    pak,apabila urea dicampur ama pupuk kandang (kotoran ayam)bisa gak?biasanya saya kalo memupuk hari ini pake pupuk urea,besoknya saya pake pupuk organik yg cair (disemprotkan),apakah ada pengaruhnya?trima kasih

    • NURMANIHSAN says:

      Sebaiknya, kotoran ayam dicampur dng pupuk hayati pak, bukan dng urea.
      untuk pupuk kimia dan pupuk organik sebaiknya ada jeda waktu minimal 4-5 hari pak, trim

      • ardhy says:

        maaf mau tanya pak..sekarang umur padi aku udah berumur 30 hari dengan sistem tanam tabela..apakah pemberian pupuk kandang masih bisa dilakukan atau udah terlambat?mohon masukannya pak.trims

  111. Yudhie says:

    Pak, apabila tanpa pemakaian pupuk organik. apakah jumlah kebutuhan pupuk per 1ha tetap 300 Kg phonska + 200 Urea ? trus ciri2 riil tanah yang sehat itu apa saja pak, yang bisa dapat dilihat langsung ? trims..

    • NURMANIHSAN says:

      Trim pak yudhie atas pertanyaannya,
      kebutuhan 300 kg ponska + 150 kg urea/ha, bukan 200 kg. Bila hal tsb dilakukan terus menerus tanpa ppk organik maka dosis pupuk kimia akan meningkat dari musim ke musim. Tapi hasil yang dicapai akan terus menurun,,,
      kok begitu??
      Bila tanah tanpa ppk organik, tanah akan semakin keras/liat sehigga akan menyebabkan air sulit masuk ke dalamnya, bukan saja air pupuk yg kita berikan pun akan sulit masuk kedalamnya. Boleh dibilang tanaman seakan2 tercekik ditanah liat tsb.
      Hasilnya? ppk yang kita berikan akan sedikit sekali terserap oleh akar tanaman. Jadi kebutuhannya bukan saja 300 ponska + 150 kg urea, tapi lebih dari itu ada bbrp petani yang memakai dosis urea sampai 500 kg lebih dn ppk kimia lain. kalau hasilnya ttp sama, bukankan berarti ada yg salah dari sawahnya???
      Bukankah justru manambah biaya dng tanpa menambahkan bahan organik???

      Untk ppk lain spt SP-36 dan KCL, lebih rumit lagi, didalam NPK Ponska tdapat banyak unsur fosfat dan kalium. Nah, pada konsidi tertentu, tak langsung bisa diserap akar tanaman tp membutuhkan mikroba2 pelarut fosfat. unsur2 ini hanya bisa larut bila ditambahkan bahan organik. Dari bahan organik tsb, akan mendatangkan mikroba2 pelarut fosfat dan kalium.

      sawah sehat tsb bisa dilihat secara langsung, ada banyak hewan2 lain spt banyak katak/anak katak, laba-laba/jaring laba2/ikan2 kecil, dll. Dibagian pinggir tegalan banyak cacing tanah, belut, dll. Warna tanah yg sehat adalah kecoklatan mendekati kehitaman. Itu artinya terdapat pupuk kompos yg cukup. bila kita injak sawah, tanahnya berlumpur tidak padat.Tanah yg padat menandakan tanah yg liat, dll

  112. Asep says:

    Assalammualaikum,.di musim penghujan ini rencananya saya mau melakukan pemupukan dengan total unsur hara N=112% P=60% K=70% per ha padi yang akan saya tanam jenis ciherang pelita menurut pak nurman bagaimana?mohon pencerahannya

  113. wahyudi says:

    mas nurman, tolong dong pertanyaan saya di atas dijawab? soalnya saya bingung nich…

  114. kartollo says:

    asslkm,mau tanya mas ni tanaman padi sy klo gk salah tungro,orang sini bilang kena teyeng(karat) warna daunya kuning kecoklatan.sudah berbagai macam pestisida di coba tpi tetep aja.tanaman tumbuh kerdil mohon di bls….trim

  115. Ahmad says:

    Mas Nur saya Ahmad dari kediri jawa timur..saya mau tanyak.,saya menanan padi ketan hitam.apakah dosil dan aplikasi pumupukanya sama dngan padi biasa.?terus jika mengunakan sistem legowo sbaikny untuk padi ketan itu berapa bding berapa..?terimakasih sbelumnya

  116. hilman kusuma says:

    as.wr, Pak Nur , saya sedang menanam padi jenis Ciherang, penggunaan pupuk : 150 Kg Urea, 300 Kg Phonska, + POC NASA, Aplikasi pemupukan 3 kali : 7 HST, 24 HST dan 35 HST, umur padi masuk 55 hari (bunting), pada pemupukan ke-3 saya cek mengguanakn BWD, hijau daun masuk di angka antara 3 dan 4, pada usia 55 hari saya akan berikan tambahan Urea 75 Kg agar hijau daun masuk di angka 4 BWD, apakah boleh diberikan tambahan Urea dan NPK (Pelangi) ?, kalo boleh berapa dosis untuk 1 Ha tambahan NPK nya, atas pencercahannya saya haturkan trima kasih, salam peratnian.

    • NURMANIHSAN says:

      Wslm pak hilman,
      sebaiknya umur padi tsb diberikan POC/ppk hayati mas. ppk cair NASA juga boleh di umur tsb. atau kalaupun mau berikan NPK pelangi ( 20 10 10 ) silahkan. dosis cukup 75-100 kg/ha. tks

  117. hilman kusuma says:

    as.wr. met siang pak Nurman, sy mau tanya tentang pemberian pupuk susulan,,,
    pemupukan ke-1 7 hst, pemupukan ke-2 24 hst dan pemupukan ke-3 35 hst, setelah saya cek menggunakan BWD hijau daun masuk antara 3 dan 4, pada umur 55 hst boleh tidak pak diberikan susulan urea agar daun tetep hijau di angka 4 BWD, apakah tdk menyebabkan kresek ?

    • NURMANIHSAN says:

      wslm, trima ksh mas hilman
      sebaiknya pemberian di 55 hst diberikan pupuk organik cair/hayati mas
      untuk bbrp varietas tertentu memang daun padi masuk katogori hijau BWD 3-4.
      Nah, untuk menghindari penyakit hawar/kresek/blas sebaiknya pepmberian urea dihindari pada 55 hst. tks

      • hilman kusuma says:

        owh begitu ya pak nurmanihsan,,,, tadinya juga sy hawatir kena kresek atau kena hawar daun, trima kasih atas penjelasannya, saya akan aplikasikan dengan NPK pelangi, mengingat panen sy tahun kemarin tdk bagus, kena blas tangkai. tanaman sy sekarang jenis ciherang luas 1, 25 Ha.

  118. Asep gunawan says:

    Asslmkm..pak nurman kalau aplikasi kcl mahkota dan npk mutiara sebaiknya di lakukan pada padi umur berapa?oia pak nurman saya akan melakukan pemupukan pada stadia bunting dgn kombinasi antara phonska 50kg+kcl mahkota 40kg/Ha (n=7%,p=7%,k=31%).apakah ada pengaruh produksi?mohon pencerahannya.tq

  119. kardi says:

    assalamu’alaikum… pak.. saya mau tanya.. saya menanap padi jenis ketan yang usianya lebih lama dibandingkan dengan jenis lain, saya melakukan pemupukan 3 kali dalam setiap tanam, lalu apa keuntungan dan kerugian cara pemupukan 3 kali.. mohon pencerahannya pak…

    • NURMANIHSAN says:

      Wa alaikum salam pak kardi,
      usia padi ketannya brp hss pak?
      kalau keuntungannya jelas pemupukan 3x disesuaikan dng kebutuhan hara akan tanaman, bila kita ppk 1 x kemudian datang hujan lebat maka bisa saja unsur hara tsb terbawa oleh air tsb, ppk 1 x kemungkian hara yg dikandungnya akan terurai/habis dlm waktu tertentu ( bila 3 x kebutuhannya hara akan kontinyu ), dll
      kekurangnnya: biaya lbh tinggi ( tenaga kerja ), waktu lebih lama, dll. tks

  120. Komang kaltim says:

    Saya punya sawah 80 are berapa kebutuhan urea,tsp,kcl. Tanpa Npk..kalo pake Npk bisakah Npk pelangi dan brapa dosisnya..trims

    • NURMANIHSAN says:

      Trim mas komang,
      80 are = 8.000 m2. karena kebutuhan pupuk secara umum adalah 250 kg urea, 128 Sp36 dan 75 kg KCL /ha
      maka kebutuhannya dalah 0,8 x kebutuhan 1 ha.
      Didalam NPK pelangi 20 10 10 didalamnya terdapt 43,46 kg urea, 27,78 kg Sp36 dan 16,66 kg KCL atau 1 karung NPK pelangi : terdapat 21,73kg Urea, 13,89 kg SP36 dan 8,33 kg KCL.
      NPK bisa pak, malah bagus, Tuk NPK pelangi sekitar 500 kg. plus 30 kg urea. tks

  121. Rolis razali says:

    nanya lagi mas nurman, dikarenakan musim kemarau pada lahan tadah hujan saya tidak memberikan pupuk susulan ke-2, sekarang padi saya umur 60 hst memasuki fase bunting, daunya kelihatan kuning, bisakah saya memberikan pupuk urea sedikit(kurang dari 10% dari seharusnya) pada fase ini. sekedar menghijaukan daun. terima kasih.

  122. avi says:

    Maaf mas nurman,sy coba tanggapi pertanyaan pak rolis
    Pak rolis,padi yg sudah mulai bunting sebaiknya jgn diberi N lg dlm bentuk pupuk urea apalagi tak ada air.Jika daun kelewat kuning bpk bs aplikasikan pupuk N misal KN03 lewat penyemprotan daun dg dosis 4 gram/liter air.Bisa jg bapak pakai pupuk organik cair

  123. 010683 says:

    Dengan pemupukan urea pada terakhir,sepertinya akan mengakibatkan tanaman padi roboh,dan akan memperlambat penguningan…….
    bagai mana menurut anda??????

  124. mariyasa says:

    salam tani pak nurman, saya petani baru dan mau baertanya pak? kalau lahan saya luasnya 75 are, dan hasilnya 3ton/75are. dengan rata2 pemupukan 50kg urea, 100kg NPK phonka, 50kg ZA. dan saya bermaksud merubah dengan pemupukan 50 kg urea, 150kg NPK phonka, 50kg NPK pelangi,dan 100kg ZA. bagaimana menurut bapak? apakah dengan takaran tersebut akan meningkatkan hasil. trimkasih dan saya sangat mengharapakan tanggapan dari bapak .

  125. M.ASRARIL MUHIBBIN says:

    Asslmkm Mas Nurman Saya dari Kapuas Kalteng, saya memiliki sawah tadah hujan sekitar 0,5 ha, karena padi sering diserang hama tikus jadi disaat pemupukan pertama dan kedua setelah tanam pupuk yang akan kami tabur itu kami campur dengan Furadan ( pestisida )
    Pertanyaan saya : 1.supaya berasnya nanti aman dikunsumsi berapa Kg Sebaiknya Puradan itu kami gunakan. Terima kasih

  126. Pingback: apakah bisa pake kapur barus untuk mengusir tikus | XPower Penghemat BBM

  127. avi says:

    mas asraril muhibbin,mohon maaf sebelumnya menurut sy penggunaan furadan untuk racun tikus itu kurang pas krn furadan itu jenis insectisida biasa digunakan untuk mengendalikan penggerek batang dg dosis 17 kg/ha.Untuk mengendalikan tikus bpk bisa gunakan jenis RHODENTISIDA baik yg sudah berupa umpan ataupun msh bahan tp yg perlu di ingat jgn menyentuh umpan atau mencampur bahan tanpa alas/kaos tangan krn tikus sangat peka dg bau manusia otomatis tikus g mau makan.
    Kayanya untuk pengendalian hama tikus pak Sutopo ahlinya,pak sutopo monggo disharing caranya

  128. efendy manan says:

    Met malam pak Mariyasa…
    Kalau saya melihat hasil bapak yang cuma 3 ton untuk 7500 m2 itu memang masih dibawah rata2 hasil nasional..hasil tersebutdipengaruhi oleh banyak faktor,tapi penyebabnya kemungkinan bapak tidak memakai pupuk organik/kompos dalam cara budidaya bapak (jika tidak salah).Saran saya jika bapak ingin menaikkan hasil panen bapak harus minimal memberi “makan” lahan bapak 1 ton perhektar syukur2 bisa 2 ton pupuk organik,bisa kompos kohe,petroganik dll.Untuk tambahan bapak bisa gunakan MOL,POC,pupuk hayati..di blog ini bapak bisa pelajari.sedangkan takaran pupuk kimia bisa pakai aturan pemerintah 2 kwintal urea dan 3 kwintal NPK per hektar.trims

  129. efendy manan says:

    Ijin sharing mas Nurman…
    Kalau tidak salah bahan aktif pestisida karbofuran bersifat sistemik sehingga mampu bertahan lama di jaringan tanaman…bahkan jika aplikasinya di tanah efeknya masive seperti cacing,belut,mikroorganisme akan bablas.Memang sih,praktis sehingga disukai mayoritas petani kita,namun efeknya dalam jangka panjang sangat negatif bagi ekosistem biota tanah.residunya bertahan lama dalam tanah kita.Belum lagi sedikit banyak racunnya akan “numpang” dalam beras yang akan kita makan.Saran saya sebaiknya bapak ganti pestisida kimia (baca: Furadan) dengan pesnab…atau perlahan2 menguranginya sehingga tidak terlalu sering dalam pemakaian.Di blog ini banyak cara pembuatan pesnab yang bahannya melimpah di sekitar kita…

  130. Rizal says:

    Ass.wr.wb..mas nurman..sy baru kali ini bertani..sy bnyak membaca artikel anda..tp musim tanam sekarang sy baru bs terapkan.luas tanah 30are..panen kemarin 1,6 ton.apa itu normal..musim tanam skarang sy tdk bs memberikan pupuk kandang/POC saat pengolahan lahan..apa akan ada penamabahan kalo sy terapkan dosis 250kg urea+100kg TSP+75KCL disamping sy jg akan melakukan penyemprotan seperti dlm artikel anda..terima kasih

  131. dani says:

    mohon maaf pak kalau ukuran pupuk untuk luas lahan sawah 980m2 urea berapa kg,TS berapa kg,
    kcl berapa kg,MOHON INPORMASINYA TERIMA
    KASIH….???

    • dani says:

      mohon maaf pak kalau ukuran pupuk untuk luas lahan sawah 980m2 urea berapa kg,TS berapa kg,
      kcl berapa kg,MOHON INPORMASINYA TERIMA
      KASIH….???
      fase 1,2,3 berapa ukurannya….????

      • NURMANIHSAN says:

        Trima ksh mas dani,
        luas sawah 980 m2 digenapkan saja menjadi 1000m2. Jadi 10 % dari 1 ha.
        Kwbutuhan pupuk tunggal ( urea+sp-36 dan kcl) sudah disebutkan diatas.
        jadi tinggal dikali 10 % dari total kebutuhan.
        Aplikasinya juga sudah disebutkan. tks

  132. Pingback: Apakah Bisa Pake Kapur Barus Untuk Mengusir Tikus | Xpower Penghemat BBM Terbaik Post

  133. Syahrir h.s says:

    Mas pemupukan saya ini udah benar 1 hektar musim panas
    pu2k pertama urea 100 kilo, npk pelangi 100 kilo masa tanam 1 minggu
    pu2k kedua urea 175 kilo, sp36 75 kilo, za 25 kilo, npk phonska 25 kilo, purdan 2 kilo masa tanam 15 hari
    pu2k ketiga urea 25 kilo, sp36 25 kilo, za 25 kilo, npk phonska 25 kilo, purdan 2 kilo masa tanam 30 hari
    jawab secepatnya mas ??? Maros sulsel

    • Syahrir h.s says:

      Kock g dibls mas..

      Ada lagi mas aplikasi pemupukan saya dimaros sulsel musim panas
      pu2k pertama, umur padi 1 minggu sudah ditanam ZA 150kg+Phonska 150kg
      pu2k kedua, umur padi 15 hari sudah ditanam urea 150kg+pelangi 100kg+sp36 100kg+phonska 50kg
      pu2k ketiga, umur padi 26 hari sudah ditanam pelangi 150kg+sp36 150kg+phonska 50kg+urea 50kg+purdan 4kg tolong dijawab mas ???

  134. wong sae says:

    Mas nurman dan rekan2 semua,saya tanam padi ciherang skrg masuk 80hst. Alkhamdulillah kmaren sore rebah smua kna ujan deras bonus angin kencang. Akar masih kokoh di tanah batang melengkung bulir padi terkulai tumpang tindih. Solusinya gmn mas,dibiarin aja atau beberapa rumpun diikat jd satu atau gmn mas biar kehilangan hasil tdk terlalu parah. Matur nuwun.

  135. cantrik says:

    ikut nimbrung pak.. Kalau di tempa saya biasanya diikat pak, per dua atau empat rumpun. Misal empat rumpun diikat, ditengahnya memakai bambu sebagai tiangnya.
    Ada juga yg disidang sebelum keluar malai. Misal legowo 4:1, per dua baris disidang/disingkap/disibak supaya saling menyangga atau dempet. Saya kira penyidangan selain untuk sirkulasi udara, memutus akar, juga untuk antisipasi rebah. Mohon dikoreksi jika kurang tepat.

  136. satriyo says:

    mas nurman…sawah yg saya garap kurang lebih 2 hektar,,tempat di kec. alas barat kab. sumbawa, NTB ,,umum nya 2 kali tanam,, dan musim ketiga bero alias istirahat..dosis pumupukan 250kg NPK dan 200kg urea..dg 2 kali pemupukan 20 hari hst 150 NPK dan 100kg urea,, 35 HST 100kg NPK dan 100kg urea,,jarak tanam 30 x 30 dg isi per lubang 2-3,,jenis padi kadang ciherang,,situ bagendit ato 64,,penyiangan rumput pake herbisida/cliper ( rumput mati tp padi tidak terganggu) saat umur 30 Hst..di daerah kami hasil garapan kami termasuk yg terbaik tp hasil nya di banding standar di jawa kok masih jauh, untuk hasil 4 ton per hektar kok g pernah ter penuhi alias selalu di bawah 4 ton,, apa nya yang salah.. mohon arahan..makasih

    • satriyo says:

      satu lagi mas…hampir setiap tanam di daerah kami slalu terserang penyakit daun yang kering kayak terbakar trs lama2 mati,,di mulai dari ujung daun… apa nama penyakit itu,,penyebab dan obat nya…

      • Andik Anis says:

        Bantu jawab mas nurman, efendy, avi, dan tmen2 lainnya. Pupuk kandang, kompos wajib min 2ton/ha dan diiringi penyemprotan Mol, poc, dll tiap minggunya. Untuk pnyiangan 30hst uda trlalu banyak gulma, coba penyiangan mulai umur 15hst kalau bsa manual min 3x. Untuk ukuran tanam 30×30 uda bagus. Air berselang cukup macak2 aja untk memaksimalkan anakan jgan selalu tergenang. Pupuk kimia bs dikurangi sampai 30-50%. Terutama yg mengandung N tinggi agar tdk mudah trsrang pnyakit misal daun terbakar/HDB dll. Perbanyak unsur K agar tahan penyakit. Masih bnyak tips lainnya bs cari di blog ini. Tks

  137. Deden says:

    masih banyak petani yang belum mengasih pupuk yang cukup untuk padi,.. ditempat saya saja padahal pupuk kandang banyak tapi pada gak mau alasannya ribet

  138. GUNAWAN says:

    Untk pu”k mgk dh bsa sy phmi,dsni yg ingn sy tnyakan mas
    “umur brpa hr kah bi”t padi yg baik n siap tuk d tanam”
    trima kasih

    • NURMANIHSAN says:

      Trima ksh Pak Gunawan
      Menurut saya, umur bibit padi yang baik ditanam adalah ketika bibit tsb masih membawa makanan dibijinya. Umur tsb bibit padi dibawah 13-14 hss. ini adalah bibit terbaik
      Masalahnya sebagian besar petani kita blm bisa melakukan hal tsb. Jadi, tanamlah bibit padi di bawah 20 hss. kecuali di daerah2 yg biasa tergenang air. tks

  139. efendy manan says:

    Jika kita mengacu pada jumlah anakan sebagai tolok ukuran,maka tanam umur muda bisa menjadi pilihan.Dalam artian makin muda makin baik.Seperti sistem SRI yang pindah tanam umur 7-8 hss….bisa juga sistem tabela.Namun jika tidak memungkinkan,bisa bapak lakukan pindah tanam mulai umur 10-15 hss dengan 2-3 bibit per lubang.agar akar tidak banyak putus alangkah baiknya media semai menggunakan kompos jerami,pupuk kandang dan tidak menggunakan pupuk kimia.semprotkan MOL untuk mendapatkan pertumbuhan benih yg terbaik…ada pengalaman unik jika kita menggunakan benih muda yaitu para ibu buruh tanam akan segan untuk menanam terlalu dalam,seperti halnya jika menggunakan benih umur tua diatas 20 hss….

  140. Aras says:

    bagaimana proses injak-injak

  141. Pingback: SOIL-Fertilizer Synlocation & Synchronisation | From soil, eating soil, back to soil

  142. salam says:

    Bismillah, pak nurman, saya punya sawah 1,5 hektar klw untuk ukuran pupuknya bgmn dosis yang tepat, soalnya panennya biasa hanya 3-4 ton untuk 1,5 hektar, dan biasanya pupuk yg diberikan itu dominan hanya urea mohon masukannya … dan bisa tidak minta no Hp nya …

    • NURMANIHSAN says:

      Trima kasih mas salam
      Betul kata Mas Efendy, syarat utama yg perlu dilakukan adalah membuat lahan sawah bapak jadi sehat. langkah2nya bisa dilihat di blog ini.
      Jangan lupa juga memberikan pupuk dng berimbang. Untuk dosis 1,5 ha bisa dikalkulasi dng tulisan di atas.
      No Hp sy 0812 82030682
      No Hp Mas Efendy 0813 36828357

  143. efendy manan says:

    Kalau tidak salah di blog ini sudah dijelaskan berapa takaran pupuk kimia yg bisa dijadikan patokan…namun jika melihat hasil yg didapat dr sawah bapak yg hanya rata2x 2,5 ton/ ha,bisa dianalisa ada yang salah dari kondisi tanah bapak..dengan kata lain kesuburan sangat rendah.Utk mengembalikan kesuburan tanah tidak ada kata lain harus dengan penambahan bahan organik baik itu pupuk kandang,kompos jerami dsb,dan itu tidak bisa instant dan secepat membalik telapak tangan utk memperoleh hasil tinggi.menurut pengalaman rekan petani di ngawi,dengan menambahkan 6 ton/ha pukan,panen bisa meningkat jd 5 ton/ha utk musim pertama yg semula 3-4 ton/ha sja.Alangkah baiknya juga jika diiringi dengan aplikasi mikroba spt MOL,dekomposer,pupuk hayati utk mempercepat proses pengembalian kesuburan tanah.

  144. aslm wrb
    sebelumnya sy mengucapkan salam kenal,sy mau ikut merepotkan pa Nur sy mempunyai sawah luas 1ha posisi bandung yg mau sy tanyakan pupuk apa yg cocok dan bagaimana cara aplikasinya dan kalo bisa mohon petunjuk pehitungannya…………sebelumya sy ucapkan banyak terimakasih…..wasalam.

  145. TRI SUKMAYADI says:

    ass,mas mau tanya saya mau belajar menanam padi,saya ada lahan seluas 2800M/2 , bagai mana cara aturan perlakuan pemupukannya,mohon petunjuk cara perhitungannya,trimakasih sebelumnya!

  146. eko haryanto says:

    maaf mau tny,karna saya masih belajar bertani jadi saya masih bingung tentang cara merawat tanam padi,yang mw saya tanyakan:
    Amankah bila memberikan urea + kcl + furadan bersamaan/dcampur untuk tanaman padi?
    Terima kasih.

  147. Wallianto says:

    Kenapa tiap panen padi gk bisa mendapt kan hasil yg bagus kadang2 gagal panen gara2 wereng. Para petani saat ini miskin gara2 wereng….Pusing..

    • NURMANIHSAN says:

      Coba dipelajari, tulisan2 yang ada diblog ini mas wallianto, semoga bisa membantu.
      Tetapi, ada yang harus dipahami terlebih dahulu yaitu jadikan sawah kita sehat. Setelah itu, baru dipahami yang lainnya. tks

  148. cucun says:

    Salam dari desa ,….
    Mas saya dari daerah ciwidey,bandung-Jabar dengan ketinggian tempat kira2 1300 dpl (dataran tinggi) , ditempat saya umumnya petani palawija, cuma masih banyak juga yg menanam padi untuk dikomsumsi sendiri karena padi yg ditanam padi lokal (padi buhun/ padi jaman dulu) yang masa panennya kira2 180 hari setelah tanam jadi setahun bisa 2x, tentunya jenis padi ini produktifitas nya sangat rendah hanya kira2 6 ton/Ha, saya dan teman2 pernah mencoba beberapa jenis padi yg genjah (3 bulan) tapi hasilnya sangat sedikit, bulir padi sebagian besar hampa (katanya seh penyebabnya udara terlalu dingin sehubungan ketinggian tempat). Pada kesempatan ini saya ingin bertanya mungkin Mas punya rekomendasi jenis padi unggul lokal atau hibrida apa yg bisa tahan di tempat saya..?
    Trim’s

  149. efendy manan says:

    Assalamualaikum mas cucun….
    kalau melihat ketinggian wilayah (1300 dpl) termasuk dataran tinggi.Dan hampir semua varietas yg ada dipasaran hanya jenis yg adaptif di ketinggian s/d 600 m dpl,jadi sangat wajar jika hasil yg bapak dapatkan sangat tidak maksimal.Untuk itu bapak harus mencari var yg adaptif dengan ketinggian diatas 600 m dpl.Ada beberapa var dengan spesifikasi mendekati ketinggian wilayah bapak seperti Sarinah dan inpari 26 (900 mdpl),inpari 27 (900 m dpl),Inpari 28 (1100 m dpl).Untuk ketersediaan benihnya bapak bisa datang langsung ke BBPadi di Sukamandi Subang,apalagi sekarang BB Padi sedang ada Openn House bagi petani yg ingin berkunjung kesana,,,,,

  150. Pingback: Contoh Aplikasi Kecerdasan Buatan Dan Jelaskan Fungsi Dari Aplikasi Tersebut Di Masyarakat

  151. herballvr says:

    permisi pak, lahan saya luasnya -/+ 800m, dosis pupuk yang saya gunakan 50kg organik lumbung mas, 50kg za, rata2 GKP 600kg dengan rendemen rata2 80% pernah 90%, apakah dosis pupuknya tepat atau bagaimana? dengan luas segitu hasil panennya bagaimana pak?
    trims

  152. efendy manan says:

    Bisa dikategorikan hasil panen njenengan 7,5 ton/ha sdh diatas rata2x hasil panen nasional per hektar…rendemen nya pun bgs.tp alangkah lbh bgs lg jika ada penambahan unsur phospat,kalium dan tentu saja bahan organik ditambah baik itu dr kompos kohe,jerami dll…MOL yg disemprot melalui daun…saya yakin hasil panen akan jauh lbh meningkat

  153. riptosuripto says:

    Untuk mensiasati biaya / tenaga kerja menyiangi rumput/gulma ( matun ), umumnya petani di tempat saya mencampurkan herbisida tepung pada pupuk dasar yang akan diaplikasikan ke tanaman padi ( 7-10 hst ) untuk menghambat pertumbuhan rumput/gulma …. pada saat tanaman padi sudah rimbun ( nutup ) rumput / gulma sudah tidak tumbuh lagi dan tidak ada acara matun, ini jelas mengurangi ongkos produksi, pertanyaan saya apakah pencampuran herbisida pada pupuk dasar ini tidak mempengaruhi tumbuh kembang tanam padi yang masih muda ? mohon pencerahan ….

  154. efendy manan says:

    Jelas sekali pak….herbisida bentuk bubuk mempengaruhi pertumbuhan padi…krn bgamanapun tetap padi adalah tanaman suku rumput-rumputan..apalagi disebar saat tanaman msh perlu adaptasi..asal dosisnya tidak berlebihan padi bisa segera pulih…Namun sebenarnya ada herbisida purna tumbuh yang lebh “ramah” buat padi…berbentuk cair tp tentu saja harganya lbh mahal.Aplikasi saat gulma msh berdaun 2-3 atau disemprot 10-15 hst

  155. riptosuripto says:

    Terimakasih atas jawaban sekaligus solusi yang pak fendy sarankan …. akan saya coba sebar luaskan ke teman-teman petani.

  156. efendy manan says:

    Oke pak….sdh banyak beredar pak….dipasaran

  157. agus supriyanti says:

    Pagi p nurma..mohon info nya..saya pemula trus pny lhn swh 2ha..cara pemupukannya gmn..mohon dbuatkan tabelnya..dan rencana saya makai produk nasa jg..

  158. Rizky says:

    Salam kenal pak Nurma, sya pemuda yg sma sekali nol dalam bidang pertanian. Sya mengolah lahan -/+ 5000m2 dn sekrg bru akan mulai tanam, yg sya gunakan jenis ir-64 ss, lahan sya jenis lahan irigasi namun ada bbrpa maslah ttg pupuk krna sya bukan poktan jdi agak sulit mencari pupuk subsidi. Yg sya tnyakan sbb. 1. Apakah tnpa menggunakan pupuk subsidi itu juga bisa misalnya di gnti npk mutiara? krna di daerh kmi cma itu yg ada. 2. Jika bisa brpa kg yg sya btuhkan untuk lahan sya dn dosisnya brpa kali?

    .terimakasih

  159. Purwanto says:

    Kurang simple penjelasannya. Mohon buatkan perumusan tahapan t a hapan pemupukan dgn singkat

  160. H. Erik says:

    Bagaimana cara pemupukan utk mencapai hasil maksimal, tanpa harus mengalami reiko tanaman mati setelah pemupukan pertama 15 HST dan resiko terjadinya kresek menjelang panen setelah melakukan pemupukan ke 2 (35 – 40 HST). Unsur2 apa saja yang harus diberikan pada tanaman padi sehingga bobot bulir untuk mencapi hasil maksimal pd saat panen tercapai ?. terima kasih

  161. bang jahid says:

    mohon minta pendapat sy menanam padi ketan… pupuk pertama umur tanaman 12 hari sy gunakan 300kg pupuk NPK kujang/ha. pemupukan ke dua umur 24 hari sy gunakan 150kg ponska/ha. apakah dengan cara itu baik atau tidak? trims

  162. efendy manan says:

    Kalau saya pribadi….pemupukan dasar wajib 1 ton pukan /ha….syukur2x bisa lbh.kalau pemupukan kimia masih bersandar pada standar pemerintah 200 kg urea dan 300 kg phonska/ha….dan tentu saja pemakaian pupuk hayati/POC agr maksimal..utk pengisia bulir mulai primordia saya memakai Phospat murni cair….Kalium cair murni yg disemprot kedaun…plus silikat agar batang padi tidak mudah rebah menahan beban malai dan terpaan angin…tks

  163. indra wijaya says:

    pemupukan dengan kohe, jerami, kompos adalah kewajiban yg hrs dilakukan petani agar tanah kita kembali sehat setelah puluhan tahun tanah “diperkosa” [ istilah p. Surono Danu/ penemu padi sertani]. sawah saya setelah diberi pupuk organik baik padat maupun cair bisa meningkat yg biasanya mentok 2,6T menjadi 3,1T dengan luas lahan 4.000m2. itupun masih diserang tikus dan burubg emprit…… Jika tidak hasilnya pasti di atas 3,1T…. tks.

  164. efendy manan says:

    Betul mas indra…..dalam bertani yg paling penting adalah menata kembali kesuburan sawah kita…ibaratnya pondasi rumah..jika tanah baik/subur maka makin mudah kita bercocok tanam dg beragam varietas demikian pula sebaliknya.Namun banyak petani yg msh menganggap bertani adalah sesuatu yg instant/cepat dan melupakan proses…Saya kembali teringat pada teman saya H Faiz Al Farizy dari bondowoso jatim..sebelumnya sawahnya hanya mentok di 4-5 ton/Ha…namun sekarang bisa 7-9 ton/ha…dengan meningkatkan kesuburan lahan melalui kompos Kohe selama 3-4 musim tanam…..

  165. karmila says:

    Dmin untuk pembuatan pupuk organik kohe,sekam,dolomit,dan MOL dalam1 ha lahan jumlahnya brapa kg yak ??

  166. Ade says:

    Sekedar mo berbagi pengalaman, kalo untk didaerah saya di subang, untuk sawah irigasi pemupukan ke 3 40-45 hst dengan urea hasilnya tidaklah bagus, daun akan menguning dan beresiko terkena kresek bahkan lebih parah lagi sampai terkena wereng disaat menjelang panen, jadi solusi yang saya pakai untuk pemupukan ke 3 ini saya lebih condong ke SP-36 sebanyak 150 kg/h dan hasilnya batang lebih tegar daun lebih segar dan untuk lebih maksimal lagi pada saat usia 45-50 hst semprot dengan ga-3 (untuk merk dagangnya bisa dengan gibgro 10sp). Terima kasih

  167. efendymanan says:

    Terima kasih sharing nya pak Ade…..

  168. dodi says:

    sya tnam padi hny pakai pupuk hantu hsil ny memuaskan tdk perlu pupuk apa” lgi

Leave a reply to kartolo Cancel reply