MENGHITUNG PUPUK NPK PONSKA KE PUPUK TUNGGAL

MENGKONVERSI PUPUK MAJEMUK NPK KE PUPUK TUNGGAL
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN BANTEN )

Pupuk dapat digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik.

1. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.

2. Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi.

Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, untuk pupuk anorganik ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur Nitrogen ( 45%), SP-36 ( 36% P2O5) dan KCL ( 60 % K2O) .

– Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain, NPK Kujang ( 30:6:8), Ponska ( 15:15:15), Pelangi ( 20:10:10), Kuda Laut ( 15:7:8) dll

Mengkonversi pupuk NPK ke pupuk tunggal.
Masalah yang dihadapi oleh para petani bahkan bisa juga bagi PPL adalah menghitung (mengkonversi) pupuk majemuk ke pupuk tunggal. Untuk memahami masalah ini, minimal ada pemahaman yang harus dijadikan dasar perhitungan.

Saya ambil contoh pupuk NPK PONSKA (15 15 15 ).  Saya ingin konversi kandungan haranya ke pupuk Urea, SP 36 dan KCl. Bagaimana cara perhitungannya?
Pupuk NPK Ponska ( 15 15 15 ) artinya dalam 100 kg pupuk tersebut terdapat 15 kg unsur N, 15 kg P2O5 dan 15 kg K2O.
Sedangkan pada pupuk urea dalam 100 kg terdapat 46 % N. Jadi untuk menghitung berapa Urea yang kita butuhkan adalah menghitung unsur N ini adalah 15/46 x 100 kg = 32,60 kg Urea
Sedangkan pada pupuk SP-36 dalam 100 kg terdapat 36 % N. Jadi untuk menghitung berapa SP-36 yang kita butuhkan adalah menghitung unsur P2O5 ini adalah 15/36 x 100 kg = 41,67 kg SP-36
Untuk pupuk KCL dalam 100 kg terdapat 60% K2O. Jadi untuk menghitung berapa KCL yang kita butuhkan adalah menghitung unsur K2O ini adalah 15/60 x 100 kg = 25 kg KCL
Jadi dalam 100 kg pupuk NPK Ponska ( 2 karung @ 50 kg ) terdapat 32,60 kg Urea, 41,67 kg SP-36 dan 25 kg KCl.

Semoga bermanfaat bagi para petani dan khususnya para PPL pertanian dan para THL. Aminn.

About NURMAN IHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
This entry was posted in PEMUPUKAN. Bookmark the permalink.

3 Responses to MENGHITUNG PUPUK NPK PONSKA KE PUPUK TUNGGAL

  1. didit says:

    cara mencari dosis per pokok dari hasil konversi pupuk majemuk ke tunggal atau sebaliknya?

  2. Azmi Husaini says:

    Bermanfaat sekali, trims

  3. endratno says:

    ada cara mengkonversikan lain mas, kalo npk phonska 100 kg dan urea 32,6 kg sp36 41,67″kg kcl 25 kg nanti dikonversi unsur haranya gak sama antara npk phonska dan campuran walaupun jumlahnya sama seperti sampean diatas nilai unsur npk gak sama. yang blm saya mengrti berapakah tanaman padi dari awal tanam sampai panen kebutuhan hara npknya yg paling ideal? saya lebih suka pertanian semi organik hasilnya rata2 stabil. tiap petani punya ilmu yg berbeda, tp yg mau belajar jarang.

Leave a comment