MANFAAT LAIN JERAMI PADI

MANFAAT LAIN JERAMI PADI

Penulis: Efendy manan

Menyambung tulisan saya beberapa waktu lalu tentang arti penting Jerami sebagai salah satu sumber bahan organik yang mudah,murah dan mampu mensubstitusi kebutuhan pupuk kimia.Saya mencoba mengupas hubungan jerami dan hama penyakit yang memusingkan petani beberapa tahun terakhir ini.

Seperti kita maklumi bersama,dalam beberapa tahun belakangan ini petani kita begitu direpotkan oleh silih bergantinya serangan hama penyakit : Penggerek batang, Wereng,Tungro,HDB,Blast , asem2 an dll yang sepertinya sulit dikendalikan oleh pestisida kimia.

Kita pun  hanya  bisa mengkambinghitamkan  cuaca ekstrem yang menyebabkan ini semua.Pendapat tersebut tidak salah,namun faktor utama yang menyebabkan ini semua disinyalir adalah  kebiasaan petani yang membakar,membuang jerami padi yang terjadi selama puluhan tahun.

Nah, pertanyaannya sekarang, mengapa ketiadaan jerami sangat berpengaruh pada ledakan hama penyakit?

Pada waktu tanaman dipanen,jerami adalah bagian yang tidak diambil yang  kuat mengandung silikat dan selulosa yang tinggi. Dalam penelitian terkandung 5,6% Silika dan 40%-43% C organik (Makarim 2007).

Ada apa dengan silika?Silika adalah hara mikro yang yang sangat penting bagi tanaman.Banyak terkandung pada tanaman graminae seperti padi,tebu dan jagung yang terdapat pada daun,batang dan gabah.Secara umum manfaat silikat adalah sbb:

1.Sebagai protector dan regulator dalam proses fotosintesis dan kegiatan enzim.

2.Meningkatkan toleransi tanaman pada kekeringan.

3.Dapat mengurangi tingkat keracuna Fe,Mn dan Al seperti yang terjadi pada tanah masam dan berdrainase buruk.

4.Memperkuat jaringan epidermis batang sehingga lebih tahan rebah

5.Meningkatkan ketersediaan hara P dalam tanah.

6.Meningkatkan ketahanan tanaman pada hama dan penyakit.

Peran Silikat  pada Padi

Silikat tidak termasuk hara esensial bagi tanaman,namun demikian  manfaat unsur  Si bagi padi sangat penting.Si diperlukan untuk menjadikan tanaman memiliki daun yang lebih tegak (tidak terkulai) sehingga daun efektif menangkap radiasi matahari dan efisien dalam penggunaan nitrogen.Tanaman cukup Si memiliki daun yang terlapisi Silikat dengan baik.Menjadikannya lebih tahan dari serangan penyakit baik fungi  dan blast.Batang juga lebih kuat terhadap serangan penggerek batang dan wereng batanng coklat.Dengan adanya silica yang cukup meningkatkan kemampuan akar mengoksidasi lingkungannya seperti ion fero (fe2+) menjadi feri (fe3+) sehingga pada lahan yang banyak besinya tanaman menjadi tidak keracunan unsure besi,demikian pula dengan Mn2+ yang dalam jumlah banyak dapat meracuni tanaman menjadi berkurang karena teroksidasi menjadi Mn4+.

Secara umum,pemeberian silica  dapat memperbaiki fisiologis tanaman dan dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama,penyakit dan kerebahan.Penambahan silica pada padi dalam  sebuah penelitian meningkatkan jumlah gabah per malai dan bobot gabah isi perumpun (Takahashi 1995).kecukupan silika juga menyebabkan daun bendera tetap tegak sehingga proses fotosintesis dari kanopi dapat meningat sampai 10% (Cock and Yoshida 1970).

Peran silikat dalam Ketahanan padi terhadap penyakit

Penyakit Blast yang disebabkan oleh cendawan Prycularia Oryzae merupakan salah satu masalah penyakit utama pada padi terutama pada  padi gogo.Penyakit Blast menyerang tanaman mulai dari stadia muda hingga pengisian bulir dimulai dari batang,daun hingga leher malai.Serangan serius pada fese vegetative dapat menyebabkan kematian tanaman sedangkan pada fase generative  yang dapat meyebabkan patahnya leher malai dan bulir padi yang hampa yang bisa  menurunkan  hasil panen 50%-90% (Amir dan kardin 1991)

Munculnya penyakit blast di lahan sawah,diduga disebabkan kandungan silikat pada lahan sawah sudah mulai menurun karena pengelolaan yang intensif sehingga kehilangan silikat yang tinggi.Peran penting silikat disini adalah tanaman yang memiliki kandungan silikat cukup, batang dan daun memiliki lapisan epidermis yang kuat sehingga memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.

Peran Silikat dalam ketahanan padi terhadap Hama

Seperti kita ketahui bersama masalah utama hama padi yang sering menyerang beberapa tahun belakang ini adalah Wereng batang coklat (WBC) dan Penggerek Batang yang menyerang baik pada stadia vegetative maupun generative,yang tentu saja menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.Berbagai  upaya telah banyak dilakukan seperti pengendalian dengan pestisida .Namun cara konvensional  ini menimbulkan resistensi/kebal hama terhadap pestisida juga mencemari lingkungan.Sehingga diperlukan alternative pengendalian yang lebih efektif.

Ada fakta menarik dari sebuah penelitian bahwa dengan pemberian silikat dapat menekan serangan hama seperti wereng batang coklat,wereng hijau,penggerek batang,wereng punggung putih secara signifikan (Ma dan takahashi 2002).Larva dan hama yang memakan tanaman yang berkadar silikat tinggi alat mulutnya  aus sehingga hama tidak menyukainya (Sasamoto 1961)

Pengaruh nyata dari aplikasi silikat pada  tanaman padi terhadap penurunan intensitas serangan hama adalah, pada batang padi yang mengandung konsentrasi silikat tinggi  hanya ditemukan 2 larva penggerek daripada berkadar rendah 22 ekor per pot. Demikian pula dengan jumlah kotoran penggerek,pada batang padi yang berkadar silikat tinggi hanya ditemukan 2 gram kotoran berbeda jauh dengan yang berkadar rendah 139 gram per pot (Ma Takahashi 2002).

Dari beberapa fakta penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jerami merupakan salah satu faktor terpenting dalam budidaya padi.Yang tidak hanya sebagai penyumbang terbesar  C organik dalam tanah tetapi juga sebagai sumber hara mikro silikat yang penting dalam mengendalikan serangan hama maupun penyakit tanaman padi.

Akhir kata,masihkan kita menyia-nyiakan jerami padi dengan membakar dan atau membuangnya???

Sumber: A.K Makarim,Suhartatik,A.Kartohardjono 2010

About NURMAN IHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
This entry was posted in ABOUT TANAMAN PADI, KOMPOS/JERAMI. Bookmark the permalink.

27 Responses to MANFAAT LAIN JERAMI PADI

  1. intenfarm says:

    ya kalo dtempat saya jerami laris mnis buat makan sapi.udah jadi adatnya sini pak

  2. jamal says:

    didaerah sy msh banyak yg membuang/membakarnya tuh pa tp ternyata itu salah yh, makasih atas infonya

  3. suli says:

    Itu artinya daerah bapak kantong ternak (sapi), nah kohenya baru di kembalikan ke sawah ya, ya tentunya di proses terlebih dahulu. terima kasih intenfarm

  4. efendy manan says:

    Betul Pak Jamal…
    Ternyata inilah jawaban dari missing link yang selama ini selalu saya pertanyakan,mengapa sawah petani organik yang memanfaatkan jeraminya relatif tidak disukai hama dan penyakit.Ternyata faktor silikat lah yang berperan.Memang Allah maha canggih yang mampu menciptakan keseimbangan di alam dengan begitu sempurnanya…..

  5. suli says:

    Pak efendi….

    Ini hanya sebuah perkiraan…mohon koreksi….apakah silikat sama dengan silica, silica banyak di gunakan di lemari lemari obat klinik sebagai pengering dan bebas ngengat, jamur dll. seandainya teman membeli obat berbentuk kapsul dan sejenisnya 1 botol pastinya didalam ada silica ini, biasanya ada peringatan do not eat

    • NURMANIHSAN says:

      Mas suli, silikat tsb banyak juga disekam padi, daun bambu, dll.
      Memang proses untuk membuat kompos bahan yang mengandung silikat agak lama.
      Makanya, ada yang mengambil daun2 bambu kering yang berada dibawah pohon bambu/sekitar pohon bambu. kemudian ditaburkan ke sawah.

  6. candra says:

    betul pak suli di tempat kerja saya banyak itu klo iya sama ntar tak taburkan ke sawah,tapi itu padat n gak bisa larut air

  7. efendy manan says:

    Pak Suli….
    Silikat berbeda dengan silica gel.Kalau silikat (Sio2) adalah mineral alam yang banyak terdapat di kerak bumi biasanya dikenal sebagai pasir kuarsa bahan pembuat kaca.sedangkan silika gel adalah turunan sintetis dari natrium/sodium silikat , berpori dan berfungsi mengikat kelembaban.

  8. suli says:

    Terima kasih pak efendy

  9. intenfarm says:

    ada yang bilang jerami itu perlu dikomposkan terlebih dahulu.
    tapi gimana caranya ya

    • NURMANIHSAN says:

      Caranya,
      1. cari tempat yang ada naungannya, agar terlindung dari sinar matahari dan hujan
      2. Kalau bisa jerami tsb dipotong lebih kecil, makin kecil ukuran jerami proses pembuatan kompos makin cepat. tapi kalau tidak bisa tak apa-apa
      3. Siapkan MOL, untuk 1 liter MOL ditambahkan 5 liter air. kemudian diaduk sampai merata
      3. untuk bagian paling bawah dalam proses pembuatan kompos, sebaiknya diberikan sekam padi. tingginya sekitar 5-10 cm. dan siramkan MOL secekupunya secara merata. kemudian dipadatkan dng cara diinjak2
      4. kemudian dilapisi tumpukan jerami setinggi 20-30 cm, disiram dng MOL sampai merata kemudian diinjak2 kembali sampai padat.
      begitu seterusnya sampai ketinggian 1 meter.

      Sebaiknya, ditengah2 jerami itu, diberikan bambu yang sudah dimodifikasi, agar panas yang dihasilkan dalam pembuatan kompos bisa dialirkan lewat bambu tsb.
      Dengan cara tsb, kita tak perlu membalik kompos.
      Bisanya, bila jerami yang tak dipotong2 akan jadi sekitar 1 bulan. Tapi dengan memperkecil ukuran jerami, pupuk kompos yg kita buat tsb akan jadi sekitar 3 pekan.

      Akan bagus lagi, bila kita buat kotak dng ukuran panjang 1 meter, lebar 60 m dan tinggi 60 cm. pembuatan jerami kompos bisa dilakukan di kotak tsb dng proses sperti di atas. Setelah itu, kotak bisa diangkat, untuk membuat kompos jerami yang lain.

      NB; bila ada bahan yang lain, seperti kotoran hewan, rumput, dll maka proses pelapisan jerami, kotoran hewan bdan rumput bisa bergantian.

  10. Efendy manan says:

    Ya betul pak…memang harus dikomposkan biar cepat terurai dan tidak menjadi “racun” di tanah.cara mengomposkan sama dengan yang lain tapi harus pakai dekomposer seperti rumen,mol nasi,mol tapai dll.

  11. efendy manan says:

    Sip Mas Nurman….
    Apa yang dipaparkan oleh mas Nurman itu sudah lengkap dan sudah bisa langsung dipraktekkan di sawah.

  12. hanif says:

    pak jeraminya apa tak ditutup dengan plastik?

    • NURMANIHSAN says:

      tidak ditutup boleh pak, tp kalo mau ditutup silahkan, cuma dalam beberapa hari harus dibalik untuk mengurangi panas dan gas akibat proses dekomposisi tsb. trim

  13. 8bintang says:

    Jerami padi sisa panen terakhir di tempat kami rata-rata dibakar dengan alasan agar virus dan penyakit padi yang sedang mewabah mati.Bagaimana menurut bapak? trims

  14. efendy manan says:

    IJi nimbrung pak…
    Memang salah satu cara memutus siklus virus,bakteri,jamur patogen terutama type seed born spt blas dengan cara membakar sisa jerami.Namun dengan dekomposisi sempurna mikroba patogen akan tereliminasi oleh mikroba antagonis spt Pseudomonas fluorences,trichoderma,,bacillus dll.Nah,yang bisa menular.
    Bapak bisa baca tulisan tips membuat MOl dekompser atau tulisan mas Nurman tentang cara dekomposisi jerami.

  15. efendy manan says:

    Tambahan:
    Yang bisa menular adalah jerami yang tidak dikompos secara benar,selain menimbulkan gas Metan juga tanah butuh lama menyediakan unsur hara yang siap diserap oleh tanaman.

  16. ali says:

    Pak effendy, kalau jerami langsung dibenam, kan ada jangka waktu lumayan lama sampai sawah siap tanam..apabila selama proses pengolahan dibarengi penyemprotan mol ke sawah tersebut, apakah cukup efektif?

  17. efendy manan says:

    Pak Ali…sekali lagi trims benihnya….Bisa saja pak,didalam mol pada hakekatnya menyerupai dekomposer yang membantu proses pengomposan jerami.Apalagi ada jangka waktu yang lumayan lama.

  18. ali says:

    Oh ya sama sama pak, cuma benih.

  19. Avan says:

    adakah pupuk daun yang mengandung kadar silikat yang lumayan tinggi??

  20. Sulasman Supandi says:

    Pa Effendi, kalau jeraminya dicacah nenggunakan mesin pencacah jerami dan langsung kita kemblikan ke lahan sawah gimana ? Apakah akan menimbulkan gas metan ?

    • NURMANIHSAN says:

      Pak Sulasman trima ksh atas pertanyaannya,
      Saya coba menjawab
      Secara prinsip: semakin kecil bahan cacahan jerami (cacahan daun, dll) akan semakin baik. proses perombakan/penguraian akan semakin baik dan waktu yang diperlukan akan semakin cepat.
      Jerami yang dibakarlah, gas metan yang dihasilkan akan berbahaya.
      Kalau jerami yang dimasukkan kedalam sawah, memang akan terjadi reaksi kimia dan salah satunya akan mengeluarkan gas metan. AKan tetapi, ini adalah proses yang alami. Proses pembusukan dihutan pun demikian, akan ada reaksi kimia yang salah satunya mengeluarkan gas metan. Sekali lagi, proses yang alami tidak menganggu proses kehidupan. Tks

      • Sulasman Supandi says:

        Pa Nurman, terima kasih banyak atas penjelasannya yang tentunya akan sangat berguna khususnya buat saya sebagai petani pemula. Wass.

  21. maaf mau tanya, kalau jerami bekas kumbung jamur merang yang sudah lapuk (humus) bisa langsung diaplikasikan/tabur ke sawah apa harus di komposkan lagi?
    terima kasih.

  22. efendy manan says:

    Saya rasa bisa langsung ditabur ke sawah …..jika memang kondisi waktu tdk memungkinkan karena jerami bekas jamur biasanya sdh agak rapuh…namun sebaiknya utk hasil yg lbh bgs digabung dengan kohe..dan dikompos lagi….

Leave a reply to NURMANIHSAN Cancel reply