CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR

CARA MUDAH MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR
Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )

Untuk membuat POC banyak media dan bahan yang dapat kita gunakan. Berikut ini adalah salah satu cara yang amat mudah untuk membuat pupuk organik cair ( POC ). Gambar di bawah ini adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan.

Cara Mudah Buat Pupuk Organik Cair

 

 

 

 

 

Bahan dan alat:
Kotoran domba/kambing
Air bersih (dalam artian tidak tercemar bahan kimia beracun/berbahaya)
Ragi tape (boleh ditambah bioaktivator seperti yang banyak dijual di pasar, kalau ada)
Tong/drum ukuran volume 100-120 liter

Setelah satu pekan, pupuk dapat digunakan. Paling cocok untuk diterapkan pada tanaman hortikultura.

Sebelum digunakan untuk memupuk, campurkan 15 cc air POC ke dalam 1 liter air. Berikan pada tanaman 1 minggu 1 kali. Manfaatnya adalah keniscayaan. Sumber : http://dusunlaman.net/2009/01/cara-mudah-membuat-pupuk-organik-cair-poc/

Bila POC tsb sudah kita buat maka aplikasi dapat lakukan setiap 10 hari sekali atau bisa juga setiap 7 hari sekali. Dengan memakai POC tsb maka penggunaan pupuk kimia bisa kita kurangi.

About NURMAN IHSAN

Bila cinta kepada seseorang saja, di hati penuh kerinduan. Apalagi bila kita dapatkan cinta ALLOH SWT. Ini prestasi seorang hamba. Prestasi hidup. Dan prestasi terbesar. Oleh sebab itu, rebutlah cinta itu,,,
This entry was posted in PEMUPUKAN. Bookmark the permalink.

43 Responses to CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR

  1. abu aisyah says:

    kalau kotoran sapi bisa nggak?

  2. Maaf Sebelumnya Saya Mw Nanya Post Ini Kalau Di Share Ke Fan Page http://facebook.com/komunitaspencintaalamkarangsaricompak Kira2 Bisa Bozz..?? Terima Kasih 🙂

  3. toniwarso says:

    bhanx ap sj untk buat ppuk organic dn gmn proses pembuatanx

  4. ady says:

    kalo cara membuat POC ( pestisida organik cair ) untuk membasmi gulma/rumput ada nggak…?? dan bagaimana cara pembuatan.nya..

    • NURMANIHSAN says:

      Setahu saya POC/MOL untuk membasmi gulma blm ada.

      Sebetulnya, dari sinilah proses berpikir kita sebagai petani harus kita balik,

      kenapa gulma/rumput yg ada tidak kita kumpulkan kemudian kita proses mejadi pupuk kompos pak? jadi sekan2 rumput/gulma tsb menjadi berkah bagi kita.
      seakan2 kita berkata: “ayo rumput keluar yg banyak sbb engkau adalah komposku,,”
      nah kalo pola pikir kita seperti itu, lingkungan jadi lestari. jd kita tak tergantung pada herbisida.
      terima kasih atas pertanyaannya pak ady

  5. terima kasih informasinya yang sangat bermanfaat

  6. maaf pak bioaktivator itu sejenis apa, dan bentuknya kayak gimana so’alnya saya baru berencana mau mendalami di bidang pertanian jadi saya belum terlalu dalam mengenal bahan-bahan yang di pakai dalam bertani , bila perlu tolong tunjukkan gambarnya
    terimakasih pak

  7. 8bintang says:

    Apakah POC bisa diaplikasikan bersama pestisida kimia misalkan dalam satu tangki handsprayer? Jika kita menggunakan pupuk organik baik padat dan cair/MOL/EM4 lantas bagaimana cara aplikasi pestisida kimia? saya menggunakan Virtako dan Amystrartop

    • NURMANIHSAN says:

      Untuk pemupukan saja, POC/pupuk hayati/MOL sebaiknya ada jeda waktunya pak 8bintang, apalagi dng pestisida kimia.
      menurut saya, untuk POC yg tak mengandung mikroba/ppk hayati/MOL tidak berbaraengan dlm 1 tangki. Sebaiknya ada jeda minimal 5-7 hari. Kalo dng pupuk hayati/MOL, penggunaan pestisida kimia jeda waktunya min 10 hari. sebab, pemberian ppk hayati/MOL adalah memainkan peran mikroba. Sedangkan, pestisida kimia justru membunuhnya. Jelas ini kontras sekali.
      Saya termasuk insan yg tdk menyarankan pemberian pestisida. Tapi, saya juga tak melarang bila ada yg mau menggunakan. Oleh sebab itu ada jeda waktunya.
      pertanyaan kedua, bapak bisa baca tulisan di sini http://immune-technique.blogspot.com/2011/12/teknologi-imunisasi-meningkatkan.html
      trim atas komentarnya.

  8. Ardi says:

    Salam kenal Pak
    kalau menggunakan ragi jerami sebagai decompress bisa ndak ya harganya cukup murah Rp.50.000, per botol

  9. Teguh says:

    Salam kenal pak, saya sudah bikin pupuk tapi ramuan sendiri. amuan terdiri dari ikan laut diblender, urine, air kelapa dan MOL buatan sendiri. Sekarang ramuan udah jadi dan sudah saya terapkan untuk tanaman cabai, tomat dan seledri. Tanamannya subur dan buahnya lebat. Penyemprotan saya lakukan seminggu sekali. Pertanyaan saya apakah penyemprotan itu nggak terlalu sering atau kurang sering demi efektifitas pemakain POC saya tersebut?

    • NURMANIHSAN says:

      pemakaian POC buatan sendiri interval sepekan/sekali sudah baik pak, apalagi hasilnya tanamannya sudah baik. Untuk POC (organik) kalo buatan sendiri semakin sering semakin baik, sebab yg namanya ppk organik, sepengetahuan saya tak ada batasan dosis.
      Biasanya, kalo beli POC (karena mahal) maka dosisnya terbatas, biasanya interval 10hari/sekali. trim

  10. linda says:

    Terima kasih atas infonya kami harap mampir kesini http://www.unsri.ac.id

  11. budi says:

    lam kenal pak, mo nanya nih, apa ada efeknya klo kita memupuk melebihi dosis

  12. ali says:

    salam kenal, saya telah mencoba membuat pupuk seperti keterangan gambar, tp dengan memakai jerigen plastik 20 ltr. komposisi 2 /3 kotoran ayam dan 1/3 air. tapi baru semalam jerigen menggembung seperti ikan buntal dan ketika dibuka tutupnya, terjadi semprotan yang maha dahsyat. apa kalo pake drum tidak akan terjadi ledakan? terima kasih…

  13. efendy manan says:

    Sharing ya pak…
    Peristiwa yang bapak alami itu dikarenakan aktifitas mikroba anaerob yang menghasilkan gas co2 dan gas methan.efeknya ya meledak ketika tutup dibuka.saran sayatutupnya diberi lubang dan dipasang selang plastik kecil yang dihubungkan pada air dalam botol.fungsinya untuk membuang gas yang keluar.namun udara luar tidak dapat masuk drum karena terhalang air sebagai kontrol..pastik ndak meledak lagi pak.

  14. febry says:

    kalau pakai kotoran sapi bisa tidak pak

  15. efendy manan says:

    BIsa mas febry….kalo menggunakan kohe sapi itu namanya biokultur.Cara ini pernah saya lakukan 3 tahun yang lalu dengan menggunakan kultur mikroba dari teman saya.Menurut teman saya dinamakan proses enzimatis xilanase.Caranya kohe sapi beserta urine dimasukkan drum plastik kira2 30kg,kultur mikroba 1 liter,urea 0,5kg,CaCo3 2kg dan air 150.Diaerasi dengan bantuan aerator aquarium gunanya untuk membiakkan mikroba dan membuang amoniak.Setelah 7 hari air pupuk bisa disemprotkan ke tanaman dengan diencerkan terlebih dahulu dengan air.

  16. Muhasib Mansur says:

    kalao dari daun-daunan bisa enggak?

  17. muhammad says:

    Salam kenal
    Salam organik….
    Saya buat pupuk organik dgn daun hijauan yg telah dihaluskan kemudian em4, saya tambah gedebong yg katax tinggi kandungan N nya tapi setelah 10 hari cincangan gedebong pisang masih segar… apa resep pembuatan saya yang salah, sekedar info aroma yg keluar dr tempat permentasi (drum plastik) oromanya segar, mohon tanggapanx
    Thank

  18. efendy manan says:

    Bisa saja pak muhasib….tapi kayaknya lebih dekat ke pesnab/mol.Bapak cari yang memiliki khasiat.prosesnya dg anaerob saja pak.dimasukkan ke jerigen dan tutup rapat.jangan lupa diberi gula atau tetes tebu (molases).trims

  19. efendy manan says:

    Salam kenal Pak Muhammad….
    kalau membaca uraian bapak diatas…kayaknya tidak ada yang salah pak.memang gedebong pisang mengandung selulosa yang cukup tinggi sehinggga agak sulit diolah mikroba,jadi butuh waktu yang agak lama.Saran saya bapak bisa menambah bonggol pisang sebagai tambahan pasukan mikroba selulotik (penghancur selulosa).Aroma segar pada fermentasi itu pertanda proses nya sudah berjalan baik.
    Semoga membantu.

  20. Abidin says:

    Salam kenal pak, saya Abidin, petani organik pemula di Cirebon, mohon ijin ikut sharing.
    Dari pengalaman saya membuat MOL, yang paling cepat adalah menggunakan bonggol anak pisang, disisr atau diparot, ditambah air cucian beras, dan gula merah, hasilnya sangat baik untuk tanaman hortikultura, selamat mencoba.

  21. Budiono says:

    Salam kenal,Pak…
    Saya sudah coba membuat POC dari bahan limbah ethanol(Vinesse); dengan ditambah molase dan mikroba EM4; dan diproses unaerob selama 14 hari…dan saya botoli dalam kemasan botol 1 liter.
    Pertanyaan saya pak;
    1. Kenapa POC yang diisikan dalam botol itu bisa melembung dan botol pecah dan isinya keluar semua? Apakah fermentasinya kurang lama? Dan baunya kok jadi busuk?
    2. Dan ada POC yang diisi dalam botol bisa kempet juga ; kenapa ya pak? Apa caranya membuat POCnya salah?
    Tolong petunjuknya pak supaya pembuatan POCnya bisa berhasil. Terma kasih

  22. efendy manan says:

    Salam kenal juga pak Budiono…cuma sharing aja…Limbah ethanol/vinasse/stillage sebenarnya adalah limbahnya limbah.Berwarna hitam pekat agak encer dengan Ph di kisaran 3,5.memiliki kandungan NPK yg rendah (berkisar kurang dr 1%),mengandung C organik tinggi.Berkadar COD BOD tinggi sehingga tidak boleh dibuang ke sungai.Dibeberapa tempat stillage dipakai sebgai pupuk kocoran di jagung utk menambah c organik tanah.
    1.Jika POC menggembung berarti mikroba didalamnya belum selesai berproses dan masih menghasilkan gas…akibat proses metabolismenya..BIsa saja kurang lama atau ada yang salah dalam proses fermentasinya.Jika baunya busuk secara sederhana bisa dikatakan fermentasi bapak gagal.karena fermentasi yg baik adalah tidak berbau atau beraroma harum mirip alkohol.
    2.Kalau botol kempet menandakan ada penurunan kualitas POC misalnya jumlah populasi mikroba yg menurun drastis akibat berkurangnya makanan maupun kondisi media yg mulai rusak.

    mungkin ada tambahan dr rekan2 yang lain…?

  23. Ass…pak efendy dari pemula yang ingn belajar pertanian klau untuk 1/4h pakai petroganik membutuhkan berapa kwtal? Untuk priman kalau di pekalongan ada nggak wassalam salam kenal

  24. efendy manan says:

    Wassalammualaikum mas Ghozie….utk pemberian petroganik jika menurut anjuran pemerintah adalah 1 ton/ha atau 250 kg/2500m2 atau 6-7 sak yang isi 40kg.Untuk primanu mas bisa kontak saya langsung di 081-336828357.trims

  25. Assalam… Numpang tanya pak bagaimana kalau kohe dan lainnya tdk sesui kompasisi bisa tidak? (kohe3/4 gula 1/2 trs 2ons em4 1/4 dll) wassalam

  26. ASPRI says:

    Assalamuallaikum……share nya memberi semangat pertanian ramah lingkungan .sekedar menambah bahwa budidaya tanaman membutuhkan kelayakan media tumbuh (lahan sehat ), maka kesehatan tanaman akan terlindungi oleh agensia hayati bakteri antagonis yang berasal dari sumber isolate bakteri dar laboratorium mikrobilogi agar jelas safety untuk diperbanyak untuk melakukan perlindungan tanaman berdasarkan Organisme Peganggu Tanaman yang harus kita kendalikan. Mikrobiologi tanah bersifat membentuk anti body tanaman dari persaingan bakteri & cendawan yang menguntungkan dan merugikan. Agensia Hayati bakteri bukan jenis pupuk produtifitas tanaman , akan tetapi bakteri &cendawan menguntungkan yg dapat memberikan kesehatan tanaman hingga menghasilkan panen yang berlimpah. Hal Gulma juga merupakan tanaman yang tdk harus selalu dibasmi ( dimatikan ) , Gulma sehat dpt kita fermentasi menjadi pupuk dasar kaya unsur Nitroge, akan tetapi bila tdk terinfeksi cendawan pathogen Fusarium, Bortytis ,Antraknosa, dll Kompos Matang fermentasi adalah matang sehat aman dari bebas hama nematoda yang ada di pupuk kandang melalui pemeriksaan mikroskop serta bahan kompos lain ( bukan dari rumput infeksi,buah busuk krn busuk bakteri atau infeksi jamur pathogen. bila bahan kompos diproduksi dari bahan terinfeksi , maka fermentasi kompos akan berkembang bakteri dan cendawan merugikan berakibat tanaman lebih cepat mati muda terserang hama pupuk kandang . Tanaman layu krn bahan kompos dari bahan terimfeksi fusarium . Smoga petani negeri ini selalu berpikir rasional untuk produksi pupuk pertanian sehat dengan uji pemeriksaan yang benar2 nyata melalui uji kompos sehat bebas nematoda,bebas Fusarium dlll sehingga pertumbuhan akar tanaman selalu sehat hingga akhir panen menyerap unsur hara secara maksimal. maaaf jadi panjang …….( sebenarnya kelayakan kajian ini masih byk yang harus kita share ) insyallah lain waktu.
    Salam RL ( Ramah Lingkungan )
    http://www.petanipeneliti.webs.com

  27. Abda Miysah says:

    pak Aspri @ kok malah jadi sulit ya, Pakai uji pemeriksaan segala, terus petani kecil yang ingin hemat harus periksa entah kemana yang tentunya juga tambah biaya. Mending beli pupuk kimia, mudah dan langsung dapat digunakan

  28. Dika Anditia says:

    assalamualaikum.. wr wb slamat pagi semua… salam kenal ….? sukses tuk petani semua.
    saya mau tanya tuk sobat semua… tuk menggunakan pupuk NPK mutiara dg cara di kocor itu dalam 200 lt air memerlukan NPK MUTIARA berapa kilo pak ya…. tanaman saya terong lalap dengan kacang panjang. lokasi di lahan darat. trim sebelumnya…. salam dr lampung….

  29. efendy manan says:

    Wassalamualaikum mbak dika….dosis penggunaan NPK Mutiara 16-16-16 bergantung umur tanaman terong jika masih umur muda bisa 2 kg dilarutkan ke 200 L air..pertanaman dikocor 200 cc/1 gelas air.jika sudah mulai berbunga/berbuah bisa 4-6 kg utk 200 L air…per tanaman 200cc.Alangkah baiknya jika ditambah pengocoran MOL,PGPR dan lain sebagainya sebgai pemacu tumbuh dan melindungi tanaman dari serangan penyakit tular tanah.Dalam artikel di blog ini sudah ada bisa disimak…tks

  30. Pingback: Cara Membuat Pupuk Cair Danish's Story | Danish's Story

  31. Rusli Kafrawi says:

    Assalamu’alaikum… salam kenal pak …mau nanya ni pak,Berapa dosis POC daun gamal yang harus di gunakan untuk tanaman tomat dalam perhektanya n berapa dosis yang harus di gunakan kalau dalam perpohon kalau menggunakan polybag. mohon solusinya pak…!!!

  32. efendy manan says:

    Rata-rata Mol penggunaannya sekitar 1-2 gelas aqua per tangki pak…baik utk tanaman pangan maupun hortikultura..dan saran saya utk tanaman hortikultura spt tomat,cabe,semangka rentan terhadap serangan layu bakteri..hendaknya pula menggunakan agens hayati trikoderma yg dikocor di area per akaran….

  33. Pingback: usaharumahan.rajafastpay.com Januari 2021

Leave a comment