TANAMAN ALFALFA / TANAMAN ALFAFA

TANAMAN ALFAFA : TANAMAN SUPER PROTEIN
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )

Bila kita pernah melihat produk andalan K-Link yang bernama “Klorofil”, cobalah baca lebih teliti labelnya. Ternyata, isi klororif 100 % adalah tanaman alfafa. Dari mana produk ini? yang jelas bukan dari negara kita. Produk ini diimpor dari negara lain.

Mengapa sapi-sapi dan domba-domba di Australia, Selandia baru, Amerika dan negara2 tertentu besar-besar? Rahasianya : Para sapi dan para domba itu makan rumput alfafa. Walaupun tanaman alfafa bukan rumput. Kata rumput digunakan untuk memudahkan arti pentingnya tanaman ini.

Mengapa kuda-kuda Arab begitu perkasa, bobot tubuh dan bentuk tubuhnya begitu kuat dan kokoh? sekali lagi, para kuda tsb makan daun alfafa.

Kenapa tanaman alfafa bisa begitu hebat sampai manusia yang mengkonsumsi sarinya bisa sehat. Demikian pula, para sapi dan para domba/kambing yang memakannya jadi gemuk dan besar-besar. Demikian pula para kuda Arab yang mengunyah tanaman ini menjadi kuat dan kokoh. Sebab tanaman ini punya keistimewaan : KANDUNGAN PROTEINNYA SANGAT TINGGI.

Kandungan protein tanaman ini mencapai 30 %. Bahkan tanaman alfafa yang berada di daerah Tropis seperti yang dikembangkan Dr. Nugroho di Jawa Tengah, kandungan protein tanaman ini bisa mencapai 35 %. Padahal daging saja, kandungan proteinnya cuma sekitar 18 %.

Saya pribadi mengenal tanaman ini sejak melakukan i’tikaf di Jonggol Farm, Bogor tahun lalu. Mengenal di sini baru sebatas mendengar. Kemudian di acara I’tikaf tersebut tanaman ini dipaparkan secara mendalam oleh seseorang yang  mengerti tanaman ini baik potensi, syarat tumbuh, perakarannya yang dalam,  dll.

Kalau melihat gambar tanaman alfafa di internet sudah banyak. Tapi untuk menyaksikan langsung tanaman ini tumbuh besar dan memakan daunnya baru bisa saya lakukan sekitar 2 bulan lalu di Jonggol Farm milik Pak Muhaimin Iqbal. Rasa daun tanaman alfafa muda seperti rasa kacang panjang muda. Kebetulan saya mendapat benihnya, saya sudah tanam cuma baru 10 cm tumbuhnya.

Kalau melihat potensi tanaman ini, sungguh luar biasa. Tapi sayangnya benih yang saya dapatkan dalam keadaan “direkayasa” tak menghasilkan biji kembali. Artinya benih-benih tsb dalama keadaan infertil atau mandul. Bila ditanam tumbuh tak menghasilkan biji-biji yang bisa dikembangbiakkan.

Info yang saya dapat, benih-benih tsb sengaja dibuat mandul supaya bangsa atau negara lain punya ketergantungan dengan benih ini. Dan itulah jahatnya kapitalisme, tanaman yang super ingin dikuasai sendiri. Yang lain harus beli benihnya sama mereka. Dan di Amerika, salah satu tanaman yang tak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Alasannya sederhana, tanaman ini efesien dng nilai jual tinggi.

Mengapa efesien dan tak mendapatkan subsidi? bila dari biji ditanam, sekitar 2-2,5 bulan sudah bisa dipanen. Selanjutnya dipenen kembali 1  bulan kemudian. Dan tanaman alfafa ini bisa dipenen sampai 60 kali. Cara penennya juga mudah seperti para petani panen padi, dipotong 1 jengkal dari bawah, kemudian akan menghasilkan tunas-tunas kembali. Sama seperti kita panen tanaman katuk.

Yang jadi pertanyaan, mengapa kandungan proteinnya sangat tinggi? berdasarkan info yang saya dapat dari internet  perakaran tanaman ini sangat-sangat dalam. Bisa mencapai puluhan meter. Dengan perakaran yang dalam tsb, tanaman ini begitu efektif menyerap hara yang ada dalam tanah. Dan saya melihat sendiri tanaman alfafa yang ditaro dipolybag kecil, begitu diangkat sulit dicabut sebab akar-akarnya telah bergerak jauh ke dalam tanah.

Coba bayangkan bila tanaman ini menghasilkan biji-bijinya, kita bisa menanam kembali. Apa yang terjadi? kita bisa sehat dan kuat dengan memakan daunnya langsung. Kita bisa merebus daunnya, yang khasiatnya seperti produk klorofil yangf harganya sangat mahal. Kita bisa menjadikan bijinya sebagai toge yang sekarang ini harganya begitu  mahal di super market para eskpatriat. Kita bisa bikin gado-gado dari tanaman ini. Karena kandungan proteinnya tinggi maka kita akan menjadi bangsa yang sehat dan sejahtera.

Demikian pula buat para kambing/domba, sapi, kelinci dan hewan pemakan rumput lainnya. Ternak di negara kita akan gemuk-gemuk. Ternak kita akan sehat-sehat. Tapi itu cuma impian, tanaman itu seakan menjadi milik para kapitalisme. Padahal dulu di negara Timur Tengah, tanaman ini tumbuh sebagai tanaman liar.

Alhamdulillah, tanaman ini sudah dikembangkan di Boyolali oleh Dr. Nugroho. Sudah beberapa tahun, sang doktor ini melakukan penelitian terhadap tanaman ini. Dia sudah bisa menghasilkan biji-biji yang bisa ditanam kembali. Semoga saja, biji tanaman ini bisa dilepas ke masyarakat Indonesia agar bangsa ini menjadi sehat dan kuat.

Dan yang lebih mengesankan bagi saya adalah tanaman ini ada di dalam Al-Quran, tepatnya di surat An-Naba ayat 16 : Wa jannatin alfafa. ( Dan Kebun-kebun Alfafa ). Kalau dalam quran terjemahan adalah “dan kebun-kebun yang rindang”.

Makanya saya lebih suka memakai kata tanaman alfafa daripada alfalfa. Sebab, tanaman ini memakai kata alfafa di dalam Al-Quran. Info yang saya dapat, untungnya para kapalisme tak juga mengganti naman tanaman ini dengan nama lain. Dan mereka disulitkan mancari nama lain untuk tanaman ini oleh Sang Pencipta. Jadi namanya tak beda jauh, malah terkesan malah mirip.

About NURMAN IHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
This entry was posted in TANAMAN ALFAAFA. Bookmark the permalink.

37 Responses to TANAMAN ALFALFA / TANAMAN ALFAFA

  1. pak barus says:

    wow… ternyata alfalfa itu bisa dikembangkan di Indonesia ya Mas, kira-kira kultur nya gimana ya ? apakah bisa menggunakan tanah-tanah tandus dan kering yang selama ini hampir tidak bisa dimanfaatkan ?
    kalau boleh, kapan-kapan Mas Nurman tulis juga dong tentang azolla, tumbuhan yang setah saya juga sangat bermanfaat bagi pertanian dan ternak
    terima kasih sebelumnya

    • NURMANIHSAN says:

      Bisa lebih spesifik Pak Barus, yang dimaksud dng kultur.
      Kalo melihat asal hidupnya di daerah2 Timur Tengah, tanaman ini kuat hidup di daerah kering sebab perakarannya dalam. Tanaman ini adalah peluang yg luar biasa untuk dimanfaatkan di daerah2 yang bpk maksud.
      Untuk azola, sy akan coba pak. Insya Allah.
      Cuma selama ini, dasar sy menulis adalah “pernah berada dan merasakan” di situasi yang sy tulis. Sehingga gambaran yg sy dapatkan lebih “fress” di pikiran. Dan ini membuat tulisan lebih mudah ditulis.

  2. suli says:

    Pak Ihsan …kan sama seperti jagung hibrida kita…..sama dengan mosanto’nya’ amerika.
    Untuk Dr.nugroho semoga saja cepat dirangkul pemerintah, sayang kan ahlinya kalau pindah negara.

    • NURMANIHSAN says:

      Betul Mas Suli, tapi untuk tanaman alfafa ini lebih dahsyat.
      Mengapa? sebab benihnya saja baru-baru sekarang diketahui dan beredar. Sebelum2nya, daun + batang tanaman ini hanya berputar ke mereka-mereka saja. Tanaman2 alfafa yang tumbuh liar di timur tengah seakan2 lenyap dari muka bumi. Jadi ada tangan2 tertentu yang tak membiarkan tanaman ini tumbuh liar. Jadi sungguh2 jahat para kapitalisme tsb.
      Kalo jagung masih banyak kita jumpai dan kita tanam. Tp kalo alfafa ini seakan2 tenggelam dan ditutup rapat2. Tapi akhirnya tercium juga dan sudah banyak yang tanam.
      Untuk Dr. Nugroho sendiri, sy dapat info, dia dapatkan benihnya dari Iran. Itupun dengan sangat bersusah payah mendapatkannya. Jadi benihnya bisa menghasilkan biji. Kemudian, dia kembangkan biji-biji itu bertahun2 sampai tanaman itu bisa beradaptasi di sini. Dan yang menggembirakan, tanaman tsb menghasilkan kandungan protein di daunnya melebihi tempat asalnya.
      Inilah berkah hidup di Indonesia, negara yang subur. Tapi sayang negara dan masyarakatnya kurang menghargai tempat subur yang diberikan Allah SWT ini.

  3. pak barus says:

    yup… maksud saya ya itu, tanaman ini sepertinya bisa dibudidayakan di lahan-lahan marginal ya Mas…

    • pak barus says:

      Mas Nurman, kebetulan kemarin ada yang jual biji alfalfa tidak jauh dari tempat saya, saya beli 5 gram (1 paket), kalau Mas Nurman mau coba nanem alfalfa, nanti bisa saya kirim sebagian, siapa tahu nanti Mas Nurman bisa mengembangkan dengan lebih baik, tapi terus terang, saya tidak tahu biji alfalfa ini dari jenis yang mana, karena ternyata alfalfa ada varian nya juga ya….

      • NURMANIHSAN says:

        Wah, alhamdulillah Pak Barus. Coba aja ditanam pak, semoga saja tumbuh besar dan menghasilkan biji. Itu yang kita harapkan.
        Boleh pak, sedikit saja. Nanti alamat saya, saya kirim lewat sms. Sy jg punya sedikit benihnya, sy mau bandingkan benihnya. Trima kasih sebelumnya pak.
        Kalo soal varian tanaman alfafa, sy kurang begitu paham pak.

  4. Sugiono says:

    Untuk pak barus, dimana njenengan mndapatkn benih alfafa itu pak?
    Apa sudah beredar di saprotan mas nur

    • NURMANIHSAN says:

      Bila Pak Sugiono mengunjungi Jonggol Farm ( silahkan cari jonggol farm di google ) maka di sana bapak akan mendapatkan/mengenal tanaman alfafa. Kalau masih ada stok, kita akan dapat gratis benih alfafa dari pemiliknya, Pak Iqbal.
      Di sana jg kita dapat belajar beternak kambing dari A-Z tanpa dipungut biaya samasekali.
      Bila bapak cari di google jg ada yang menjual benih alfafa

  5. umam says:

    Kepada bpk2, kami ingin ikut memberikan konfirmasi saja.kami juga menyediakan bibit alfalfa asli impor.ingin informasi lbh lanjut, silahkan email: umam@alfalfa.co.id / 0838 06 444 111

  6. ali says:

    Assalamu’alaikum.. Pak nurman, saya sudah bertemu dengan pak sutar, orang yang memberi biji dan tanaman yg sempat sy kira alfalfa. Menurut beliau, dia mendapat tanaman tsb dari org india yang sengaja dibawa dari aussie sebagai cinderamata kepada bpk sutar. Kata pak sutar, alfalfa ada beberapa jenis.

  7. BisriAli says:

    subhanallaaaaaaaaaaaaah… Allaaa hu Ak bar…

  8. hasdiq R says:

    butuh bibit alfalfa, dimana saya bisa mendapatkan ya? t.ksh.

  9. andik says:

    Assalamu`alaikum. salam kenal mas nurman dan semuanya.
    bisa minta kontaknya mas djarot boyolali ?
    trims. sebelumnya

    ,

  10. den says:

    untuk Alfalfa coba hubungi :

    geraidinarmalang http://bit.ly/1sptfYp
    atau
    lastfeet.com http://bit.ly/SX4Wa8

  11. emirfawas says:

    Memang setelah mengkonsumsi alfaalfa apalagi yang sudah jadi minuman badan terasa segar kembali walaupun fikiran mampet jadi lega rasanya.

  12. joko samudro says:

    Infonya sangat bermanfaat!. mas admin, saya mau tanya klo beli bibit alfalfa di mana ya??

  13. Abu Fadya says:

    Assalamu’alaikum
    Mohon info dimana sy bisa beli benih alfafa lokal yg bijinya bs ditanam kembali
    terima kasih

  14. jaluja says:

    Dimana saya bisa melihat kebun alfalfa dan membeli benihnya?
    Terima kasih

  15. Yulfida Maharani says:

    Assalamu alaikum wr.wb.
    Saya sangat tertarik dengan tanaman Alfalfa ini…dimana saya bisa mendapatkan tanamannya ataupun kacangnya utk jadi tauge makanan sehari-hari..
    Kemana saya bisa menghubungi atau memesannya.apa ada yg bisa bantu saya
    Terimakasih,

    dari saya : Yulfida Maharani
    d/a Jl. Bojong Kokosan No.21-23 RT 04 RW.07
    Kel. Antapani Kidul, Kecamatan Antapani
    Bandung – 40291
    GSM. 0813 1300 8189 W.A.
    0821 1628 8088
    Email : yoelrani8189@gmail.com
    yulfidamaharani@gmail.com

  16. efendy manan says:

    Siiip mas….bisa di share disini..no kontaknya jika ada yg membutuhkan bisa lgsung saling kontak….

  17. azhar says:

    Assalamualaikum buat smuany, menarik sekali pak ini saya di aceh, ne sy bru tau tntng tanaman alfafa dr buku Inspiring One krya bpk Muhaimin Iqbal, y mmang sngt mnarik skali mngingat sjarahny yg panjang dlm kmjuan umt islam mngusai kardova atau spanyol yg kta knal skrng, trutama dr segi logistik yg handal , dimn tanaman alfafa ini jg mmberi kontribusi yg besar trhdp kekuatan umat pd saat itu, y alhmddlh allah tlh mmbri ktrangan yg jls terhdap tanaman alfafa ini dan kita berhrap tanaman ini bs dikembangkn scr luas, agar bangsa kita bisa mnjadi bgsa yg kuat dlm mnjalankan syariat drpd allah swt aminn. dan mhon infonya pak dmn kita bsa order bibitnya pak!! terima kasih

  18. yanto says:

    Bagus sekali

  19. Yustin says:

    Bagaimana cara mendptkan alfalfa? Dijyalkah?

  20. Yustin says:

    Blh sy beli bbrp tanaman alfalfanya. Sy memerlukan tanamannya utk penelitian sy. Tq

  21. nvziw says:

    Kemana saya harus beli biji yg infertil yah. Maklum, saya lagi memulai usaha ternak kelinci.
    Katanya ini juga bagus buat kelinci.

  22. Hardica says:

    Assalamualaikum mas, untuk benih hasil dr Nugroho apA sudah bisa dibeli?

  23. Basuki Triono says:

    berdasarkan salah satu artikel yg sy baca kandungan protein hanya 18% ( http://intp.fapet.ipb.ac.id/?p=1790 ) , dan beberapa artikel lainnya rata rata dibawah 20%. apakah info kalau kandungan lebih dari 20% ini valid. sy hampir sj beli ratusan kilo bahkan ton.
    mohon lebih jelas memberi referensi. hasil 30% darj pengujian siapa. agar tidak menyesatkan.
    kalau indigofera sy temukan di berbagai artikel semua >20%. kisaran 25-30%. ini lebih valid.

  24. Irval Pal says:

    alfalfa bisa dikembangkan biakan dgn stek batang/ranting.
    di indonesia dah banyak, tapi sebatas tanaman hias/ato dulu dianggap ginseng (akarnya memang mirip ginseng) di beberapa daerah/bahkan ada yg nyebutnya “Ginseng jawa”.

Leave a comment