POTENSI PADI INPARI 19

POTENSI PADI INPARI 19 YANG TINGGI
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )

Ada cara terbaik untuk menghitung berapa potensi malai padi per bulirnya. Cara tsb adalah menghitung sewaktu malai padi masih muda. Artinya malai padi tsb telah keluar semua bulir padinya.

Mengapa demikian? sebab malai padi dalam kondisi demikian masih utuh, tak ada yang rontok.

Saya sering melakukan hal yang demikian, padi bunda, padi parikesit, padi sidenuk, padi sintanur, padi logawa, dll adalah daftar varietas yang pernah saya hitung sewaktu malainya masih muda.

Dan terakhir adalah inpari 19. Ini yang menarik, sebab varietas ini dikeluarkan oleh BB padi.

Mengapa menarik?

Sebab potensi padi inpari 19 ini luar biasa !!

Di mana luar biasanya, bung?

Sebab jumlah bulir per malainya bisa mencapai 446 butir !!

Inpari 19 ini, saya beli dari Mas Efendy. Kemudian, saya berikan kepada petani sahabat saya. Cuma sayang, sewaktu dipersemaian di daerah tsb terserang hama tikus. Imbasnya, sebagian padi inpari 19 ini ada yang terserang.

Akhirnya, dalam 1 petak, inpari 19 ini di mix dengan inpari 4.

Setelah ditanam, pertumbuhan inpari 19 dan inpari 4 bagus. Karena umur inpari 19 genjah ( 104 hari ) maka telah keluar malai duluan. Nah, saya datang  ketika malai padi inpari 19 masih muda.

Setelah melihat dari dekat, saya agak terperangah. Sebab malai padi inpari 19 ini: luar biasa !

Akhirnya, saya ambil 2 malai. Saya ukur panjang malainya. Misalkan malai A dan B. Malai A panjangnya 32 cm. Dan malai B  panjangnya 35,2 cm.

Berapa bulirnya kedua malai tsb?

Malai A ada 309 butir

Dan malai B ? ternyata ada 446 butir !!!

Saya ingin fokus di malai B ini, dengan panjang 35,2 cm yang isinya 446 butir.

Tinggi tanamannya 135 cm, panjang daun bendera 48,5 cm dan lebar daun 2,1 cm. Wajar saja, dengan daun bendera yang panjang dan lebar, bisa dihasilkan potensi yang banyak bulirnya.

Inpari 19 (kanan) disandingkan dng varietas lain (kiri)

Inpari 19 (kanan) disandingkan dng varietas lain (kiri)

Berikut ini pola malainya yg 446 butir

– 1 – 1 ranting ( 42 )

– 2 – 3 ranting ( 32, 44, 41 )

– 3 – 1 ranting ( 37 )

–  4 – 3 ranting ( 44, 33,32 )

– 5  – 2 ranting (24,30 )

– 6 – 1 ranting ( 20 )

– 7 – 1 ranting (18 )

– 8 – 1 ranting ( 20 )

– 9 – 2 ranting ( 13,16 )

Inpari 19, dengan umur yang genjah dengan potensi malai yang tinggi maka bisa menjadi alternatif varietas padi yang layak dikembangkan.

Apalagi, beras yang dihasilkan, menurut mas efendy katagotri beras super. Arinya  bisa diterima kalangan menengah ke atas.

Cuma memang, varietas ini membutuhkan bahan organik yang tinggi untuk perkembangannya. Sama seperti lahan sawah petani sahabat saya, ketika saya turun ke sawah, sawahnya dalam, bisa 30-35 cm. Itu artinya, sawah dalam dengan bahan organik yang tinggi, potensi malai inpari 19 bisa maksimal.

Dan menurut petani ( Mas Efendy Manan) yang sudah menanam inpari 19 juga demikian, varietas ini membutuhkan jumlah pupuk organik yang tinggi.

Kemudian, yang harus dipahami adalah, ketika saya sebutkan 446 bulit/malai, ini adalah jumlah tertinggi yang bisa dihasilkan. Jadi, tidak bisa dipukul rata jumlahnya 400an.

Untuk rata-rata hasilnya saya belum mengetahui. Sebab saya belum punya data lainnya. Apalagi, malai yang saya ambil adalah malai muda. Malai yang belum terisi semua, kemudian belum disentuh oleh walang sangit, burung, dll.

Sekali lagi saya tegaskan, menurut saya: jumlah tsb adalah potensi tertinggi yang pernah saya lihat untuk padi inpari 19. Sehingga, jangan punya pemikiran, bahwa jumlah bulir pada malai padi ini rata-rata adalah 400-an. Kalau pun jumlah rata-rata saja mencapai 250-300 bulir/malai, varietas ini layak untuk coba ditanam. Semoga

About NURMAN IHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
This entry was posted in ABOUT TANAMAN PADI, BENIH UNGGUL PADI. Bookmark the permalink.

158 Responses to POTENSI PADI INPARI 19

  1. ichsan lumajang says:

    kalau menghitung potensi dengan menghitung bulir waktu masih muda bisa juga, tidak ada salahnya. Tapi kalau yang dijual oleh petani adalah padinya, maka harus dihitung juga bobot permeter yang bisa dohasilkan, sehingga kita tidak tertipu dengan angka yang mnyesatkan. Banyak padi yang bermalai panjang dan banyak bulirnya tetapi tidak 100 % mampu untuk menjadi beras karena ada keterbatasan dari sifat tanaman tersebut, oleh karena itu dibutuhkan catatan tambahan supaya tidak menipu. Jangan sampai sudah terlanjur disampaikan tentang potensi yang tinggi ternyata setelah ditanam hasilnya rendah.

    • NURMANIHSAN says:

      Betul Mas Ichsan, biasanya padi yg mas sebutkan dihasilkan dari non BB padi, seperti padi sapurta, padi sertani, padi bunda, dll.
      Untuk Padi inpari 19, kan keluaran BB padi. Setahu saya, belum ada padi yg dikeluarkan BB padi mencapai 400an/malai.
      Dalam tulisan ini, saya hanya menceritakan potensi tertinggi malai yg dihasilkan saja. Cara yg terbaik dengan menghitung malai mudanya. Dan ini saya saya alami dengan petani binaan.
      Justru disinilah (blog ini) bisa menjadi ajang untuk berbagi, saling menceritakan pengalaman masing2, bisa kegagalan dan keberhasilan. Saling memberi saran, kalau bisa saling tukar benih, dll.
      Perlu diketahui mas, saya kan tak menjual padi tsb, sehingga saya tidak promosi untuk pembaca membelinya.
      Kemudian jg, harus kita pahami sebuah pribahasa: lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
      Oleh sebab itu, bisa jadi di tempat saya tumbuh maksimal, di tempat lain kurang maksimal, dll

      Terima kasih atas masukkannya mas ichsan lumajang

  2. hanif says:

    a gut news pak Ihsan…..
    klo saya bleh tau jenis padi ini apakah bulirnya terisi semua pak?
    adakah nama lain dari inpari 19?
    disini pak ihsan menjelaskan bila padi ini byak makan organik.apakah 2 ton per ha pupuk petroganik sudah memenuhi pak?bagaimana dgn pupuk kimianya mas?
    maaf ya klo kebanyakan nanya..hehehe..
    saat ini saya sedang merawat inpari 21(sidenuk) mas

    • NURMANIHSAN says:

      Belum tahu mas, sebab malai kan masih muda. Jadi malai muda tsb yg saya hitung. Sekitar 30 hari lagi baru diketahui.
      Sebetulnya, malai terisi penuh/sebagian tergantung dari lahan sawah dan cara pemupukan yg petani lakukan mas hanif.
      Coba hub mas efendy, dia sudah tanam 2 musim yg lalu.
      Wah nama lainnya, sy belum dapat kabar
      Menurut saya, 2 ton ppk petragonik sudah lebih dari cukup mas. Pupuk kimia yg dipakai adalah NPK kujang dan NPK ponska.
      Dah umur brp hst mas hanif? trim

  3. rizal says:

    mas untuk daerah jatim inpari 19 bisa d dapatkan d mana..yang ada d sini inpari 13,1o,1..mohon invo…

    rizal ..bondowoso jatim

  4. ali says:

    Kesan pertama begitu menggoda pak.. Di rumah masih ada inpari 4 dan sidenuk dari pak Ihsan, masak mau dibiarkan begitu saja. Seingat saya pak Ihsan pernah coment jika malai sidenuk begitu menggoda..( saya lupa tread yg mana ). “varietas” dari BB PADI bikin saya pening. Tolong dicompare pak, 19 vs 21.

    • NURMANIHSAN says:

      betul pak ali, malai inpari 21 begitu menggoda, malai panjang dan bulirnya besar. Inpari 21 dan 4 tanam saja pak, kalau perlu di mix dalam 1 petak.
      tp inpari 19 memang lain, sebab padi ini masuk varietas jenis baru dengan daun yg lebar dan panjang pak.
      nanti pas panen saya compare pak ali

  5. hanif says:

    inpari sidenuk yang saya tanam saat ini sktr 1bulan.dapat benihnya dari mas saya yg kebetulan bekerja d MKD

  6. bintang88 says:

    Bagi teman-teman yang pernah tanam inpari sidenuk please share bagaimana kelebihan dan kekurangan varietas ini.Saya baru pertama kali tanam varietas ini,sekarang 22 hst.Tanaman masih pendek,kuang beranak,bisa dibilang kalah set sama inpari 10,mekongga dan situbagendit.Tapi masalah warna daun lebih hijau dan indah.

  7. efendy manan says:

    malai inpari 19 yang mas Nurman punya itu luar biasa lebih dari 400 bulir dan itu ditanam disawah.waktu saya tanam 1 tahun yang lalu,tidak sebanyak itu.Artinya lahan di tempat mas Nurman sangat cocok dengan Inpari 19.Inpari 19 karena memiliki bulir yang banyak menuntut kesuburan tanah yang tinggi untuk mensuplai kebutuhan nutrisi.Namun satu hal yang perlu diperhatikan adalah umur yang sangat genjah 104 hss mirip inpari 13 sehingga perlu waktu tanam yang harus mundur 7-10 dengan tetangga jika tetangga menanam padi dengan umur sedang spt ciherang,cibogo,mekongga dll untuk menghindari hama walang sangit,tikus dan burung.

    • sutopo says:

      maaf pak;ini adalah PR kita semua untuk membuat padi bermalai panjang bisa berisi sempurna setidaknya diatas 80% pun sudah bagus,krn pak prinsip saya ‘ALLAH tidak akan berbuat kesia -siaan’
      ini hanya bebagi pengalaman pengamatan dan uji coba yg saya lakukan selama 3 musim,pada mt2 thn 2012(inpari 13),mt3 2012(inpari sidenuk)mt1 2013(inpari 18danB3)yg baru panen.
      dari hasil pengamatan saya dari semua padi bermalai panjang pasti berdaun bendera pajang dan lebar pula,di banding padi yg bermalai sedang

      • NURMANIHSAN says:

        Trim Mas Sutupo atas komennya,
        Betul Pak, sy setuju. Mnurut sy kalau tanah sehat, nutrisi cukup dan pemupukan bisa 2 jalur ( akar dan daun ) maka % gabah bernas akan maksimal.
        Oh ya pak sutopo, hasil pengamatan bapak ( % gabah bernas ) bisa dishare (dibagi) melalui blog ini? trim

  8. efendy manan says:

    Maaf mas ada tambahan….ada pengalaman dari petani-petani teman saya yang pernah menanam inpari 19.selain rasa yang sangat pulen dan enak seperti cimelati.Inpari 19 ternyata menuntut perlakuan “lebih organik” dari pada padi umum yang lain.Ini pernah dilakukan oleh teman saya pak Rozak di kraksaan probolinggo.Beliau lebih banyak menaburkan pupuk kandang dan pupuk hayati dan pupuk kimia hanya 350kg/ha.selain itu beliau tidak menggunakan pestisida kimia namun diganti dengan pesnab dan agens hayati.Hasilnya pun menurut beliau sangat memuaskan dan berasnya sangat diminati pasar beras sehat.

  9. suli says:

    Lama tidak nongol….baru keluar dari hutan….
    Menurut pendapat saya tentang potensi lebih cenderung pada masak 3/4, bagaimana posisi batang saat menopang bulir, bulir yang bernas, rapat dan panjang batang melengkung, biarpun di sebut kokoh, batang yang tegak lurus atau melengkung sedikit …bulir pada pangkal tidak terisi semua, ini semua di dukung dengan keadaan warna daun, apakah terkena kresek atau tidak, dari jauhpun sudah kelihatan.daun yang menguning normal sesuai umur tanaman dalam mengisi biji akan sempurna, lain hal jika ‘terlalu banyak’ urea > pemicu kresek daun cenderung hijau tua tapi di pucuk segera berubah seperti daun pisang kering.

    Maka dari rata rata petani akan melihat sebuah potensi suatu varietas dari manapun asalnya, saat padi hampir panen, ini juga sependapat para produser pestisida yang mengawalnya.

    • NURMANIHSAN says:

      ya mas, kondisi kurang fit sejak pekan lalu. trim
      betul mas, 2 pekan lagi memang kondisi malai dah 80 % masak. Nah, disinilah nanti akan saya lihat.
      Saya juga akah hitung lagi, banyak tidak malai yg berada dikisaran 350-400 bulir. Kalau banyak, potensi inpari 19 ini mantap. apalgi bila 80 % bisa bernas,,,
      Tapi ada istilah: lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
      Oleh sebab itu, bisa jadi di tanah di tempat A, B, C dll, bisa lain hasilnya.

  10. suli says:

    Tolong bantu teman teman ikut,mencoba kesamaan varietas yang sudah beredar namun berbeda penyebutan, biar mudah cepat sampai ke petani….
    -denok = inpari 21
    -ciherang doyok = inpari 4
    -logawa = 007 (tahun 2000, kroya cilacap) = galur ( logawa sebelum di release, gombong kebumen ) = ciamis ?
    -ciherang bima = ?
    -shogun = ?
    -shogun gulabed ?
    -ciherang bison = ?
    yang terbaru ciherang kemuning dan ciherang jembar…….

    padi padi ini banyak beredar di karawang…kecuali logawa.

  11. bintang88 says:

    Merujuk ke bagan warna daun,seharusnya warna daun hijau tua itu pada saat umur padi berapa hst? misalkan untuk varietas inpari 10 dan inpari 21.Kurang dan lebihnya urea di khawtirkan berdampak buruk bagi tanaman.Misalkan pada 24hst sudah hijau tua,apakah perlu penambahan pupuk urea lagi?

  12. suli says:

    Mengenai BWG pak nurman bisa terangkan dan urusan pupuk, saya hanya menilai suatu hamparan hanya sering melihat mana calon kresek dll mana calon hamparan sehat.

  13. Jambrong says:

    Dimana saya dapat membeli bibit bunda sri madrim dan parikesit, berapa harganya.. Saya tinggal di indramayu

  14. intenfarm says:

    oiya pak suli saya sedang merawat padi yg kata empu pemilik benih adalah Ciherang subang. nnti lain wakti akan saya hitung jumlah malainya.yg jdi pertanyaan adalah jgn2 ini varietas adalah jg nama lain dari inpari xxx

  15. suli says:

    Betul pak Intan….
    Petani di sana mudah sekali menamakan semua inpari dengan ciherang, karena ciherang pernah bersemayam lama di hati semua petani, di belakang nama tinggal mengukuti karakteristik padinya. kedua subang jelas di situ terdapat BB padi, padi terbaru lahir di situ, setiap petani akan penasaran mencobanya.

  16. efendy manan says:

    Pak Suli…memang penamaan varietas ciherang denga penambahan nama dibelakang,menurut teman penangkar di pusaka negara-subang juga merupakan strategi penangkar agar produknya punya pembeda dengan produk lain.Seperti ciherang kuda milik pertani,ciherang naga milik anisa tani,ciherang jembar milik jembar tani,ciherang boyolali milik PPKERJA boyolali dll.untuk Jembar memang itu galur calon Varietas milik batan yang akan direalease tahun ini.tapi bukan ciherang jembar,pemuliannya tidak melepas dahulu sebelum jadi varietas karena khawatir terulang sidenuk yang diklaim oleh banyak orang menjadi nama cidenok,gulabed,shogun putih atau yang lain…

  17. suli says:

    Tu Pertani (sebut BUMN) aja nga mau dengan ciherang kuda karena cap kuda, maka ayolah departemen pertanian kembalikan ke semula …padi nama nama sungai, kedelai nama gunung, kacang hijau nama burung, kacang tanah nama hewan dll. gampang kok petani mengingatnya, malah punya kebanggaan tersendiri kenamaan itu dengan daerahnya. coba inpari 1 sampai 30, tidak terkait (emosi hati) dengan siapapun …contohnya dahulu varietas cisadane, saya kecil sudah tau makan nasi dari padi cisadane walaupun penyebutannya pari dane, atau di kec sebelah pari sedan.atau mundur lagi padi lokal bengawan, makan hanya hari lebaran. karena tidak boleh di makan terus terusan terlalu enak atau hanya untuk di jual karena mahal. bengawan pastinya sungai bengawan solo. atau sebutan bengawan sebutan sankret untuk sungai yang sangat lebar dan panjang.

  18. Syd Deen says:

    Dimana saya dapat membeli benih padi varietas inpari 19, saya penasaran ingin tanam untuk musim kemarau nanti, mohon info sekalian dengan cara pemupukannya. Trim’s,
    Petani pemula.

  19. rizal says:

    Mas Efendy,saya rizal dari bondowoso,selama ini saya kesulitan untuk mendapatkan benih padi dengan varietas yang gaus seperti inpari 19,sidenuk dan lainya..malahan sering d daerah saya bondowoso ada oknum pedagng bibit yang mencurangi denganmemalsukan bibit…saya bisa membeli bibit inpari 19 ato sidenuk ini mas ke sampean..mohon info dan no hp yang bisa d hubungi mas..saya di 081336321432

  20. Salam kenal pak, saya berdomisili di Jatibarang Indramayu mau tanya benih Inpari 19 kira2 didaerah sy untuk MT2 / gaduh dapat dibeli dimana? Trims.

  21. Efendy manan says:

    Bapak bisa cari di UPBS BBpadi Sukamandi pak….disana semua kelas benih ada termasuk Inpari 19

    • Agung nugroho says:

      Selamat siang pak Efendy, pak Nurman dan rekan2 petani semuanya ….
      Kalau beli di UPBS BBpadi itu ada minimum order atau bisa eceran ya ? Soalnya saya cuma butuh 20 kg. Mohon penjelasannya, terimakasih.

  22. rizal says:

    mas efendy kalo inpari 19 d daerah jawatimur ada nggak???soalnya banyak benih palsu d sini mas..mohon invo..klo mas ada saya bisa beli nggak mas??

  23. efendy manan says:

    BIsa pak Agung….kalo gak salah minimal 5 kg…cari saja sekalian yang label putih/FS agak mahalan dikit tapi jadi bisa ditanam 2-3 kali lagi..

  24. arif says:

    untuk area magetan perbatasan ngawi dan madiun, tepatnya magetan bagian pinggir timur sendiri apakah cocok d tanami inpari19 tsb,,
    ketakutan petani rata2 d karenakan adanya benih palsu, gmn cara mengantisipasinya, atau label apa yg bisa di jadikan patokan atau ciri2 bahwa benih tsb bener2 inpari19….
    trims… arif

  25. sutopo says:

    mas mohon informasi tentang kerakteristik inpari 19,terutama kelemahannya,untuk saya tanam di MT2,MT1 yang baru panen alhamdulilah sisa tikus dan wereng dapat 7 ton per Ha;yg tidak ada serangan tikus dan wereng dapat 8,925 ton per Ha GKP

  26. sutopo says:

    berarti padi bermalai panjang ada tempat menasak yg besar pula,tingal apakah akar mampu menyuplay kedaun dengan jumlah besar, dari petimbangan itu saya melakukan uji coba saya langsung memberikan infus nutrisi atau pupuk yg mungkin akar kurang mampu menyedaiakan dengan biaya ya sangat murah,dengan pertimbangan waktu yg tepat,pembacaan cuaca,alamdulilah ada hasil yg allah berikan hasil lebih di banding yg lain,

    • NURMANIHSAN says:

      Boleh tahu pak infus nutrisi yg bapak berikan apalagi dng biaya yg murah?
      sehingga para pembaca bisa tercerahkan ? tks

      • sutopo says:

        yang sy lakukan sebagai infus pd masa generatif dg menyenprotkan pupuk kcl canada dan zk saya barengi GA3,itu saya lakukan pdwaktu pdi umur 45 hst,setelah interfal minggu,cuma kcl dan zk pak ,untuk Ga3 saya semprokan interval 2mingu,,untuk padi berumur genjah pak saya tambahkan boron dan ca ini saya lakukan percobaan pada inp 13 18,-ni untuk mt 1 dan 2 dengan pertimbanagan nitrogen yg di hjn,kalo di mt3 saya mengunakan NPK mutiara,sebagai ganti zk,
        dosisnya KCL 4 sdk makan,ZK(NPK mutiara) 4 sdk mkn GA3

      • sutopo says:

        ga3 saya kasih 1/6 pak untuk padi genjah 1/8 untuk padi berumur sedang itu untuk 14 lter air,dlm penyemprotan harus benar diperhatikan waktu dan cuaca,jangan sampai menyempot sawaktu padi masih dalam proses penyerbukan,dan pengunaan ZK untuk curah hujan tinggi,npk untuk curah hjn rendah

  27. efendy manan says:

    Buat mas arif…satu2nya cara untuk mengenali benih itu sesuai aslinya hanya dengan melihat label di kemasan.Namun jika tidak ada,maka mas bisa cari benih di teman2 yang pernah tanam inpari 19.tentu saja yang terpercaya.mas cari yang minimal kelas ES untuk menjaga kemurnian benih dan berkualitas bagus.kebetulan kemaren saya dimintai tolong teman mencarikan benih inpari 19 FS berlabel..alhamdulillah masih kebagian.
    Trims

  28. suli says:

    Saya sendiri ikut senang teman teman petani antusias menyambut varietas 2 baru…namun seperti yang Pak Arif utarakan ada pihak yang memalsukan benih,alangkah kurang baik kelakuannya, niatkan dari awal supaya berkah membuat, menjual benih, benih adalah sesuatu yang suci, petani memelihara seperti bayi sendiri di besarkan agar bisa sampai panen dan di makan, agar petani yang buruh ikut numpang rezeki dari sang pemilik sawah , agar tengkulak senang dengan rendemennya, agar mesin huller terus berjalan, agar kaum urban di kota menikmati nasi yang pulen dari sang bapak tani. alangkah indah sesuatu itu berawal dari niat yang baik.

    Bagi petani yang telah mendapatkan benih baru, kembangkanlah, sebarkanlah ke semua petani yang menginginkannya. Ya seperti yang empunya blog ini

    • cantrik says:

      Pak Suli dan rekan tani.. Sebenarnya siapa sih lembaga, instansi atau apapun namanya yang diberi kewenangan mengeluarkan benih padi? Soalnya saya lihat di toko toko tani, kebanyakan benih yang dijual berasal dari wilayah yang terhitung masih lingkup kabupaten, bahkan ada yang dari kecamatan sebelah. Misal, di kemasannya tertulis var ciherang, UD TANI, sindangkasih, ciamis. Nah inilah yang membuat kami ragu dengan kualitas benih yang ada di toko.

      • NURMANIHSAN says:

        Pak Ali, secara UU sudah diatur mekanisme lembaga/distributor yg mengeluarkan benih yang dilepas pemerintah. Ada ketentuan dan syarat siapa saja yg boleh menjadi menjadi ditributornya.. Untuk tiap provinsi/kab/kota ada yang menyalurkan. Bila melanggar ada sangsinya.
        Tp dilapangan, ceritanya lain. Banyak yg ikut bermain, tp menurut mereka selama tidak kena tangkap, ya jalan terus,,,

  29. sutopo says:

    untuk MT2 ini saya akan coba tanam inpari 19 benihnya udah dapat,mohon masukanya dari panjenengan sedoyo

  30. cantrik says:

    melanjutkan coment saya diatas.. Bahkan ada poktan di tempat saya yang anggotanya tidak tahu varietas yang di tanam. Mereka tahunya benih khusus poktan mereka yg disediakan oleh ketuanya, tanpa nama dan label. Ini mungkin hanya case di tempat saya, bukan gepyak uyah semua.

  31. sutopo says:

    betul, betul,pak suli,terus terang saya paling benci dengan pedagang benih yg memanfaatkan ketidaktahuan dan kebodohan petani2 seperti kami,ini banyak pedagang yg seperti penjual obat bilang ter…;sedangkan banyak vaktor yg mempengaruhi produksi,percumah hasil tinggi dengan cos produksi tinggi,gabah yg dijual dipasaran sulit,bagi para pedagang jual pake nurani jangan cuma ambil untung kasih keterangan yg benar tentang kelemahan benih yg jenengan jual agar para petani tahu dan bisa mengantisipasinya.

  32. sriyanto says:

    Dimana dapat benih inpari 19 ? ada yang bisa online?

  33. roni says:

    tolong mas nurman kira2 kebtuhan pupuk irganik untuk inpari 19 brapa luas sawah saya sekitar 3400m2

  34. suli says:

    Pak Sutopo dan Pak Ali….
    Prakteknya benih baru ( bisa ada nama bisa tidak , biasanya hanya di ‘kasih’ lewat ketua KT distribusinya dari Gapoktan, setelah panen di tarik (di beli kembali) lewat jalur yang di’kasih’ untuk dijadikan benih, biarpun itu kwalitas jelek atau bagus….(bos nga mau rugi) makanya problem berikutnya benih benih yang tersedia berbagai macam dari tidak tumbuh semua (benih subsidi) sampai kadar kemurnian tidak bisa di pertanggungjawabkan.

    Cara termudah
    -Seleksi sendiri dari padi yang kita tanam dari label putih atau label di bawahnya
    -Buat jajar legowo 2:1 luas lahan calon benih sesuaikan luas lahan untuk 2 x periode tanam
    -Jemur minimal 7 hari buat tipis dan simpan setelah dingin dalam plastik tebal +- 10 kg
    -proyeksikan untuk 2 x masa tanam.
    -Jika menghendaki pergiliran varietas,panen MT1(contoh logawa) untuk MT1 tahun berikutnya, sama dengan panen MT2 ( contoh inp19) pastinya untuk MT2 tahun berikutnya.
    -Atur sendiri jika padi terus menerus, saran saya adalah padi padi palawija.

    Terima kasih
    Gurem

  35. arif wijanarko says:

    Met malam boz…
    saya arif di pinggiran magetan timur…(petani baru)
    mohon petunjuk, besok hari kamis tgl 21.03.13 rencana mau tanam MEKONGGA, umur benih 26 hari, bagaimana pola pemupukan dengan Petroganik, NPK phonska, urea, sp36 dan ZA…
    Luas lahan saya 1 bahu = 0,7ha serta pencegahan thd penyakit, karena musim kemaren menanam inpari4 dan ciherang separo2…dan ternyata inpari4 terkena jamur serta ciherang terkena sundep….
    Mohon petunjuk pengaplikasian dosis pupuk serta penyemprotan obat2annya untuk padi jenis MEKONGGA….
    Matur Thanks U…..

  36. efendy manan says:

    Untuk pola pemupukan Mas bisa lihat di postingan blog ini,saya rasa sudah lengkap mas.Yang perlu diperhatikan adalah penambahan bahan organik minimal 1 – 2 ton perhektar.karena selain untuk memperbaiki kesuburan tanah.kompos kohe,jerami dll juga sebgai “rumah” ideal bagi mikroba menguntungkan yang mendiami lahan mas arif.belum lagi cacing,belut,katak dll akan betah hidup disana yang akan membantu menekan hama.mungkin juga perlu disemprot mol,poc atau pupuk hayati untuk lebih meningkatkan pertumbuhan tanaman.trims

  37. Budi says:

    saya mau cari FS Luk Ulo ada yg tahu ya?

  38. Arif Wijanarko says:

    trima kasih Pak. Efendi atas info dan saranya….

  39. Syamsul Bahri says:

    Assallam mulaikum
    setelah Sy baca si koresponden yang di tulis Saya sangat berminat dengan Infari 19 ini. jadi tolong di kirim di mana untuk membeli Bibit Infari 19.

    Salam Sukses

    Syamsul Bahri

  40. Syamsul Bahri says:

    Selamat Malam
    di mana alamat untuk tempat kita beli bibit Infari 19

    Salam
    Syamsul Bahri

  41. efendy manan says:

    Ass pak Syamsul bahri..saya kebetulan ada teman yang punya inpari 19 SS hasil dari ujicoba multilokasi….bapak bisa hub saya di 081-336828357.InsyaAllah saya bantu.trims

  42. Rudy says:

    Selamat sore – Salam kenal, Mau share sedikit.
    Dari hasil penanaman lalu di sawah tadah hujan di daerah perbatasan Bogor – Tangerang, Inpari 19 cukup memuaskan. Beras yang dihasilkan kelas super (pulen dan putih). Tahan rebah, karena varietas Ciherang, IR 64, Pandan Wangi, dan Mekonga yang ditanama di sekitar daerah sana, rata2 rebah akibat angin kuat. Keuntungan malai yang panjang, selain hasil besar, juga membuat malai merunduk, bahkan sebelum terisi penuh, sehingga posisi malai aman dari serangan burung, kecuali padi yang ditanam di pinggir.
    Kelemahan (kalau mau disebut kelemahan): adalah perlunya bahan organik yang besar, baik pada masa vegetatif, maupun pada saat generatif.
    Sehingga jika kekurangan bahan organik tersebut, maka potensi yang disebutkan di atas hanya akan menghasilkan gabah gabuk (kosong).
    Demikian yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat.

  43. Rudy says:

    Masih uji coba dengan lahan 1000 m. Hasil sekitar 500 kg gabah kering, walau sempat terkena tungro. Agak rawan tungro dan kerdil, sehingga memerlukan treatment pada saat semai dengan menggunakan anti jamur. Untuk Padi yang tidak terkena tungro, memang benar malainya sempat membuat petani lain cemburu, karena rata2 malainya 300 bulir. Anakan produktifnya mencapai 30 -48 anakan.
    Pola tanam yang dipakai SRI + jajar legowo. Pengairan intermitent (terputus) dengan membuat kamalir yang membagi lahan menjadi 2 petak @ 500 m2. Pemupukan fase vegetatif, menggunakan kompos daun ki hujan+kohe ayam, sedangkan pada saat fase generatif menggunakan pupuk guano.
    Jika pemupukan fase generatif kurang, maka akan didapatkan gabah yang hampa di ujung malai.
    Kesimpulan: Inpari 19 boleh dicoba, tetapi untuk mendapatkan hasil seperti yang rekan2 ceritakan di atas, diperlukan management tanam, air, pupuk yang benar2 baik.
    Salam

    • NURMANIHSAN says:

      Trima ksh infonya mas rudy,
      boleh tahu, perbatasan Bogor-Tangerang tepatnya dimana mas? tks

      • Rudy says:

        Daerah Parung Panjang, mas. Profesi saya sehari-hari accountant, tapi kecintaan pada tanaman, tidak memadamkan semangat untuk mencoba menanam. Soal ilmu pertanian, sudah tentu, saya kalah jauh dengan mas-mas sekalian. Sehari-harinya ada petani yang menggarap lahan saya, tapi setiap Sabtu dan Minggu saya menyempatkan untuk terjun langsung ke lapangan.
        Di sana rata-rata sawah tadah hujan, bukan sawah irigasi seperti daerah karawang misalnya. Sudah tentu air menjadi kemewahan tersendiri bagi petani-petani di sana. Untunglah dekat sawah saya ada sumur yang tidak pernah kering, walaupun musim kemarau panjang. Alasan air tersebut yang membuat saya memilih SRI Organik (pengairannya bisa intermitent). Tapi pengalaman lucunya adalah saya sempat disebut orang kota gila oleh petani di sana, karena menyemai di nampan dan menanam hanya 1 batang untuk jarak 40 x 20 cm.
        Tapi setelah melihat hasilnya yang di luar dugaan, mereka cuma berkata: “Ah, repot kalau harus menanam secara SRI, sudah biasa dengan cara lama.”
        Yah itulah potret petani kita saat ini. Semoga mereka dapat berubah seiring dengan waktu.

  44. efendy manan says:

    Betul sekali pak Rudy…saya setuju.
    Inpari 19 akan berdaya hasil tinggi jika dibarengi dengan bahan organik yang tinggi karena malai panjang dan sangat genjah.itu yang sering saya sampaikan pada teman2 yang ingin menanam inpari 19.jika tidak bisa memenuhi lebih baik menanam VUB yang tidak terlalu menuntut bahan organik setinggi inpari 19.

    • Rudy says:

      Sesuai dengan prinsip Ekonomi Modern, pak. Hasil yang besar dapat diperoleh melalui pengorbanan tertentu (optimal). Menggantikan prinsip Ekonomi lama : Hasil yang Besar diperoleh dengan pengorbanan sekecil-kecilnya.
      Tapi jika diperhatikan problem terbesar dari petani adalah asal bibit bagus, cukup dipupuk sedikit, hasilnya pasti berlimpah. Jadi tidak perlu diurus asal dikasih Urea sudah cukup. Padahal dari pengamatan saya, menanam padi, mirip dengan mengurus anak. Harus telaten. Setiap minggu keliling, melihat bagaimana kondisi tanaman. Apakah ada yang sakit, pertumbuhannya kerdil, atau apakah lingkungan sawah banyak katak, lady bug yang mencerminkan sawahnya sehat. Dan pasti bapak2 setuju, bahwa masing2 perlu treatment yang berbeda. DAN YANG TERPENTING, PENCEGAHAN DINI LEBIH BAIK DARIPADA SUDAH MENJADI PARAH.

  45. avi says:

    Pengalamannya sehati dg saya mas rudy hehehe.Maju terus mas sy yakin pelan tp pasti petani didaerah mas rudy pasti mengikuti jejak anda 🙂

    • Rudy says:

      Matur nuwun, mas. Pertanyaan yang selalu mengelitik saya : Kenapa Jepang punya beras premium Koshiki Hikari (sampai ditanam di Amerika), India punya Basmati, Thailand punya Jasmin Rice, tapi Indonesia tidak dikenal. Padahal kita punya beras Menthik wangi, Pandan Wangi. Tapi kenapa tidak bisa mendunia ? Bahkan saya pernah baca beberapa varietas beras baik lokal cenderung punah.
      Saya sering jengkel juga, karena kalau bicara dengan petani umumnya yang dikejar hanya tonase. Tapi mereka tidak pernah bicara kualitas. Apakah tidak terpikir oleh mereka, sekiranya mereka memiliki beras kualitas premium, walaupun lahan mereka sedikit, tapi penghasilan mereka akan meningkat jauh. Tapi saya juga yakin, kita tidak dapat sepenuhnya menyalahkan petani semata, karena masyarakat dan pemerintah pun punya andil yang sama. Mencintai produk Dalam Negeri hanya sebatas slogan belaka. Semoga ke depannya ada perubahan besar dalam pertanian Indonesia

  46. efendy manan says:

    Betul pak Rudy pembelajaran harus dengan sabar dan telaten.InsyaAllah petani disana akan mengikuti dengan sendirinya.

    • Rudy says:

      Setuju, Pak. Alhamdulilah … saat ini sudah ada 3 follower petani yang mencoba mengikuti jejak saya di sana. Walaupun dengan iming2 GKGnya saya beli dengan harga sedikit di atas pasaran di sana. Mudah2an perubahan terjadi di mana2. Kalau bukan kita dahulu yang memulai terus siapa lagi, walau harus diakui kita bukan siapa2. Hanya petani Mbeling pemula yang ingin melihat perubahan, walaupun sekecil apapun perubahan itu. BETUL BEGITU KHAN mas Avi ????

      • avi says:

        ia mas rudy,selain kita memberi contoh petani untuk bertanam secara sehat kita jg perlu DUIT(doa usaha iman dan tawakal) untuk mereka.

  47. efendy manan says:

    Idem pak Rudy…memang salah satu misi dari Oksigen pertanian adalah membawa pencerahan dan perubahan bagi cara pandang petani kita terutama terhadap bahan organik,pertanian sehat tanpa meninggalkan kuantitas dan kualitas hasil panen.Memang kita masih belum apa2 dalam memberikan perubahan namun saya sekarang sudah mulai tersenyum tatkala ada telpon masuk dari rekan petani yang ternyata tergugah dengan tidak membakar jerami,mulai memanfaatkan pesnab,agens hayati,kompos…itu semua berasal dari oksigen pertanian.

    • NURMANIHSAN says:

      Betul Mas Efendy, ketika beberapa petani yg ingin beralih ke semi organik saja, perasaan saya begitu gembira. Sy bayangkan, lahan sawah yg mulai akan sehat. Sebab selama ini, pestisida sdh merajalela. Apalagi, sekarang pestisida dibalut dng ZPT shg daya cengkramnya begitu kuat.
      Oleh sebab itu, kehadiran petani2 lain spr Mas Efendy, Mas Suli, Mas Cantrik, Mas Yuri, Mas Sutopo, MAs Avi, MAs Rudi, Dll yg belum sy sebutkan namanya akan memberikan nilai tambah buat Oksigen Pertanian.
      Saya ingin, para petani yg memiliki budidaya/pengalaman/dll yg bisa meningkatkan hasil panen atau membuat sawah sehat, agar ikut melakukan sharing kepada pembaca lain. Tujuannya agar para pembaca mendapatkan pencerahan. tks

  48. avi says:

    betul mas rudy,sebenarnya kita punya beras varietas lokal yg g kalah dg mereka bahkan varietasnya ada puluhan lebih,sayang skr sudah susah ditemukan.
    Ini dia varietas lokal tempat saya yg sudah hilang;dewi rante,kredik abang,kredik putih,cempo lintang,gentung ireng,gentung putih,ketan inel,ketan jlamprah.
    Varietas lokal yg msh bs ditemui cuma jowo melik,rojo lele,mamas,cempo welut,cempo kidang

    • Rudy says:

      Hampir sama dengan cerita durian yah, mas Avi. Kalau disuruh pilih durian Petruk dibanding dengan Monthong, saya pasti pilih Petruk. Karena rasanya unik, legit. Kagak kayanya durian Monthong yang hanya besar, biji kecil dan manis saja. Tapi kenapa yah, kalau ada durian di supermarket dipajang, pelanggan pasti pilih Monthong dari pada durian lokal ? Jawabannya dari mereka, karena durian lokal sering mengecewakan. Isinya tipis, besar bijinya. Separuh matang, separuh mentah. So … sebenarnya pasar itu sudah tersedia, hanya mereka menunggu pasokan yang terbaik dari pertanian kita. Nah, sebagian tugas-tugas rekan-rekan dan kita juga di sini. Apakah berani untuk menjajal pasar tersebut, dengan mengembang produk lokal yang ada. Apalagi seperti yang Mas Avi utarakan banyak sebenarnya padi berkualitas di daerah yang dapat dikembangkan. Semoga

  49. suli says:

    Pak Rudi salam kenal…..
    Pak Rudi, air bagi daerah irigasi teknis bukan kemewahan tergantung lokasinya, kalau dari atas sudah campur limbah pabrik ? tamat organiknya, lebih bagus punya pak rudi dari mata air yang tak pernah kering….beras bagi saya dari luar negeri ‘hanya’keren di kemasan. mulailah mengumpulkan varietas ‘benih pusaka’ kita sendiri kelak akan berguna.

  50. Rudy says:

    Semoga semakin banyak pembaca yang datang dari berbagai disiplin ilmu bergabung ke sini, sehingga sudut pandangnya semakin luas. Saya akan coba komentar juga dari sisi ekonominya/pemasaran. Kalau dari segi teknis pertaniannya sudah banyak pakarnya.

  51. cantrik says:

    Mohon maaf sebelumnya jika terkesan kurang baik. Minta saran rekan semua.. Meskipun belum panen, banyak yg memesan benih inpari 19. Ada yg mau tukar gabah, ada juga yg ingin membeli. Sampai hari ini hampi 200kg. Baiknya bagaimana ya?

    • Menurut saya sih tergantung njenengan aja wong benihnya juga susah tapi kalau di jual ya jangan tinggi 2,cukup harga tertinggi gabah aja mas,,kisaran 5000/kg kalau di tempat pak Purnomo harganya Rp.10000 untuk semua varietes ,Nah untuk sesama Petani oksigen bisa tukar benih… Oh ya kalau ngga salah UPBS jogja Ada stok untuk inpari 19 dan 18. 🙂

      • cantrik says:

        Terimakasih masukannya mas Yuri. Tadi sebagian yg pesan sudah ke rumah. Alhamdulilah, mereka sepakat harga benih di toko pupuk – harga gabah = kas KT. Dengan satu catatan, tidak ada yg boleh merubah nama varietas.
        Nah di yogya dah ada stok benih inp 19.. Layak dicoba tanam.

    • avi says:

      wah banjir order ni mas cantrik…hehehe

  52. efendy manan says:

    Kalau saran saya sih…bapak kelola benihnya dengan benar…mulai dari roguing,penjemuran dan penyeleksian benih menjadi siap sebar…apalagi yang bapak hasilkan nanti setara kelas SS atau label ungu.Saya yakin,hasil benih yang bapak hasilkan nanti tidak kalah dengan benih yang berlabel.Masalah harga bapak bisa kompromikan dengan rekan2 petani disana…asalkan itu benih yang berkualitas insyaAllah petani tidak keberatan membeli….

    • cantrik says:

      Jujur saya masih awam masalah pengelolaan benih, dan itu sudah saya jelaskan ke pemesan. Saya juga tidak yakin apakah legal atau tidak. Meskipun sudah sepakat harga, tapi saya belum memberi keputusan final. Lagipula kan belum panen. Mohon bimbingan dalam segala aspeknya pak.. Dan terimakasih inp 19 nya.

  53. avi says:

    sy pesen 1 pocong ya mas cantrik,dipetik sm tangkai malainya utk sy gantung buat dijadikan cover teras rumah sy hehehe

  54. cantrik says:

    Insya allah mas.. Malai cuma 35 cm lho mas, yang lahan tegalan rata rata 32 cm.

  55. avi says:

    itu budidayanya di injek injek brapa kali mas cantrik?

    • cantrik says:

      Dua kali pemupukan, dua kali dalam penyemprotan pupuk hayati mas. Total empat kali injek2 mutus akar mas. Itu yg rata tiap sela sela rumpun. Yg gak rata kan sewaktu matun/ngarambet dan nyidang mas. Gak kebayang kalau lahannya seluas mas Avi, pak Arif, pak H Iwan dan rekan yg lain. Capek dan lama.

  56. avi says:

    jd gmn mas tentang injek injek?apa sudah paham maksud dan manfaat injek injek kan mas cantrik sudah menjalankannya,mungkin petani lain msh pd penasaran ada apa dg injek injek?

  57. cantrik says:

    Kalau penjelasan ilmiahnya mas Avi lebih paham, kan ilmunya dari mas avi.. Cuma saya lihat, anakan lebih banyak, batang lebih kokoh, malai lebih panjang. Hanya saja, umur panen lebih lama kelihatannya. Tapi mas, kalau mikroba dalam tanah gak siap, bisa fatal jika pemupukannya diinjak.

  58. edi susilo says:

    Assalamualaikum mas avi,
    saya berencana mau belajar menanam padi seperti byk teman2 diatas, kebetulan saya mempunyai lahan tidur seluas 2 ha.boleh nggak kalo diajarkan selengkap2nya dan mohon dikirim pada email saya e.susilo_says@yahoo.co.id …….terima kasih sebelumnya ya…? ( dr edi.s ds tebas, kec.tebas, kabupaten sambas kalbar…)

  59. cantrik says:

    Kalau penjelasan ilmiahnya mas Avi lebih paham, kan ilmunya dari mas avi.. Cuma saya lihat, anakan lebih banyak, batang lebih kokoh, malai lebih panjang. Hanya saja, umur panen lebih lama kelihatannya. Tapi mas, kalau mikroba dalam tanah gak siap, bisa fatal jika pemupukannya diinjak. Penjelasan ilmiah metode injak silahkan mas Avi jelaskan.

  60. anisa tani says:

    Assalumu alaikum Wr Wb salam kenal buat mas cantrik, mas efendi manan dan untuk semuanya perkenalkan nama saya muhtar petani asal pusakajaya subang. saya pengen menimba ilmu di WEB ini sekaligus saya ingin menjelaskan nama2 varietas yg di paparkan oleh mas Suli lewat artikelnya 16 januari 2013 sudah telat memang tapi lebih baik dari pada tidak sama sekali. Denok NAMA lain dari inpari sidenuk (Hasil rilisian batan) denok sebutan sebelum di sertipikasi oleh pemerintah,sedang inpari 21(hasil rilisan upbs) itu bukan denok. sedangkan ciherang bima ,shogun, gulabed itu sebutan petani karawang untk varietas inpari sidenuk. Sedangkan sri kemuning bukan ciherang kemuning yg di tulis mas Suli itu calon nama varietas mutan jembar yg insya Allah akan segera di rilis oleh batan. Nah untuk ciherang jembar kemungkinan untuk mempermudah penyebutan produk benih yg di hasilkan oleh ud JEMBAR TANI.

    • cantrik says:

      Salam kenal pak, dari petani pemula asal prancis. Kesan pertama saya (setahu saya Inp 21 = Inp Sidenuk), agak mengherankan juga, kenapa BATAN menyematkan nama Inpari pada varietasnya. Inpari identik dengan varietasnya BB PADI. Trus yg sedang saya tanam sekarang Inp 21 atau Sidenuk ya?.

      • anisa tani says:

        Terima kasih atas sambutanya pak cantrik. mohon di inpormasikan sewaktu bp beli benihnya itu varietas inp sidenuk atau inp21. karena kedua varietas tersebut masing masing punya sertifikasi. dan deskripsi yg berbeda.untuk peraturan pemerintah sekarang setiap varietas baru itu wajib memakai nama depan INPARI ( Inbrida padi irigasi).untuk semua jenis padi irigasi. INPAGO (Inbrida padi gogo)untuk nama depan semua jenis padi gogo dan INPARA (INBRIDA PADI RAWA) Untuk nama depan semua jenis padi rawa.Itu berlaku untuk semua instansi,cuman yg membedakan kalau rilisan upbs itu MEMAKAI ANGKA 1-21 dst. dan instansi di luar itu wajib memakai nama depan INPARI NAMA BELAKANGNYA ITU TERSERAH DENGAN KEHENDAK MASING-MASING INTANSI.

    • efendy manan says:

      Assalamualaikum pak Muhtar..akhirnya kita bisa ketemuan disini pak..bgaimana kabar pak?Yang saya kenal pak muhtar adalah petani binaan Batan yang tahu seluk beluk varietas2 keluaran Batan…yang tentu saja sangat mengenal karakter varietas2 padi disana….kami sangat berharap bapak bisa memberi pencerahan,berbagi pengalaman demi kemajuan petani di Indonesia…hatur nuhun pak…

      • anisa tani says:

        Wa alaikum salam mas Efendi alhamdulillah kami disini sehat sehat selalu. insya allah saya akan memberikan semua yg saya dapatkan.

      • anisa tani says:

        Wa alaikum sallam mas Efendi Alhamdulilah kami disini Baik baik selalu dan harapan kami mas Efendi beserta teman teman semua juga sepserti kami dalam keadaan sehat wal afiat amiin. insaya allah saya akan berbagi dengan segenap kemampuan saya ….

  61. cantrik says:

    Terimakasih ulasannya pak Muhtar. Sidenuk saya dapat dari Pak Nurman. Menurut pak Efendy, yang saya tanam adalah sidenuk. Tiap petak memang saya beri keterangan nama varietas dan POC yg saya gunakan. Khusus Inpari 19 saya buat demfarm Primanu di dua petak dengan kondisi tanah yg berbeda.

  62. cantrik says:

    sebagai informasi, semua petak milik saya dan petani lain yang menanam Inpari 19 menggunakan pupuk Hayati Primanu. Terimakasih pak Efendy.

  63. Asep gunawan says:

    Asslmkm,.Salam kenal pak muhtar..kebetulan saya di daerah cilandak,anjatan,indramayu,untuk anisa tani tepatnya di daerah mana,patokan perempatan pusakaratu,apakah di depan smk pertanian pusakaratu?

    • anisa tani says:

      a alaikum sallam. Salam kenal kembali pak Asep.alamat kami tepatnya dusun mekarjaya desa Pusakajaya RT 09/02 kalau dari arah cirebon pas prapatan pusaka ratu ambil kiri arah compreng kurang lebih 1km nanti ada MTS TERUS TIDAK JAUH DARI SITU ADA TOKO BANGUNAN PAS POJOKAN PERTIGAAN ADA POS KAMLING AMBIL KIRI TIDAK JAUH DARI SITU GUDANG KAMI KURANG LEBIH 200 METERAN ADA JEMBATAN
      GUDANG KAMI SEBELAH KIRI SEBELUM JEMBATAN.

      • cantrik says:

        Assalamu ‘Alaikum pak Muhtar.. Ada benih inpari 6 gak? Saya ingin coba tanam di MT 3.

    • anisa tani says:

      Wa alaikumsallam Wr Wb. alamat kami tepatnya dusun mekarjaya RT09 RW02 DESA Pusakajaya KEC. Pusakajaya. Pak Asep bila bpk arah perjalanannya dari arah Sukra Nanti kalau sudah di perempatan pusakaratu ambil kiri ke arah Compreng jalan terus kira2 -+1 km Nanti ada sekolah Mts Al Muksin ada pertigaan jalan menuju dusun kedung jati di pojokan pertigaan ada poskamling dan ada toko alat2 Bangunan ambil KIRI -+200 Meteran nanti ada jembatan gudang kami sebelah kiri sebelum jembatan.

  64. suli says:

    Ketinggalan berita lagi…habis dari Lampung
    Salam kenal Pak Muktar….
    Terima kasih pak penjelasannya, ya karena saya sering ubek ubek sawah di cilamaya wetan (sawah pak haji ade) dan sawah keponakan di desa tunggakjati tanjungpura karawang barat, sempat di pusingkan dengan nama nama varietas penamaan sendiri oleh petani di sana. salah satu varietas adalah shogun gulabed alhamdulilah sekarang bertengger di beberapa petak di sawah,menjadi favorit keluarga karena nasinya ‘pas’ di lidah, sudah 3 kali saya tanam,hanya harus di tanam di MT2 karena keberatan gabah…..tapi tetap saya menanamnya.mantapnya beras tidak patah….
    Pak cantrik…..
    Makin jago aja bertaninya, alhamdulilah kalau liat badannya pastinya idek ideknya lebih dalam, lebih babak belur tu lumpur, syukur syukur di prapat langsung, makin banyak akar putus makin baik, pasti suket tidak sempat tumbuh, mau tukul injak….mantap pak . saran saya perkara benih seperti mas efendi, saya menambahkan sedikit….pilih dari petakan terbaik, minim pestisida,syukur dari jarwo 21- 41, pengeringan harus sabar sampai 5-7 hari, dalam pengeringan jauh dari varietas lain, karena telapak kaki/sandal bisa membawa beberapa bulir sewaktu proses penjemuran jika tempat penjemuran banyak varietas lain, harga standar bolehlah 10 rb/kg, batasi maksimal 20 kg, tukar benih adalah baik, bukankah leluhur kita dulu melakukan seperti itu ??

    • anisa tani says:

      Assalamualaikum Pak Suli salam kenal kembali. sebenarnya sih Inpari sidenuk atau yang disebut oleh petani Karawang Shogun Gulabed bisa di tanam di musim penghujan asalkan dosis pupuk ureanya kita kurangi jarak tanam diperlebar minimal 30 x 30 cm / 40 x 40 dengan legowo 5-1. dosis pupuk yang biasa saya pakai khussus untuk varietas inpari sidenuk pada musim hujan ialah: APLIKASI 1 di umur tanaman 10 hst Urea 50 kg, SP 36 50 kg, KCL 50 kg. APLIKASI 2 di umur tanaman 20-25 hst phonska 200 kg + 50 kgKCL. APLIKASI 3 di umur tanaman 40 – 45 hst nah untuk aplikasi yg ketiga ini kita harus melihat kondisi daun bebas dari embun atau air hujan (kering) teknis seperti ini saya lakukan sudah tiga musim hujan(rendeng) alhamdulillah dengan hasil yang cukup memmuaskan.

    • anisa tani says:

      Maaf pak Suli ada yg terlupakan aplikasi 3 di umur tanaman 40 – 45 hst NPK MUTIARA 100 kg + KCL 50 kg.

  65. efendy manan says:

    Alhamdulillah kalo begitu pak Muhtar….
    Ternyata memang dengan internet Dunia jadi makin sempit lebih sempit drpada daun kelor…he3x
    Dari sini pula kita bisa berinteraksi dan saling berbagi ilmu pengetahuan terutama dalam pertanian.Tak lupa salam saya buat Pak Hambali…walaupun saya tak pernah bertemu langsung tapi via Bu Diah…tp insyaAllah saya tak pernah melupakan beliau dan pak Muhtar…

    • anisa tani says:

      Assalamu alaikum Mas Efendi. Alhamdulilah salam mas Efendi sudah saya sampaikan pada pak Hambali dan beliau pun titp salam pula untuk mas Efendi. saya jadi malu pada teman teman. Ternyata sudah berhasil menggunakan bio organik untuk lahan petaniannya.sedangkan kami disini (pusakajaya) belum ada yang bisa menggunakan organik dengan hasil yang memuaskan. mohon bimbingannya mas Efendi. Agar kami disini tidak selalu ketergantungan pada pupuk An organik dan Pestisida kimia.

  66. cantrik says:

    Pak Suli ini terlalu memuji…baru dua kali nanam padi koq dibilang jago.. Mungkin karena memang varietas dan poc nya pas, jadi byk yg tertarik. Injak2 nya g langsung mrapat pak. Alhamdulilah, sawah sy, ortu dan mertua gak pake insektisida kimia pak. Untuk semprot sy aplikasi Primanu, Pesnab Kluwak, dan booster organik resep mas Avi.

  67. suli says:

    Pak Muhtar….
    Hehe maaf saya sudah permisi pakai kimia she….dan jarak tanam 30×30. sawah saya semi rawa pak dan pesisiran +- 12 km jadi kalau datang angin ribut selesai untuk padi yang tidak kokoh di MT1. okelah bagi teman di sini yang masih memakai kimia untuk padi seperti diatas bisa pakai seperti cara pak muhtar silakan.
    Pak efendy…
    Inpari 19…saya beranikan tanam untuk menyakinkan petani sekitar, karena pada MT1 pada petani yang saya kasih benihnya ,hasil kurang memuaskan (maklum 104 hss) kanan kiri logawa.saya undurkan 7 hari dari rata rata orang nyebar.semoga panen bareng nanti.

    • anisa tani says:

      Mohon maafkan saya pak Suli. Bukan maksud saya mengajari itik untuk berenang. Saya masih buta tentang organik . selama ini saya memperlakukan lahan pertanian saya dengan semi organik, pernah dua musim MT1 DAN MT2 PULL ORGANIK Dengan keterbatasan pengetahuan saya tentang organik hasil produksi panen saya turun sampai 50 %. sedang biaya produksi meningkat hingga 30 %. Mohon petunjuk dan saran dari bapak. Agar saya dan warga tani pusakajaya bisa memperlakukan lahan pertaniannya dengan PULL ORGANIK. Terimakasih pak Suli.

    • irwanto says:

      Salam kenal pak cantrik

      • cantrik says:

        Salam kenal juga pak Irwanto.. Pak Irwanto yg dari Gresik ya? Maaf kalau salah.

    • cantrik says:

      Pak Suli, meskipun anakan inpari 19 tidak terlalu banyak, kalah dengan sidenuk, saya kira cocoknya memang 30×30 pak. Punya saya 27×27 legowo 4:1. Terlalu rimbun, jadi tempat bertelur burung dan beranak den baguse tikus.
      Memang sepertinya malai inpari sangat merunduk, dengan daun lebar dan panjang, gabah kurang terlihat. Kalau dari dekat baru bikin betah duduk di pematang sambil ngopi.

      • arif krwg says:

        mas cantrik inpari 19 gimana sudah mulai merunduk kah? insyallah saya pesan 50 kg ya

  68. efendy manan says:

    Silahkan pak suli…bisa dicoba.memang inp 19 ini agk doyan bahan organik.di tanah yg subur hasil bisa mendekati potensinya..ini karena umur yg cekak dan malai yg panjang.

  69. suli says:

    Pak Muhtar….
    Malah seharusnya saya yang minta maaf, pertanian saya sebut sehat bukan organik, saya hanya permisi dengan kimia,hanya permisi.dulu kimia pun saya sangat royal, setelah hancur secara ekonomi ‘UNTUK BIAYA PERANG’ lalu kembali ke tradisi leluhur, yang di berikan oleh para pengiat organik, maka sekarang royal dari bahan yang tersedia dialam, kompos dan apa saja…dalam permisi waktu itupun saya gagal panen malah karena hama ‘menang’ . bapak muhtar masih panen 50%masih untung. banyak saran dan petunjuk di blog ini pak…..silakan cari.
    Pak Ali…
    Anak tidak banyak asal bernas semua….bisa kuliah semua S1
    Pak efendy…
    Semoga . selama kandang sapi masih ada sapinya…..selama istri saya mau menampung urinenya…..selama saat kemarau tanah merekah untuk menaruh kompos kompos pasca panen palawija MT3

    • Rudy says:

      Mau Ikutan nimbrung nih. Mau bagi cerita: yg pertama, pengalaman saya bertemu dengan pak Bobon petani sayur di Lembang. Beliau pernah praktek kerja tani sayur di Jepang. Beliau mengatakan bahwa petani jepang yang sudah lebih modern dan lebih organik dibandingkan petani kita masih menggunakan pupuk kimia dengan dosis sangat kecil. Yang mereka kejar adalah bahan anorganiknya. Yang kedua: adalah masukan dari Pak Sandra Edhi, pemilik Esha Flora (dosen IPB fakultas kehutanan): kadang2 kita salah mengerti dengan kata2 bombastis pertanian organik. Sehingga seakan2 semua yang dipakai adalah bahan organik dan melupakan bahwa bahan organik juga dibangun dari bahan anorganik dan tumbuhan memerlukan bahan anorganik itu. Yang perlu dihindarkan adalah bahan anorganik yang diproduksi masal secara kimiawi yang dipakai secara berlebihan. Yang ketiga adalah pengalaman saya menanam padi saat ini dengan mulai menggunakan Xeolite sebagai bahan tambahan anorganik dan mungkin Mas Avi yang menggunakan garam inggris (epsom salts). Xeolite dan epsom salt bukanlah organik, tapi bahan anorganik. Jadi saya setuju dengan pak Suli dalam hal mengurangi pupuk kimia secara berlebihan, tetapi saya tidak setuju jika konsep pertanian organik berarti hanya tergantung pupuk kandang, kompos, dan mikroba saja, tanpa melibatkan bahan anorganik. Yg terpenting menurut saya adalah pengamatan lapangan, dimana tidak ada resep yang benar2 bisa sama untuk masing2 lahan yang berbeda. Maksud saya apa yang diterapkan sukses oleh satu petani sukses jika diterapkan langsung tanpa pengamatan lapangan yang cemat di lahan lain, belum tentu hasilnya akan maksimal di tempat lain. Dengan pengamatan cermat dan rutin maka kita dapat mengetahui apa yang diperlukan oleh padi yang ditanam pada waktu yang tepat dan jumlah yang tepat. Apakah pendapat saya salah ? Mohon masukannya. Trima kasih

      • cantrik says:

        Meminjam kata mas Suli… TOP.

      • avi says:

        selamat bergabung kembali mas rudy,kemana saja selama ini kok baru nongol.
        Sy sependapat mas rudy,sebenarnya penyusun organik jg adalah senyawa kimia hanya saja yg membedakan adalah sintesanya.Contoh air senyawa penyusunnya adl H2O,hidrogen rumus kimianya H dan oksigen rumus kimianya O,Carbohidrat senyawa kimia penyusunnya C6H12O6

      • Rudy says:

        Hallo mas Avi. Iya nih lagi coba ternak itik, tp pusing sm yang jaganya. Sy coba 300 ekor itik, pas mau jual ada 260 ekor, tapi pas benar2 jual tinggal 90 ekor. Yg urus bilang mati, tapi sy ke pasar terdekat, eh itiknya ada sehat walalfiat. Kalau nuduh dosa, tp klau engga kesel. Pusing .. Ada kenal yang ulet, jujur, dan mau maju di daerah mas Avi, boleh dikenalkan tuh. Oya .. saya sedang coba pake Zeolite untuk sawah. Zeolite untuk pembersih air. Hasilnya sidh kelihatanny bagus.Hemat pupuk, nyerap racun, meningkatkan oksigen tanah juga.

  70. arif krwg says:

    Assalamua’alaikum mas suli, salam kenal mas suli. kapan-kapan klo ada waktu main ketunggak jati, mampir ke batujaya bagi-bagi pengalamanya sama org batujaya.

    arif-krwg

  71. cantrik says:

    Kang Arif, mengenai persentase bernas inp 19 yg kang Arif tanyakan via Sms, saya angkat di sini aja biar nanti ditambah penjelasan dari rekan yg lebih pengalaman. Menurut saya, potensi kebernasan varietas padi dipengaruhi kesuburan tanah, air, perlakuan, cuaca dan potensi rebah. CMIIW.
    Kalau persentase bernas inpari 19 yang saya tanam, nanti beberapa hari sebelum panen saya coba hitung dari tiap petak dengan kondisi tanah yg berbeda. Dan menurut saya apapun hasilnya, tidak mutlak.

  72. avi says:

    benar yg dikatakan mas cantrik,tingkat kebernasan itu dipengaruhi faktor L

  73. sebuah impian says:

    inpari 19 tidak tahan potong leher dan belok
    kalo d tanam d musim penghujan. .
    daunya juga mudah terserang jamur. .

    • cantrik says:

      Belok maksudnya gimana ya pak? Potong leher ciri cirinya bagaimana ya,? Saya memang masih awam mengenai penyakit padi, wong baru dua kali tanam padi, dan emang kurang pintar..hehehe
      Saya kira, tiap varietas punya plus minusnya pak.. Tapi bisa juga yg bapak alami tidak dialami oleh petani lain yg tanam padi, tapi sharing bapak tentu berguna dan berbobot karena didasari pengalaman menanam inp 19.

    • Rudy says:

      Untuk mencegah jamur, bisa coba dengan Trichoderma atau Corynebacterium. Dosis 1 tutup untuk 3 liter air. Jangan disatukan dengan pestisida kimia. Usahakan dari awal tanam. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Semoga berguna

  74. suli says:

    Pak Rudi…..terima kasih penjelasannya, Pak Arif ya, Insya Allah….kadang saya ketunggak jati kalau pas keponakan libur hari sabtu minggu.dari tanjungpura berapa Km ? pak arif….pengalaman yang pahit saja ya…biar enak di kemudian hari, seperti jamu aja

    • Rudy says:

      sama2,pak. Tapi jangan disebut penjelasan,pak. Malu. Ini sih cuma bagi2 pengalaman obrolan orang lain yang lebih pengalaman. Saya cuma tularkan saja, siapa tahu ada gunanya.

    • arif krwg says:

      30 km lah kang suli, klo ada waktu saya tunggu kedatangannya

  75. Tono says:

    Daerah karas magetan di mt2 telah menanam inpari 19. Sebagian besar yg menanam 19, terkena potong leher, wereng coklat, rebah(ambruk). Mohon masukan semuanya. Karena rencananya akan saya coba saya tanam di mt3

    • Rudy says:

      Dari awal tanam, coba mulai dengan memperbanyak mikroba tanah yang berguna. Trichorderma, Corynebacterium boleh dicoba. Keduanya baik untuk menangkal serangan jamur tanah (soil borne). Kemudian perkuat akar dengan hormon akar auksin dan faktor ijak2 made in Mas Avi, untuk mengurangi akar permukaan, sehingga struktur akar kokoh dan tidak gampang rebah. Atur juga irigasi,kalau perlu ada saat dikeringkan sampai pecah2 sehingga oksigen sampai ke akar yang terdalam. Untuk wereng coklat : kebersihan sekitar lahan harus diperhatikan, jika di keliling sawah banyak semak, maka kemungkinan wereng berkembang akan lebih besar.Coba gunakan Bakteri merah untuk pencegahan dini.Semoga bermanfaat

    • Rudy says:

      Sy sekarang sedang tanam Inpari 19 dan Inpari Sidenuk. Masuk MT2. Memang sangat terlambat, karena yang lain sudah tandur, sy msh sibuk olah tanah (hampir 1 bulan lebih). Dari mulai bajak, benamkan jerami dan daun2an, didiamkan 1 mg, masukan biakan mikroba, diamkan 1 mg, masukan bokashi kohe ayam diamkan 1 mg, terakhir mikorhiza diamkan lagi 1 mg. Baru ditanam dgn metoda SRi 1 lbg 1 bibit, jajar legowo 4×1 sisipan. Hasil belum kelihatan karena sekarang baru memasuki mg ke-3. Tapi ekosistemnya sih keliatan oke. Lintah dan keong mas dulu byk, sekarang tdk ada, digantikan muncul ikan kepala timah kagaktau datang dari mana, udang air tawar pun mulai keliatan dan yang tak kalah penting jika sedang dimacak2kan, kotoran cacingnya terlihat banyak sekali, Tanahnya abu2 hampir hitam, bukan coklat muda (tanah yang sering kena urea).Semoga saja hasilnya baik

      • avi says:

        kalau tanah dan ekosistemnya kaya gitu udah sip mas rudy,mirip dg lahan sy yg dipinggir hutan cuma bedanya lahan sy sering dibuat main monyet,pematang sering putus krn diubek ubek anak anak yg mancing belut 🙂

  76. Tono says:

    Maaf sebelumnya, karna saya share tanpa permisi. Saya petani dari desa pelem, karangrejo magetan, jatim.
    Saya petani ibarat bayi masih belajar duduk. Tetapi berhubung terlalu yakin jika pestisida kimia kedepan merusak lingkungan & petani itu sendiri, saya nekad membuat pestisida & mol organik. Salah satu Panduan saya: blog bapak. Di area 50 are mt1 kemarin saya tanam inpari 18, dgn pupuk, 4 sak petro organik, 1 kw urea, 1kw ponska dan 1kw sp36. Untuk atasi jamur dan wereng sya menggunakan agen hayati coryna bacterium, vertisillium dan ramuan bawang, daun kemitir serta empon2. Hasil panen hanya mendapat 4,3 ton. Di mt2 ini dari luas 50are, yg 1 are saya coba tanam full organik, sisanya menggunakan pupuk kimia, dgn varietas campuran inpari 7 dgn varietas lokal luk ulo, dgn perbandingan 3:2. Akan saya panen hari sabtu, tgl 15-06-2013. Dilihat dari tampilan, yg full organik malai dan isinya tidak terlalu kalah dgn yg pupuk kimia. Cuman permasalahannya dalam satu petak, 1/2 bagian anakannya amat sedikit. Sisanya tdk kalah dgn pupuk kimia. Pestisida tetap full organik. Dan mt3 rencananya mo tanam inpari 19. Cuman yg telah tanam 19 di mt2, hasilnya seperti yg saya share sebelumnya. Saya jadi bimbang. Mohon sarannya pak?

    • Rudy says:

      Menurut saya tidak ada yang salah untuk pengelolaan. Yang penting jangan fanatik pada sesuatu dan anti dengan yang lainnya. Masing-masing ada kegunaan masing2. Bukannya setiap ciptaan Allah tidak ada yang mubazir. Untuk hama, jika ingin dikendalikan secara organik, maka sebaiknya gunakan prinsip Lebih baik mencegah daripada mengobati. Harus digunakan selagi koloni hama/jamur masih sedikit. Tetapi jika sudah meledak populasinya, maka tidak ada jalan lain selain menggunakan pestisida kimia. Tetapi dengan konsekuensi, ekosistem yang sudah dibentuk akan rusak dan dimulai lagi dari awal. Tetapi dengan dosis tepat, pestisida kimia tidak terlalu merusak. Semoga bermanfaat. Mungkin ada rekan2 lain yang sudah pakarnya bisa memberikan tambahan. Oya, untuk anakan tergantung variasetas padinya, tetapi bisa dibantu dengan ZPT khusus memicu tunas.

  77. Tono says:

    Pak Rudy, Trima kasih banyak atas sarannya. Kalo boleh tanya lagi, apakah pengembangan thrichorderma selain dimedia padat, bisa dikembangkan dimedia cair?
    Maaf bila saya banyak pertanyaan.
    Buat p.Ihsan, trima kasih atas semua informasi yg ditulis diroom ini. Krn banyak membantu kami sebagai petani.

    • NURMANIHSAN says:

      Sama2 mas Tono, semoga ruang diblog ini bisa berguna bagi kita semua. dan akan indah bila di share/disebarkan juga ke petani yang ada disekitar kita masing-masing.
      Bisa minta no hpnya mas tono? tks

      • Rudy says:

        Wah, pak Nurman. Mohon maaf Sabtu kemarin, mau berkunjung jadi batal. HP saya ketinggalan di rumah dan HP yang saya bawa tidak ada pulsanya habis. Mana daerah parung panjang macet parah. Lagi perbaikan jalan. Jika tidak keberatan bisa diatur ulang,pak. Sabtu kemarin saya juga buru-buru, antar jemput kenalan dokter hewan lihat bebek kena demam dan agak ngorok. Mohon maaf, pak.

    • Rudy says:

      Betul sekali. Trichoderma bisa dibiakkan dalam media cair, walaupun sulit dikenali apakah terpapar mikroba lain atau tidak (jika padat dapat dikenali dari warnanya). Tetapi ada keuntungan dari pembiakan dalam media cair, yaitu penyimpanannya yang lebih praktis. Sedangkan dari sisi pemakaian lebih praktis media padat, karena pendistribusiannya yang ke tanah, bukan ke daun. Jika mau praktis, sebaiknya Bapak membeli isolat yang dijual dalam bentuk cair dan memperbanyaknya dalam bentuk padat dan langsung diaplikasikan ke lahan sesuai dengan kebutuhan. Semoga bermanfaat.

    • Rudy says:

      Tidak masalah, pak. Soal banyak pertanyaan. Saya juga sering tanya2 ke banyak orang yang lebih ahli. Bukannya malu bertanya sesat di jalan. Sekalian juga share di blog ini. Kali2 ada yang bisa kasih masukan. Saya saat ini sedang merintis konsep waste to zero (tidak ada yang terbuang). Saya coba pelihara bebek. Tidak banyak. Idenya adalah: jerami hasil sawah yang dulu dibakar, saya kumpulkan. Kadang2 masih ada bulir padinya. Saya pakai untuk alas bebek. Setelah basah dan kotor dengan kohenya, saya kembalikan ke sawah atau kebun sayur. Saya juga coba tanam sayuran. Tidak banyak juga. Hasilnya bisa dijual, tetapi sisa yang busuk atau tidak laku, bisa diolah untuk mengurangi ketergantungan pakan bebek buatan pabrik dan yang sudah busuk, saya pakai untuk ternak cacing. Tidak banyak juga. Tapi kotoran cacingnya bisa dipakai untuk pupuk kelas premium, sedangkan cacingnya bisa untuk kebutuhan protein pakan bebek. Nah menarik kan konsepnya. Saat ini yang sudah berjalan dengan baik, baru sawah dan bebek, saya berniat melanjutkan ke sayur dan cacing tanah. Tentunya konsep tidak baku harus sawah,bebek, sayur dan cacing. Bisa melibatkan ayam, kambing, sapi,bahkan lebah. Tetapi yang bakunya adalah sinergik (saling keterkaitan) dan tidak ada yang terbuang. Apakah ada yang berminat untuk menerapkan di daerah masing2? Jika ada mohon untuk mengabari perkembangannya, karena saya tertarik melihat perkembangan dengan kombinasi2 lainnya. Tks

  78. Tono says:

    Buat Pak Ihsan 085853612181

  79. efendy manan says:

    Ass semua…wah2 saya ketinggalan kereta nih…maklum 2 minggu saya sibuk ngurus pernikahan adik, jadi gak sempat koment…oya,buat pak tono trichoderma bisa dibiakkan dalam media cair bisa EKG (ekstrak kentang gula),ekstrak kedelai dll.caranya mirip perbanyakan coryne cuma dengan media cair harus benar2 menjaga sterilitas karena sulit sekali mengenali apakah nanti trichoderma bpk jadi atau tidak (kontaminasi) kecuali diuji di lab.sehingga lebih mudah pembiakan dengan media padat..semoga bisa membantu….untuk isolat bapak bisa mendapatkan di lab popt terdekat…

  80. Tono says:

    Makasih banyak p.Efendy. Maaf, mau tanya lagi pak.
    Misalkan deteksi berkembangnya pake indikator bau dan cek lampu, apakah bisa pak?
    Dri pengalaman coryn dan verti, sebelum saya lab kan, pernah saya uji pake cek lampu. Untuk lampu yg redup hasilnya 10 pangkat 6 dan untuk yg terang hasilnya 10 pangkat 7.
    Gimana pak?
    Mohon sarannya.
    Terima kasih sebelumya.

  81. efendy manan says:

    Memang pak…secara praktisnya salah satu indikasi agens hayati cair yang jadi adalah berbau harum mirip tapai,jika berbau busuk maka dikategorikan ada tanda2 mikroba patogen yang berbiak.Dan untuk cek lampu bisa saja pak…Namun salah satu ciri khas agens hayati adalah adanya tuntutan “harus” hanya satu mikroba yang hidup dalam satu media biak.Sederhananya jika kita membiakkan trichoderma maka yang tumbuh harus trichoderma saja dan itu bisa diketahui dengan diuji di laboratorium…sehingga mejadi tuntutan jika sebelum agens hayati dilepas ke pengguna (petani) harus di uji terlebih dahulu.Agak ribet memang namun akan sangat berpengaruh terhadap efikasi agens hayati nantinya.

  82. Tono says:

    Terima kasih banyak pak Efendy. Mudah2an info bpk, dpt membantu kami semua.

  83. efendy manan says:

    Sama2 pak…tapi jika ingin dipake sendiri dan jauh dari lab POPT maka tanpa pengujian tidak apa2…bisa langsung diuji di lapangan.Jika agens hayati bapak bagus maka akan berpengaruh pada penurunan populasi hama di lapangan…

  84. zeni says:

    sayanya, msh sulit nyarinya pak..msh d m0n0poli..pertanian.

  85. zeni says:

    tp sayangnya msh sulit dptkan benihnya,, msh d m0n0poli prt
    anian..

  86. bambang says:

    Ada yang punya benih inpari 1 ?

  87. eriyadi says:

    pak nurman… saya mau beli benih padi inppari 19 dimana ya? saya tinggal di okutimur sumatra selatan. trmksh..

  88. Abu Shafiyya says:

    Tadi pagi saya muter ke kios pertanian, daerah indramayu.
    Ternyata susah jg ya nyari varietas inpari disini. Penjualnya bilang, “kalau Inpari kebanyakan tengkulak gk mau nerima mas, alasannya ketika di giling berasnya bnyak yg remuk/patah.”

    Apa iya begitu mas?

  89. efendymanan says:

    Inpari banyak variannya pak….yang trend sekarang di Karawang indramayu subang….adalah inpari 32…

Leave a reply to sutopo Cancel reply