KEONG MAS SEBAGAI AGENS HAYATI

KEONG MAS:MEDIA PEMBIAKAN ALTERNATIF AGENS HAYATI

Oleh: Efendy Manan

Bila mendengar kata keong mas,tentu di pikiran kita terbersit hama yang menjengkelkan bagi sebagian besar petani.Betapa tidak,moluska yang satu ini bisa dibilang  sangat rakus dan bisa menghabiskan padi muda hanya dalam hitungan hari.Perkembangbiakannya pun luar biasa cepat dan mampu berhibernasi  jika dalam kondisi kekeringan.

Keong mas (Pomacea Canaliculata Lammarck) bukanlah binatang asli Indonesia melainkan berasal dari Argentina yang pada sekitar tahun 80 an diperkenalkan sebagai binatang hias air tawar dan alternatif sumber olahan makanan.Namun karena,kurangnya pengawasan dan banjir maka keong mas cepat sekali menyebar ke saluran air,sungai dan sawah-sawah di sekelilingnya.Sedemikian tingginya mobilitas binatang ini,menyebabkan keong mas sekarang masuk dalamkategori  hama serius tanaman padi.Dalam data yang dikeluarkan  Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menyebutkan pada tahun 2007 keong mas telah merusak lahan padi 22.110 Ha yang semula hanya 13.227 ha pada tahun 2003.

Keong mas termasuk  hewan amfibi karena mempunyai insang dan paru-paru.Paru-paru tertutup jika hidup dalam air dan terbuka setelah keluar dari air.Keong mas juga mempunyai sifon pernafasan untuk bergerak sambil mengambang.Semua kelebihan tersebut berguna untuk mekanisme survival.Pada musim kemarau keong berdiapause pada lapisan tanah yang masih lembab,dan muncul kembali ketika lahan digenangi air.Jika hidup pada tanah kering,keong mas akan ganti bernafas dari aerobik  menjadi anaerobik.

Bahan Media Biak Mikroba

Selain dikenal sebagai hama perusak padi,keong mas ternyata mengandung protein yang tinggi  yaitu berkisar 15%-50%,Omega 3,6 dan 9.sehingga sangat potensial digunakan sebagai media pembiakan alternatif bakteri.Tingginya kandungan protein tersebut dapat dipertimbangkan sebagai bahan baku pembuatan pepton yang merupakan sumber nitrogen utama dalam media mikrobiologi untuk pertumbuhan bakteri (Kartika,2010).Sehingga tidak jarang keong mas dijadikan sebagai bahan pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) dikalangan petani.

Namun sebenarnya daging keong mas juga bisa dipakai sebagai subtitusi  daging sapi dan kentang  yang selama ini sebagai bahan utama media biak agens hayati di tengah melonjaknya harga dua komoditas itu di pasaran.Bahan keong mas dipakai karena selain mudah didapat juga mampu menekan populasi di lapangan.Penelitian ini dirintis oleh Ardiana Kartika B seorang staff Peneliti PHP Banyumas dalam membiakkan pseudomonas flourence.Adapun caranya sebagai berikut:

Bahan yang digunakan:

Daging keong mas 400 gram

-Terasi 2 gram

-Air 1 liter

Cara pembuatan:

-Didihkan air dalam panci

-Masukkan daging keong mas dan terasi dalam rebusan air

-Rebus selama 20 menit kemudian saring

-Air saringan dalam keadaan panas dimasukkan dalam wadah/jerigen biarkan hingga dingin.

-Masukkan biakan murni bakteri kedalam jerigen  dan tutup rapat.kocok sesering mungkin dan inkubasi selama 7 hari.

-Bakteri dapat digunakan.

Selamat mencoba.

Sumber:

  • Teknik eksplorasi dan pengembangan bakteri pseudomonas flourence,Ardiana Kartika B.
  • Pengendalian hama keong Mas,Wiwik Yunidawati -2012

About NURMAN IHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
This entry was posted in PUPUK ORGANIK. Bookmark the permalink.

2 Responses to KEONG MAS SEBAGAI AGENS HAYATI

  1. 8bintang says:

    Manfaat buat tanaman Padinya bagaimana Pak Nur? Mungkin bisa dijelaskan berapa prosentase peningkatan mikroorganisme dalam areal pertanian setelah pemberian MOL tersebut.Kalau dilihat dari bahan sih ini mudah didapat,tetapi bagi kebanyakan petani di tempat saya termasuk saya sendiri aplikasi apapun jika dirasa kurang signifikan khusunya bagi peningkatan hasil panen dan kesuburan tanah baik jangka panjang maupun jangka pendek tentunya ini kurang diminati di kalangan petani.Contoh : Penerapan tanam jajar Legowo.Dulu hampir semua petani memakai pola ini,sekarang tinggal 30%,dengan alasan tidak ada peningkatan hasil panen secara signifikan.

  2. efendy manan says:

    Ijin sharing mas Nurman…
    Yang dibahas pada tulisan diatas adalah pemanfaatan keong mas sebagai media alternatif pembiakan bakteri agens hayati seperti Coryne bacterium,pseudomonas flourence,bacillus dll..hal ini dilakukan jika bahan utama spt daging dan kentang untuk bahan perbanyakan tidak ada atau mahal harganya.Sehingga bisa dimanfaatkan daging keong mas yang banyak tersedia di sekitar kita….untuk isolat bisa bapak cari di Lab.PHP setempat….

Leave a comment